[SASTRA] AKU INGIN - SAPARDI ATAU KAHLIL GIBRAN?

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sebuah buku kumpulan sajak Sapardi Djoko Damono baru saja kuterima siang ini, buku itu memuat kumpulan sajak yang dibuat oleh beliau. Disampul belakang buku itu tertulis puisi "Aku ingin" yang begitu fenomenal dikalangan para pencinta.
Sebuah kalimat terlontar dari temanku yang tidak sengaja membaca puisi tersebut, "itu bukannya puisi kahlil gibran?" . Terjadilah sedikit perdebatan diantara kami, siapa sebenarnya yang menulis puisi tersebut. Kami pun bersama-sama bertanya dengan mbah google, namun belum juga menghentikan perdebatan kami. Karena nyatanya keduanya ada dalam pencarian si mbah google.

Akhirnya hal tersebut menggelitik saya, sekiranya ingin mengetahui lebih dalam tentang puisi tersebut. Sebelumnya mari kita mengenal lebih dalam kedua penyair terkenal tersebut.

1. Kahlil Gibran

seorang seniman, penyair dan penulis yang berasal dari Lebanon. Beliau lahir 6 januari 1883 di Lebanon dan menetap lebih banyak di Amerika Serikat.
kahlil gibran
 Kahlil gibran kala muda,,, keren ya,, hehe

Karya nya yang terkenal pertama kali adalah "Broken wings" 1912. Kemudian 1918 "The Madman", "His Parables and Poems". Pada tahun 1919  Buku gibran yang berbahasa inggris "Twenty Drawing" . 1920, " The Forerune". 1923 "Sang Nabi" Khalil Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Khalil Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932 setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

2. Sapardi Djoko Damono

Lahir di Surakarta, 20 Maret 1940, Beliau adalah salah satu pujangga ternama di Indonesia. 
Sapardi Djoko Damono


Beliau memiliki karya yang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, termasuk dengan bahasa daerah. Beliau menghasilkan karya berupa puisi, cerita pendek, menerjemahkan beberapa karya asing, esai, dan beberapa artikel. Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin , Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi yang sering dilakukan terhadap karyanya. Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD. Kedua informasi tersebut di dapat dari Wikipedia, terlihat bahwa puisi di atas adalah karangan dari SDD. Namun kenapa bisa ada yang mengatakan bahwa puisi tersebut adalah karangan kahlil gibran? dan ternyata bukan hanya teman saya yang salah paham dengan pembuat puisi ini, tapi masih banyak lagi. contoh ada yang juga membahasnya dalam blognya, http://pecidasase.blogspot.com/2011/05/antara-sapardi-djoko-damono-dan-khalil.html

makin besar keingintahuan saya mengapa kesalahpahaman ini bisa terjadi, 

dilihat juga dari sebuah sumber yaitu sebuah analisis yang dilakukan oleh mahasiswa UNNES yang bernama Shiva Fauziah, pada halaman 21 dituliskan bahwa

"Puisi “Aku Ingin” karya Sapardi ini merupakan karya yang cukup fenomenal, kerena beberapa waktu lalu karya Sapardi ini diberitakan merupakan plagiat dari karya penyair terkenal Kahlil Gibran. Akan tetapi setelah seorang ahli literasi bernama Ilham Q. Moehiddin melakukan telisik literasi pada puisi karya Sapardi Djoko Damono dengan judul “Aku Ingin” dan puisi karya Kahlil Gibran dengan judul “Lafadz Cinta” yang mempunyai kesamaan pada liriknya, ditemukan bahwa puisi yang asli adalah milik Sapardi Djoko Damono. Sedangkan puisi milik Kahlil Gibran merupakan jiplakan para pemilik Blog di dunia maya yang teledor menuliskan sumber asli penulis sajak tersebut. Uji Literasi membuktikan bahwa tidak pernah ada puisi berjudul “Lafaz Cinta” karya Kahlil Gibran."

dalam analisis tersebut pun halaman 22 dituliskan bahwa

"Menurut sebuah sumber, puisi “Aku Ingin” ini diciptakan ketika istri Sapardi sedang sakit. Sapardi ingin menyampaikan bahwa cinta itu sederhana. Cinta itu merupakan perasaan, dan perasaan itu tidak bisa dimanipulasi. Kemurnian dari perasaanlah yang membuat cinta menjadi sangat sederhana. Terkadang sesuatu akan tersampaikan dengan lebih jelas ketika disampaikan secara sederhana. Itulah sesuatu yang terlihat ingin disampaiakan penyair dalam puisi ini. Berbeda dengan puisi cinta umumnya yang seringkali terlalu mengumbar kata-kata cinta dan kata-kata manis untuk memperindah maknanya. Kesederhanaan itulah yang membuat puisi ini dapat diterima dan mudah difahami oleh semua kalangan."

sehingga dapat disimpulkan bahwa puisi "Aku ingin" yang begitu terkenal dikalangan para pujangga, tidak lain tidak bukan merupakan karya original dari seorang pujangga terkemuka, "SAPARDI DJOKO DAMONO"

semoga artikel ini dapat memberikan suatu informasi yang bermanfaat bagi kita semua. 




Posting Komentar

6 Komentar

  1. Aku juga baru tahu,puisi itu tidak sederhana tapi begitu indah dan. mudah diingat
    Salut buat pemilik puisi tsb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup.... sangat sulit membuat puisi yang indah dan diingat sepanjang masa..

      Hapus
  2. IG: @RIZKYANWAR_P
    langsung follback kaka

    BalasHapus
  3. Akhirnya bisa tidur nyenyak sejak dari 4 tahun lalu hal ini menggelitik pikiran saya😂 Thx:)

    BalasHapus