Review Film SOULMATE (Qi Yue Yu An Sheng) (2016) - Apapun yang terjadi, aku akan kembali padamu


                                            Soulmate (Qi Yue Yu An Sheng) | 2016 | 1h 50m
 Genre : Drama, Romace | Negara: Chinese|
 Pemeran:  Zhou Dongyu, Ma Sichun, Lee Toby, dll
IMDB 7.4/10

Persahabatan adalah hubungan antar pribadi dua orang atau lebih yang didalamnya terdapat penghargaan, afeksi, dan perasaan. Dalam praktiknya, sahabat akan senang dengan eksistensi satu sama lain, setia, dan seringkali selera mereka akan menjadi serupa. Sahabat memiliki rasa percaya yang tinggi satu sama lain dimana tidak akan merugikan atau menyakiti mereka. Ansheng (Zhou Dongyu) dan Qiyue (Ma Sichun) mulai menjadi sahabat ketika mereka berumur 13 tahun. Takdir membuat mereka akhirnya menjadi sepasang manusia yang tidak pernah terlepaskan. Namun, suatu kejadian membuat hubungan mereka tergoyah dan saling melukai.

Cerita berawal dari sebuah rumah produksi yang ingin membuat sebuah film dari Novel Online yang ditulis oleh Qiyue. Setiap bab dalam novel tersebut berisikan moment penting dalam kehidupan Qiyue. Novel tersebut menceritakan bagaimana dirinya bertemu dengan Ansheng dan semua kejadian yang mereka alami selama persahabatan. Sutradara itu bertemu dengan Ansheng setelah melakukan riset dan mencari keberadaan dari Ansheng. Hal itu dilakukan karena tidak dapat menghubungi Qiyue. Namun, ketika bertemu, Ansheng mengatakan bahwa dirinya bukanlah tokoh dalam Novel tersebut. Selanjutnya di dalam perjalanan pulang Ansheng bertemu dengan Su Jiaming, lelaki yang pernah menjadi kekasih Qiyue. Su Jiaming menanyakan kabar dari Ansheng dan juga Qiyue, karena telah lama tidak bertemu. Selama ini Su Jiaming mengetahui kabar Ansheng melalui novel yang ditulis oleh Qiyue. Namun, Ansheng berkata bahwa dirinya belum pernah membaca novel tersebut.  Kemudian pergi meninggalkan Jiaming yang penuh tanda tanya. Sesampainya di rumah, Ansheng kemudian mencari novel online tersebut dan mulai membaca cerita yang dituliskan di dalamnya. Disinilah kisah mereka diputar kembali melalui narasi – narasi dan cerita yang ada dalam novel tersebut.

Soul mate
Ansheng bertemu dengan producer film

Ansheng meninggalkan Jiaming saat bertemu

Ansheng mencari novel mereka di internet

Bab 1, Bertemu Ansheng. Pada bab ini Qiyue menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Ansheng. Pertemuan mereka terjadi ketika mereka berumur 13 tahun. Saat itu mereka sedang melakukan baris berbaris di sekolah mereka. Ansheng merupakan anak pemberontak yang tidak mengikuti peraturan. Dirinya tidak mengikat rambutnya dan membawa tupai di dalam bajunya. Berbeda dengan Qiyue yang lebih kalem perawakannya. Beberapa saat kemudian, tupai tersebut kabur dan berlari ke arah Qiyue. Disinilah pertemuan pertama mereka terjadi. Pelatih mereka yang melihat kejadian itu, akhirnya memutuskan untuk menghukum mereka dan anggota kelas lainnya. Tidak ingin di hukum, Qiyue dan Ansheng pergi dan menekan tombol alarm kebakaran yang akhirnya membuat seluruh sekolah ricuh.

Pertama kali Ansheng bertemu dengan Qiyue

Ansheng dan Qiyue menekan alarm kebakaran

Ansheng dan Ibunya memiliki hubungan yang tidak baik. Ibunya pun tak pernah ada di rumah, sehingga Ansheng diperbolehkan oleh orang tua Qiyue untuk menginap di rumah Qiyue. Terdapat adegan yang menunjukkan ketidakharmonisan Ansheng dan Ibunya, saat Ibunya menjemput Ansheng di sekolah saat pulang bersama dengan Qiyue. Melihat hal tersebut, membuat mereka menjadi dekat satu sama lain dan tidak terpisahkan seperti bayangan hingga 3 tahun lamanya. Persahabatan mereka terus berlanjut meski harus terpisah karena berada di sekolah yang berbeda ketika SMA.  Suatu ketika Qiyue bercerita kepada Ansheng, bahwa terdapat seorang pria yang disukainya di sekolahnya. Qiyue juga merasa bahwa pria tersebut menyukai dirinya. Pria tersebut bernama Su Jiaming. Mendengar cerita tersebut, terdapat perasaan aneh yang dirasakan Ansheng.

Ibu Ansheng saat bertengkar di sekolah saat menjemput

Ansheng dan Qiyue selalu bersama

Qiyue menceritakan tentang Jiaming kepada Ansheng

Ansheng saat ini telah memiliki seorang anak yang tinggal bersamanya. Sepulang bekerja dirinya kemudian meneruskan kembali untuk membaca novel yang ditulis oleh Qiyue.

Bab 2, She, Her and Him. Qiyue menceritakan hubungan mereka bertiga, Ansheng, dirinya dan Jiaming. Setelah mendengar nama Su Jiaming dari Qiyue. Ansheng memutuskan untuk datang ke sekolah Qiyue untuk melihat langsung pria tersebut dan memastikan bahwa pria tersebut adalah pria baik – baik. Saat bertemu, Ansheng langsung mencerca Jiaming dengan banyak pertanyaan. Pertemuan tidak terduga tersebut membuat Jiaming merasa tertarik dengan Ansheng. Di sisi lain, Qiyue memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Jiaming. Mereka pun menjadi sepasang kekasih. Qiyue pun mengajak Jiaming pergi ke club tempat Ansheng bekerja untuk memperkenalkan mereka, tanpa mengetahui bahwa Jiaming dan Ansheng telah saling bertemu sebelumnya. Terdapat suasana awkward antara keduanya. Ketika itu, gitaris dari band yang tampil dalam club tersebut menyukai Ansheng dan menyanyikan sebuah lagu untuknya. Namun, raut wajah Jiaming terlihat tidak terlalu menyukai hal tersebut.

Ansheng menemui Jiaming di sekolahnya

Qiyue mengutarakan perasaannya kepada Jiaming

Pertemuan antara Ansheng, Qiyue, dan Jiaming

Qiyue tidak memiliki kecurigaan sedikitpun kepada Jiaming dan Ansheng. Mereka bertiga pun akhirnya selalu bersama. Suatu ketika, mereka bertiga mendaki gunung untuk pergi ke sebuah kuil yang berada pada gua di atas gunung. Dikatakan jika berdoa di kuil tersebut, maka harapan mereka akan terwujud. Dalam perjalanan ke atas, Qiyue yang merasa keletihan memilih untuk beristirahat. Ansheng memilih untuk meneruskan perjalanannya ke kuil tersebut dengan meninggalkan Qiyue dan Jiaming. Namun, Qiyue meminta Jiaming untuk pergi menyusul Ansheng. Ansheng dan Jiaming kemudian berdoa di kuil tersebut. Diketahui bahwa Jiaming memiliki sebuah kalung pelindung bertali merah dengan liontin kepala Budha. Ansheng mengetahui hal tersebut dari Qiyue, yang akhirnya membuat Jiaming menunjukkannya. Ansheng mencoba untuk melihat kalung tersebut lebih dekat. Pada moment ini, timbullah perasaan saling ketertarikan antara mereka. Saat keluar dari kuil tersebut, mereka terkejut karena Qiyue telah duduk dipintu gua, menunggu mereka.

Mereka dalam perjalanan ke kuil di gunung

Saat Ansheng melihat kalung yang digunakan Jiaming

Ansheng dan Jiaming di dalam gua

Ansheng harus pergi meninggalkan Qiyue untuk berpetualang dengan gitaris yang sebelumnya menyatakan cinta kepadanya. Qiyue mengantarkannya ke stasiun, bahkan berlari mengikuti kereta ketika kereta telah berjalan. Ansheng mengeluarkan separuh badannya keluar jendela kereta dan terus melambaikan tangannya kepada Qiyue. Hal tak terduga terjadi, Kalung yang dimiliki oleh Jiaming saat itu berada di leher Ansheng. Qiyue berhenti mengejar kereta dan menatap Ansheng dengan perasaan yang bergejolak di dalam hatinya. Hari itu Qiyue terluka oleh sahabatnya sendiri. Saat itu, Qiyue merasa kecewa pada dirinya sendiri karena merasa tidak semua hal dapat dibagikan kepada sahabatnya.

Ansheng menggunakan kalung Jiaming

Qiyue yang merasa kecewa setelah melihat kalung tersebut

Bab 3, Regards to Jiaming. Ansheng memulai petualangannya dengan gitaris tersebut. Namun, petualangannya tidak berjalan dengan mulus. Dirinya terus menerus dikecewakan dan merasakan pedihnya kehidupan. Ansheng menyampaikan cerita – ceritanya kepada Qiyue melalui sebuah kartu pos yang dikirimkan kepada Qiyue. Namun, setiap akhir dari kartu pos tersebut, Ansheng selalu menuliskan “titip salam untuk Jiaming”. Qiyue juga menuliskan kartu pos untuk membalas Ansheng dengan menuliskan juga kehidupannya. Qiyue menceritakan saat dirinya masuk universitas dan kehidupan perkuliahan Jiaming dan dirinya. Qiyue juga bercerita tentang rencana dirinya dan Jiaming untuk masa depan mereka, pekerjaan yang di dapatnya. Hingga Jiaming memutuskan untuk menunda pernikahannya dengan Qiyue dan memilih untuk bekerja di Beijing.

Qiyue melepaskan Jiaming untuk pergi ke Beijing

Ansheng kembali setelah petualangannya

Qiyue akhirnya dapat menerima keputusan Jiaming untuk pergi ke Beijing dan mengantarkan kepergiannya. Meskipun dirinya menyimpan kesedihan teramat dalam. Saat kembali ke rumah, Ansheng telah menunggu Qiyue di depan pintu rumah Qiyue dan merekapun saling berpelukan. Pelukan tersebut memiliki banyak makna, mereka menangis dengan lukanya masing masing dalam pelukan. Kembalinya Ansheng disambut baik oleh keluarga Qiyue dengan mengajak dirinya makan bersama, tetapi tidak dengan Qiyue. Luka lama yang disimpan jauh di lubuk hatinya kembali ke permukaan, saat Qiyue melihat Ansheng yang masih menggunakan kalung pemberian Jiaming.

Qiyue yang melihat kalung Ansheng

Akankah persahabatan mereka akan terus bertahan sampai akhir hayat? Ataukah akan berakhir dengan penuh luka di antara mereka?

Film ini mendapatkan beberapa nominasi penghargaan untuk jalan ceritanya. Bahkan kedua pemeran utama dalam film ini, Zhou Dongyu dan Ma Sichun, keduanya mendapatkan penghargaan Best Actress di waktu yang bersamaan dimana hal ini jarang terjadi. Alur cerita film ini adalah maju – mundur – maju yang diperlihatkan dengan narasi – narasi novel yang menceritakan terkait dengan kehidupan sebelumnya. Zhou Dongyu dan Ma Sichun memberikan performa yang amat baik. Emosi yang ditunjukkan mengalir begitu saja dan terlihat natural. Jalan cerita yang disampaikan juga menarik dan tidak mudah untuk ditebak. Selain itu, akhir cerita yang penuh dengan misteri juga menjadi salah satu keunggulan dari film ini. Konflik yang timbul disajikan dengan takaran yang pas, cukup untuk membuat para penonton merasakan pula perasaaan saat konflik tersebut terjadi.

Hal yang penulis sukai dari film ini, seperti yang penulis katakan sebelumnya, penyajian cerita yang tidak seperti kebanyakan. Cerita muncul saat tokoh Ansheng membaca novel online tersebut dan terdapat narasi – narasi yang menambah rasa emosional ketika menonton film tersebut. Sedangkan adegan yang amat melekat adalah saat Qiyue bertengkar dengan Ansheng di sebuah restaurant. Saat itu Ansheng bertaruh dengan bartender disana untuk mendapatkan minuman gratis. Qiyue yang menyaksikan hal tersebut tidak menyukainya. Mereka pun bertengkar karena Ansheng merasa Qiyue memberikan batasan atas dirinya dan Qiyue. Permasalahan tersebut membuat, Qiyue mengutarakan semua amarah yang dipendamnya termasuk ketidaksukaannya saat Ansheng mengenakan kalung pemberian dari Jiaming. Pada adegan tersebut, kedua sahabat tersebut tanpa sadar telah saling melukai. Namun, masih terlihat jelas betapa mereka berdua menyayangi satu sama lain.

Pertengkaran antara Qiyue dan Ansheng

Dalam film ini tidak dapat ditentukan siapa yang benar ataupun siapa yang salah sehingga membuat persahabatan mereka retak atau tergoyahkan. Tidak dapat ditentukan siapa yang memegang peran sebagai antagonis dalam film ini. Apakah kesalahan Qiyue yang menceritakan bahwa ada pria yang disukainya kepada sahabatnya? Apakah kesalahan Ansheng yang bertemu dengan Jiaming secara tiba-tiba untuk memastikan bahwa lelaki yang disukai Qiyue adalah lelaki yang baik? Apakah kesalahan Jiaming yang tidak bisa menentukan hatinya dan bertindak tegas dalam pilihannya? Karena dalam hal ini yang penulis lihat hanyalah rasa persahabatan antara mereka yang menimbulkan kasih sayang yang tulus dan berusaha untuk melindungi satu sama lain, malah berakhir dengan banyaknya kesalahpahaman dan saling melukai. Hal ini sering terjadi dalam sebuah persahabatan di dunia nyata. Komunikasi dan keterbukaan pikiran satu sama lain merupakan suatu hal yang penting, untuk meminimalisir semua ini terjadi. Selain itu, batasan dalam persahabatan juga perlu diperhatikan sehingga tidak melampaui ruang privat satu sama lain.

Film ini penulis rekomendasikan untuk kamu pencinta kisah – kisah drama. Kisah yang disampaikan amat berkesan dan mendalam, gejolak emosi yang timbul juga tersampaikan dengan baik kepada penonton. Terlebih akhir cerita yang diluar prediksi menambah hal menarik dari film ini. Sehingga film ini patut masuk dalam daftar tontonan kamu

***

My Rate: 9/10

(aluna)


 

 

 

 



Posting Komentar

4 Komentar

  1. Film yang sangat menarik, sering terjadi di kehidupan nyata.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah mampir.
      Gejolak emosi di dalam film ini juga sangat berasa, worth it untuk ditonton

      Hapus
  2. Sungguh saya sangat tersentuh dengan kisah persahabatan mereka. Kisah yang menarik, mengingatkan sahabat2 kita dimasa yang lampau, meski berakhir dengan kesedihan dan pilu.

    BalasHapus