[DESTINASI] LIBURAN ASYIK DI KOTA TUA (COVID EDITION)

Kota Tua

Selama pandemi pekerjaan masih dilakukan melalui rumah dan kantor secara bergantian. Kondisi seperti ini seringkali menimbulkan kejenuhan atau stress meningkat. Ingin rasanya berwisata seperti orang - orang yang perjalanannya di update di Instagram. Berhubung saya hanya rakyat jelata, maka mari kita cari wisata murah meriah. Karena jika cari yang mahal - mahal bukan refreshing malah jadi stress mikirin uangnya ya kan. So ini cerita singkatku wisata asyik seharian di Kota Tua.

Perjalanan wisata ini saya jadwalkan bersama dengan sahabat saya. Dengan itinerary sebagai berikut:

9.00 Museum Mandiri
10.00 Museum Bank Indonesia
11.00 Museum Jakarta Fatahillah
12.00 Museum Wayang
13.00 Makan siang di Kafe Batavia

Apakah faktanya berjalan sesuai rencana? Untuk waktu secara pastinya saya tidak terlalu ingat. Tetapi berawal keraguan ketika sampai di lokasi, suasana sepi. Banyak orang yang berkumpul di luar lingkungan taman fatahillah dibandingkan di dalam. Saya yang berangkat menggunakan Gocar menuju ke lokasi turun di luar taman untuk memastikan kota tua tetap buka dan kemudian memutuskan untuk berjalan ke arah Museum Mandiri. Saat itu jalanan di depan Museum Mandiri sedang ditutup sehingga menjadi peluang besar untuk menjadi tempat berfoto. 




Museum Mandiri

Museum Mandiri

Museum mandiri berada di seberang Stasiun Kota. Jalan sebentar kita sudah sampai di Museum ini. Selama pandemi, sebelum masuk ke dalam Museum, kita dilakukan pengukuran suhu kemudian diwajibkan untuk mencuci tangan kita terlebih dahulu dengan sabun di tempat yang disediakan di depan Museum. Jika kamu membawa barang seperti tas ransel, dapat dilakukan penitipan di ruangan dekat dengan pintu masuk. Saya kebetulan kemarin ketika kesana membawa tas ransel, jadinya saya titipkan saja dan juga membantu kita lebih leluasa untuk berkeliling tanpa harus membawa barang. 

Masuk ke Museum Mandiri sangat mudah, cukup dilakukan dengan membeli tiket di konter depan. Saat ini pembayaran tidak lagi menggunakan uang kertas/cash. Pembayaran dilakukan secara elektronik, dapat menggunakan kartu e-money, dana, gopay. Saya memilih menggunakan gopay dengan menscan barcode yang telah disediakan. Biaya masuk cukup murah untuk umum hanya membayar Rp5.000,- dan pelajar sebesar Rp3.000,- saja per orangnya. Kita sudah dapat berkeliling di dalamnya. 

Ruang pameran di Museum Mandiri sebenarnya terdiri dari 3 lantai. Lantai dasar yang terdiri dari Ruang Treasury, Ruang Pembukuan, Ruang Kasir China. Pada Sayap selatan terdapat ruang perlengkapan bank, ruang kearsipan dan komunikasi, ruang ATM, Ruang kearsipan. Disini juga terdapat cafe untuk hangout jika lelah berkeliling. 

Pada lantai Satu, pengunjung akan berdiri di depan Ruang Rapat Besar. Di sini terdapat seperangkat meja dan kursi untuk keperluan rapat, sedangkan dinding dihiasi foto orang-orang penting dunia perbankan Indonesia. Ruang pameran lain di lantai satu adalah Ruang Foto Direktur, Ruang Makan Direktur, Ruang Presiden Direktur, Ruang Numismatika. Di sayap selatan terdapat Ruang Mandiri Club, Ruang Piala, Ruang Kepegawaian, Ruang Security dan Rumah Tangga, Perpustakaan

Pada lantai basement, terdapat ruang kluis utama seluas sekitar 900 meter persegi dan dinding luar setebal 100 cm sebagai tempat menyimpan uang kas, efek, maupun barang-barang berharga milik nasabah. Tiga galeri di ruang kluis atau khazanah adalah Effecten Kluis (ruang penyimpanan surat-surat berharga), Ruang Safe Deposit Box, Kast Kluis (ruang penyimpanan uang).

Selama pandemi ini tidak semua ruangan dibuka untuk dikunjungi. Saya hanya dapat berkeliling di lantai dasar dan basement sesuai dengan alur perjalanan yang telah ditentukan. Sedangkan untuk ruang pameran lantai satu tertutup, sehingga tidak dapat mengeksplorasi ke bagian tersebut. Namun, saya rasa berkeliling di lantai dasar dan basement sudah cukup. Karena museum ini sangat luas dan banyak barang yang dapat kita lihat lumayan menguras tenaga untuk berkeliling. Banyak juga spot - spot menarik untuk berfoto ria bersama dengan keluarga. 

Alamat:
MUSEUM MANDIRI
Jl. Lapangan Stasiun no.1
Jakarta 11110

Telp. 021 690 2000
Fax. 021 690 0993

Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-16.00
Senin dan hari libur nasional tutup

Selanjutnya rencana perjalanan ke Museum Bank Indonesia, tetapi ternyata Museum Bank Indonesia masih ditutup karena masih dalam proses strerilisasi selama pandemi. Namun tidak diketahui sekiranya kapan akan dibuka kembali. 

Perjalanan pun dilanjutkan ke Museum di area Kota Tua. Lokasi kota tua masih terbatas untuk aksesnya. Terutama untuk area lapangan taman fatahillah. Ketika kita ingin memasuki lokasinya, penjaga akan menanyakan tujuan kita. Kita dihimbau untuk masuk dan langsung ke lokasi tujuan tidak berkeliaran atau berkerumun di lapangan/taman. Terdapat juga penjaga yang menjaga dan selalu memberikan himbauan menggunakan pengeras suara jika pengunjung mulai berkerumun atau berkumpul di area taman. 

Berbeda dengan itinerary yang dibuat sebelumnya, kami terlebih dahulu menuju ke Museum Wayang. Untuk masuk di Museum - museum di lingkungan kota tua. Kamu diwajibkan menggunakan kartu uang elektronik yang disediakan oleh Bank DKI. Jika kamu belum memilikinya, jangan khawatir. Karena disini disediakan untuk membeli kartu Bank DKI tersebut dengan harga Rp35.000 dengan isi saldo sebesar Rp20.000,-. Kartu ini dapat digunakan di semua Museum yang ada dilingkungan Kota Tua. Kartu ini dapat digunakan untuk beberapa orang, tidak harus satu orang satu kartu.

Museum Wayang

Museum Wayang


Museum ini berada di dalam lingkungan Kota Tua di Jalan Pintu Besar Utara No,27 Jakarta Barat. Di dalam museum ini pengunjung dapat melihat berbagai karakter dari berbagai daerah dalam bentuk wayang. Koleksi wayang yang terdapat pada museum ini, seperti wayang kulit, wayang golek, patung wayang, topeng wayang, wayang beber, wayang kaca, gamelan, dan lukisan wayang. Selain itu, kita juga dapat melihat koleksi wayang dan boneka dari beberapa negara yang juga di pajang di museum ini. Boneka tersebut berasal dari berbagai negara, yaitu Malaysia, Thailand, Surinama, Cina, Vietnam, Perancis, Rusia, Polandia, India, Kamboja, Korea dan lain lain. 

Ketika saya berkunjung ke Museum ini terdapat beberapa remaja yang juga dijelaskan oleh Guide disana mengenai sejarah dan asal dari masing - masing wayang. Sehingga selain untuk wisata rekreasi, tempat ini juga dapat dijadikan tempat untuk studi bagi para pelajar dan akademisi. Untuk biaya masuk juga wajar, bagi umum sebesar Rp5.000,- sedangkan pelajar sebesar Rp3.000,- per orang. Pada museum ini terdapat beberapa wayang yang juga telah terkenal seperti Hanoman, Semar, Petruk dkk, Unyil dkk. Perjalanan berkeliling didalamnya cukup menarik. Namun, suasana didalamnya agak sedikit gelap. 


Alamat:
Museum Wayang
Jl. Pintu Besar Utara No. 27
Jakarta
Telp. 021 - 692 9560

Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00
Senin dan Hari Besar tutup

Museum Sejarah Jakarta

Pintu Masuk dan Keluar Museum Sejarah Jakarta

Siapa yang tidak mengetahui Museum Sejarah Jakarta. Dibandingkan museum lainnya yang saya datangi. Museum ini cukup ramai dikunjungi pengunjung. Ketika masuk ke dalam saya harus mengantri terlebih dahulu. Karena jumlah pengunjung yang banyak sehingga dibatasi untuk jumlah antrian di dalam. Penjagaan juga cukup ketat selama pandemi ini. Dilakukan pemeriksaan suhu, kemudian antrian dibatasi, sebelum masuk juga harus mengisi daftar hadir, minimal satu orang di rombongan. Daftar hadir mencatat nama, alamat, dan nomor telpon dari pengunjung. 

Setelah itu ketika memasuki ruangan museum, dibuatkan jalur agar pengunjung dapat mengikuti jalur tersebut selama melakukan wisata di dalam museum. Museum Sejarah Jakarta berisikan informasi mengenai perjalanan sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini. Dalam museum ini terdapat koleksi yang dipamerkan, yaitu mebel, perabotan rumah tangga, senjata, keramik, peta, dan buku - buku. Museum ini terdiri dari dua lantai dan di lantai kedua terdapat beberapa mebel yang terbuat dari kayu - kayu. Selain itu, dari lantai dua kita juga dapat melihat taman fatahillah secara keseluruhan. 

Setelah melewati semua ruangan, kita juga dapat beristirahat sejenak di taman yang terletak di dalam museum. Dalam taman tersebut juga tersedia kuliner dari Jakarta. Saat itu adalah minuman selendang mayang dan tahu gejrot. Banyak keluarga yang berkumpul untuk duduk menikmati hidangan yang dibeli atau dibawa dari rumah. Terdapat juga sejoli yang menghabiskan waktu untuk berkencan disana. Suasananya sangat nyaman dan asri. 

Dalam perjalanan menuju pintu keluar, kita harus melewati Toko Souvenir terlebih dahulu. Kita dapat membeli beberapa souvenir seperti tas, baju, atau pernak - pernik lainnya yang ada di situ. 

Alamat:
Museum Sejarah Jakarta
Jl. Taman Fatahillah No. 1
Jakarta 11110
Telp. 021 692 9101
Fax. 021 690 2387

Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00

Perjalanan di kota tua pun berakhir di Museum Sejarah Jakarta. Di itinerary terakhir harusnya adalah pergi makan siang di Kafe Batavia yang terletak di Kota Tua tersebut. Namun rencana tidak terwujud, saya dan teman saya lebih memilih untuk beristirahat dan makan di A&W yang berada di dekat situ. 

Wisata yang dilakukan memang tidak sepenuhnya seharian, karena perjalanan berakhir tepat tengah hari. Namun, perjalanan ini cukup membuat tenaga kita terkuras. Karena wisata yang dilakukan benar - benar jalan - jalan dalam artian sebenarnya. Sangat cocok untuk dapat menghabiskan waktu bersama dengan kekasih atau teman. Hangout gak perlu mahal - mahal. Wisata saya jika di total hanya membutuhkan biaya Rp15.000,- per orang. Jika kamu pelajar kamu hanya menghabiskan Rp12.000,- per orang. Biaya segitu untuk wisata bersama, cari spot - spot stock foto untuk post di instagram udah lebih dari cukup. Murah meriah dan bermakna. 

Semoga bermanfaat. :)

(aluna)

Referensi:
Laman: http://www.budayajakarta.com


 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Thanks informasinya mengenai kota tua, daerah wisata sejarah yang tidak lekang oleh zaman — mayanesia.com

    BalasHapus