Review Series PUT YOUR HEAD ON MY SHOULDER (2019) - Ketika Cinta Hadir Tanpa Rencana

 


PUT YOUR HEAD ON MY SHOULDER 2019 |
45 Menit/Episode | Genre : Romance, Comedy |Total Episode : 24 Episode
Negara: ChinaPemeran: Fair Xing, Lin Yi, Daddi Tang, Zheng Ying Chen, dll

Si Tu Mo (Fair Xing) adalah seorang gadis biasa, sedangkan Gu Wei Yi (Lin Yi) adalah seorang jenius dalam ilmu pengetahuan. Sebuah takdir mempertemukan mereka dan membuat mereka merasakan berbagai macam pengalaman yang di alami bersama. 

Berlatar belakang di kehidupan mahasiswa pada umumnya. Si Tu Mo yang merupakan mahasiswa akhir jurusan akuntansi, memliki ketertarikan dalam bidang advertising dan membuat dirinya mencari cara untuk dapat bekerja di bidang advertising. Dirinya memiliki seorang pria yang disukainya sejak jaman SMA yang saat ini menjadi teman baiknya, Fu Pei. Dalam perjalanannya menuju wawancara pekerjaan, Si Tu Mo yang di antar oleh Fu Pei menggunakan sepeda bertabrakan dengan sepeda yang dikendarai oleh Gu Wei Yi. Disinilah awal takdir mempermainkan Si Tu Mo dan Gu Wei Yi. Tas Si Tu Mo dan Gu Wei Yi tertukar. Hal ini menyebabkan Si Tu Mo gagal dalam wawancara pekerjaannya karena semua bahan dan hasil desainnya berada di dalam tasnya. Selain itu, Gu Wei Yi juga gagal mengikuti ujian untuk ikut serta dalam proyek profesornya karena data - data yang dibutuhkan berada di dalam tasnya. 

Mereka pun saling bertemu untuk mengembalikan masing - masing tas mereka. Ternyata Fu Pei juga berteman dengan Gu Wei Yi dan merupakan teman satu kamar di asrama mereka. Momo juga tinggal di asrama kampusnya bersama dengan empat sahabatnya. Setelah itu Momo kembali bertemu dengan Gu Wei Yi, saat dirinya berada di kelas dan Gu Wei Yi masuk ke kelasnya untuk mengambil kunci yang secara kebetulan berada di laci tempat duduk Momo. Pertemuan antara keduanya terus terjadi. 

Esoknya, Momo memiliki panggilan kerja di kota yang agak jauh dari kampusnya. Fu Pei berjanji untuk menemaninya, tetapi tidak juga kunjung datang karena terlalu asyik bermain basket dengan teman-temannya. Akhirnya Momo memutuskan untuk pergi sendiri ke lokasi wawancara tersebut. Dalam perjalanannya ke lokasi tersebut, dirinya mengalami penjambretan. Tasnya di ambil secara paksa dan dirinya mengalami luka yang menyebabkan tidak dapat hadir dalam wawancara dan mengambil keputusan untuk mereschedule wawancara tersebut. Dengan keadaan dirinya yang terluka, Momo berusaha menghubungi Fu Pei tetapi tidak ada jawaban. Ternyata telpon genggam Fu Pei berada di asramanya, Gu Wei Yi yang kebetulan berada di asrama akhirnya mengangkat telpon dari Momo. Tanpa pikir panjang Gu Wei Yi langsung menyusul dan menjemput Momo, serta membawanya ke rumah sakit. Ketika telah selesai pemeriksaan Fu Pei baru datang, disini Momo tersadar bahwa dirinya telah kecewa dengan sikap Fu Pei. 

Harapan Momo kembali berkembang ketika mengingat kembali janji Fu Pei kepadanya dimana Fu Pei mengajak Momo berpacaran ketika mereka sudah kuliah. Fu Pei juga berjanji akan mengantarkan Momo wawancara kembali ke tempat sebelumnya. Namun, Momo kembali kecewa, karena bukan Fu Pei yang datang untuk menemaninya. Fu Pei meminta Gu Wei Yi untuk menemani Momo. Ketika mengantarkan Momo, Gu Wei Yi tidak sengaja bertemu dengan Professornya di dalam bus. Professornya terus menerus menyuruh Gu Wei Yi untuk kembali mencoba mengikuti ujian proyek yang diselenggarakan oleh Professor Jiang. Namun, Gu Wei Yi menolak dan menganggap jika dirinya ikut mencoba kembali akan tidak adil dengan peserta lainnya yang telah mengikuti ujian tersebut pada hari yang telah ditentukan. Untuk menghindari gangguan dari Profesornya tersebut, dirinya mengatakan saat itu dia sedang berpacaran dengan Momo sehingga sedang tidak ingin diganggu. 

Sebelum profesor tersebut pergi meninggalkan mereka, dirinya meminta agar Momo mau membujuk Gu Wei Yi untuk melakukan ujiannya lagi. Momo merasa kegagalan Gu Wei Yi merupakan kesalahannya juga, sehingga Momo memutuskan untuk menemui Profesor tersebut. Disini Momo bertemu dengan kakak tingkat Gu Wei Yi, Xie Yu Yin. Xie Yu Yin tidak sengaja mendengar pembicaraan profesor tersebut yang memanggil Momo dengan sebutan "pacar" Gu Wei Yi. Momo dan Profesor Xu, menemui Profesor Jiang untuk meminta kesempatan sekali lagi bagi Gu Wei Yi. Setelah memprofokasi Gu Wei Yi, akhirnya Gu Wei Yi mau mengerjakan soal yang dibawa oleh Momo.

Nasib baik menghampiri Gu Wei Yi dan Momo. Gu Wei Yi akhirnya bergabung dengan projek Professor Jiang dan Momo di terima magang di sebuah perusahaan advertising. Namun perusahaan tersebut sangat jauh dari asramanya, sehingga membuat dirinya selalu terlambat pulang dan mendapatkan hukuman dari asrama kampusnya. Akhirnya Momo tinggal di sebuah rumah milik teman dari Ibunya, tanpa disangka ternyata rumah itu merupakan rumah dari Gu Wei Yi. Gu Wei Yi dan Momo memutuskan akan tinggal bersama karena Ibu dari Momo akan datang ke rumah tersebut. 

Setelah tinggal bersama Gu Wei Yi dan Momo memiliki hubungan yang semakin dekat. Mulai muncul benih - benih rasa di antara mereka. Fu Pei yang melihat hal tersebut mulai merasa terancam dan baru menyadari perasaaannya terhadap Momo. Namun, ternyata sahabat Momo, Shanshan yang merupakan teman bermain game Fu Pei, menyukai Fu Pei dan telah menyampaikannya kepada Momo. Momo yang telah bersama Gu Wei Yi mulai merelakan perasaannya terhadap Fu Pei dan berharap Shanshan dapat bersatu dengan Fu Pei. 

Perjalanan cinta Gu Wei Yi dan Momo diwarnai dengan banyak kejadian yang tidak disangka-sangka. Senior Gu Wei Yi yang menyukainya terus menerus berusaha untuk mengambil hati Gu Wei Yi, akan tetapi tidak pernah berhasil. Kesalah pahaman Momo yang diakibatkan rasa cemburu. Penyesalan Fu Pei atas dirinya yang telah menyia-nyiakan Momo. Perasaan Shanshan kepada Fu Pei yang harus dikecewakan karena sikap Fu Pei yang mengejar - ngejar Momo dan menjadikan dirinya sebagai pelarian. Konflik keluarga yang sempat tidak menyetujui hubungan mereka. Serta konflik lainnya yang timbul di dalam drama ini membuat para penonton dibawa untuk menyelami perasaan dari masing - masing pemeran. 

***

Kelemahan dari drama ini dari sudut pandang penulis adalah konflik yang disuguhkan kurang optimal, tidak ada suatu konflik yang besar dalam drama tersebut. Entah karena peran Gu Wei Yi yang terlalu "cool" dengan sikapnya yang dingin dan tenang, sehingga membuat konflik tidak terlalu terasa. Tidak ada perubahan emosi berarti dari sudut Pandang Gu Wei Yi. Sedangkan konflik lebih terasa antara Momo dan Fu Pei. Bahkan konflik batin yang dirasakan Fu Pei sebagai pemeran pendukung lebih terlihat jelas dibandingkan dengan pemeran utama. Selain itu jalan cerita yang disuguhkan lumayan lambat, meskipun jalan cerita yang digambarkan cukup dapat terlihat jelas dimana Momo pasti akan berakhir bersama dengan Gu Wei Yi. 

Untuk para pencinta film romantis yang ringan, dapat mencoba untuk menonton drama ini. Penonton akan dibawa dengan perasaan berbunga - bunga ketika melihat interaksi yang terjadi antara Momo dan Gu Wei Yi. 

Drama ini adalah drama yang juga mengajarkan kita bagaimana pentingnya menghargai cinta yang diberikan kepada kita. Jangan sampai ketika cinta itu menghilang baru kita menyadarinya, seperti yang dirasakan oleh Fu Pei. Sebab akan ada orang lain yang akan menghargai seseorang yang kita sia-siakan. Pastinya seseorang yang kita siakan akan lebih memilih seseorang yang memberikan kepastian akan perasaannya. Jangan jadikan orang lain sebagai pelarian dari perasaan kita. Perasaan yang tidak pasti hanya akan menyakiti.

***
My Rate: 7.5/10

(aluna)

Posting Komentar

0 Komentar