Review Film SECRET FRUIT (2017) - Antara Cinta, Persahabatan, dan Keluarga

 


Secret Fruit | 2017| 1h 39m
 Genre : Romance | 
Negara: Chinese |
 
Pemeran: 
 Arthur Chen, Na-Na OuYang, Hao Ou 
IMDB 6.4/10


Perasaan dan pikiran adalah dua hal yang amat sulit untuk dipahami. Interaksi antar pria dan wanita dalam waktu yang lama tidak menjamin akan menciptakan rasa yang sama antar keduanya. Membutuhkan beberapa kejadian dan beberapa waktu hingga menyadari perasaan yang sebenarnya ada dan terpendam. Hal ini yang dialami oleh Yu Chizi dan Duan Bowen dalam Film Secret Fruit ini.

Duan Bowen, Yu Chizi
Duan Bowen dan Yu Chizi


Duan Bowen, Yu Chizi
Kebersamaan Duan Bowen dan keluarga Chizi

Yu Chizi dan Duan Bowen adalah sahabat masa kecil yang tumbuh bersama. Interaksi di antara keduanya dapat dikatakan cukup intense. Bahkan Duan Bowen telah diperlakukan bagai anak sendiri oleh Ibu dari Yu Chizi. Terlihat bagaimana Bowen tidak segan untuk makan bersama dengan mereka, seringkali Ibu Chizi terlihat lebih menyayangi Bowen. Yu Chizi hanya hidup berdua dengan ibunya dan merupakan anak satu - satunya. Sedangkan Bowen memiliki seorang ayah dan seorang ibu tiri. Namun, ayahnya menghilang dan tidak dapat dihubungi dan membuat ibu tirinya menjadi menggila.

Yu Chizi, Duan Bowen
Duan Bowen bersama dengan Li er

Yu Chizi yang melihat Duan Bowen bersama Li Er

Yu Chizi memiliki rasa suka terhadap Duan Bowen, tetapi rasa tersebut tidak terlalu ditunjukkannya. Awalnya dirinya merasa Duan Bowen akan selalu bersamanya dan selalu ada untuknya. Namun semua itu tidak seperti bayangannya. Terlebih lagi ketika akhirnya dirinya mengetahui bahwa Bowen menyukai guru mereka yaitu Li Er. Ketika Yu Chizi tidak sengaja mengikuti mereka hingga ke sebuah danau dan melihat keduanya berada di danau tersebut. Yu Chizi tidak menunjukkan kecemburuannya, malah mendukung dengan cara mencari informasi mengenai guru mereka. Diketahui bahwa guru mereka telah memiliki seorang kekasih dan telah berencana untuk menikah. 

Si Jiali mencoba mencium Bowen

Si Jiali, salah satu teman sekelas mereka mengetahui perasaan keduanya. Dirinya mengetahui bahwa Yu Chizi menyukai Duan Bowen dan bagaimana Duan Bowen menyukai guru mereka. Hal ini yang dipergunakannya untuk mempermainkan mereka. Si Jiali berpura - pura menyatakan perasaannya pada Duan Bowen dan berusaha untuk menciumnya. Yu Chizi yang melihat tersebut meski mengetahui bahwa hal tersebut merupakan rencana yang dibuatnya bersama Si Jiali untuk melihat apakah Bowen memiliki perasaan terhadap dirinya, tetap terkejut, ketika Si Jiali mencium Duan Bowen. Akhirnya dirinya pun pulang dalam keadaan sedih. Dalam perjalanan pulang dirinya bertemu dengan "Hengdao" teman yang ditemuinya dari sebuah forum di internet. 

Yu Chizi menemukan kotak rahasia Ibunya

Foto Ibu Bowen dan Chizi bersama dan catatan diary

Yu Chizi mulai mencurigai hubungan ayah Bowen dengan ibunya. Dengan segala perhatian yang diberikan ibunya kepada Bowen. Terlebih lagi dimana dirinya tidak sengaja menemukan sebuah buku catatan dimana tertulis bahwa ibunya dan ibu Bowen pernah menyukai pria yang sama. Dirinya pun bertekad untuk tidak menjadi seperti ibunya dan ingin mencari seseorang yang mencintainya. 

Ayah Bowen mengalami kecelakaan



Ayah Duan Bowen pun muncul dengan kondisi dimana dirinya tidak sengaja menabrak mobil orang lain di jalan dalam keadaan mabuk. Duan Bowen yang saat itu sedang berada di rumah gurunya dan hampir saja berselisih dengan pacar gurunya, akhirnya di antarkan oleh mereka ketempat lokasi kejadian. Ibu Yu Chizi telah berada disana bersama dengan ayah dari Bowen. Di lain pihak, ibu tiri dari Bowen mendatangi rumah Yu Chizi mencari ayah Bowen. Yu Chizi yang berada di rumahnya sendirian mempersilahkan dirinya masuk dan tidak menyadari apa yang akan dihadapinya kemudian. 

Ibu Tiri Bowen datang ke Rumah Chizi

Yu Chizi bersembunyi di kamar berlindung dari amukan Ibu Tiri Bowen


Ibu Tiri Bowen menemukan tas yang berisikan pakaian dari ayah Bowen dan menganggap bahwa ayah Bowen telah berselingkuh dengan Ibu Yu Chizi. Dirinya mengamuk dan memporak porandakan seisi rumah Chizi. Chizi memilih bersembunyi di dalam kamar dan mencoba menghubungi Ibunya, meski tidak ada jawaban. Ketika mereka pulang dan melihat keadaan rumah yang berantakan, mereka pun kebingungan. Dengan penuh emosi Chizi mengutarakan perasaannya dan apa yang dirinya alami ketika itu. Tetapi keadaan tidak menjadi makin baik, malah menjadi makin buruk dengan kehadiran Bowen dan ayahnya di rumah tersebut. Chizi merasa ibunya lebih mementingkan mereka daripada putrinya yang hampir saja terbunuh. 


Chizi meninggalkan mereka setelah mengutarakan perasaannya

Semuanya berubah sejak kejadian tersebut. Hubungan antara Bowen dan Chizi merenggang. Jialei, Ibu Tiri Bowen memilih menyerah dan pergi dari rumah. Bowen semakin dekat dengan Jiali, teman sekolahnya. Karena Chizi memilih untuk pindah jurusan dan memberi ruang kepada Bowen. Namun hal itu malah memperburuk keadaan. Selain itu, masih banyak kejadian tidak terduga lainnya yang dialami oleh mereka berdua dalam film ini. 

Si Jiali yang semakin dekat dengan Bowen

Penulis akui, ekspektasi awal menonton film ini seperti akan menonton kisah kisah romantis remaja seperti kebanyakan yang dipenuhi romantisme kisah remaja. Namun, hal ini terpatahkan ketika menonton film ini lebih lanjut. Akting dari para pemain terbilang bagus. Cerita ini juga memiliki alur cerita yang tidak mudah ditebak. Dimana dapat menghadirkan banyak kejadian tanpa terkesan terburu buru dalam waktu 1 jam 39 menit film tersebut diputar. Selain itu, penyajian cerita yang diperlihatkan dari kedua sisi, Chizi dan Bowen, yang digambarkan dalam bentuk monolog pikiran masing-masing pemainnya sehingga membuat kita memahami tiap sisi dari cerita tersebut. 

Chizi meminta Bowen untuk tidak mengambil Ibunya

Adegan yang paling penulis sukai dari film ini adalah dimana Chizi lebih memilih Ibunya dan lebih takut kehilangan Ibunya dibandingkan dengan kehilangan Bowen. Pada adegan tersebut Chizi mengatakan bahwa dia tidak ingin berbagi Ibunya dengan Bowen, karena Ibunya adalah satu-satunya hal yang paling berharga bagi dirinya. Akting dari Na Na Ouyang amat mengiris hati, terlihat kepedihan dalam setiap ucapannya ketika dirinya mengutarakan perasaaannya kala itu. Sedangkan adegan yang tidak penulis sukai adalah ketika adegan ayah Bowen kembali muncul dan menyebabkan kekacauan. Kemunculan ayah Bowen dirasa terlalu singkat dan tidak terlalu bermakna. Kurang menjelaskan misteri apakah benar Ibu Chizi menyukai ayah Bowen atau lainnya. Sebab ayah Bowen hanya muncul sekelumit dan tidak ada penjelasan kenapa dirinya menghilang dan meninggalkan istrinya. 

Hanya saja film ini tidak terlalu mendapatkan rating yang baik di IMDB. Point yang diberikan sebanyak 6.4 dibawah dari rata-rata. Namun menurut penulis sendir, film ini tidak seharusnya mendapatkan nilai seburuk itu. Memang penulis akui jalan cerita yang ditampilkan agak setengah - setengah tidak terlalu mendalam. Untuk cerita dengan drama romantis, tidak terlalu terlihat chemistry antara kedua pemain utama. Bowen yang diperankan oleh Arthur Chen terlihat terlalu biasa saja dalam hubungannya dengan Chizi. Sedangkan mereka harusnya amat dekat karena merupakan teman masa kecil yang tumbuh bersama. Bahkan di awal film diperlihatkan bagaimana Bowen merasa khawatir dan rela mempertaruhkan nyawanya ketika Chizi kecil tenggelam di danau. Terdapat beberapa konflik yang timbul, tetapi tidak terlihat suatu klimaks di konflik tersebut, karena konflik muncul sebentar kemudian langsung menghilang. 

Namun, penulis tetap merekomendasikan film ini bagi cineas yang menyukai kisah-kisah romantis bertemakan cinta, persahabatan dan keluarga untuk dapat mencoba menonton film ini. 

***
My Rate : 7.5/10



(aluna)

Posting Komentar

2 Komentar