Review Film Yes or No: Come Back To Me (2012) - Hadirnya orang ketiga menggoyahkan kepercayaan

 

Yes or No 2

Yes or No: Come Back To Me (Original Title: Yes or No 2: Rak Mai Rak Ya Kak Loei) | 2012 | 1h 48m

Genre : Comedy, Romance| Negara: Thailand

Director: Sarasawadee Wongsompetch | Writers: Nepalee

Pemeran: Sushar Manaying, Supanart Jittaleela, Apittha Khlaiudom, dll

IMDB: 6.4/10

Tomatometer : -%

My Rate : 8/10

 

Kim yang terpaksa harus berpisah sementara waktu dengan Pie bertemu dengan Yam, teman magangnya yang membuat hubungan Kim dan Pie berada di ujung tanduk.

 

Peringatan:

Bertemakan LGBT

 
Sinopsis:

3 tahun berlalu, Kim (Supanart 'Tina' Jittaleela) dan Pie (Aom Sushar Manaying) masih bersama dan menjalin hubungan, meski hubungan tersebut tidak selalu berjalan mulus. Namun, kelulusan telah di depan mata dan mereka harus melakukan magang sebelum kelulusan tersebut. Pie berusaha mencari tempat agar mereka bisa pergi bersama, termasuk dengan temannya Peuy. Namun, Kim yang berbeda jurusan dengan Pie ternyata telah memiliki rencananya sendiri dan merahasiakannya dari Pie. Pie kecewa dan marah karena harus mengetahui rencana tersebut dari mulut orang lain bukan dari Kim.

 

Pie mengantar kepergian Kim dengan memberinya sebuah hadiah agar selalu ingat kepadanya. Semua dilakukan karena mereka akan berpisah dan tidak bertemu beberapa bulan selama mereka melakukan magang. Pie menaruh kepercayaannya kepada Kim tanpa mengetahui bahwa rekan kerja Kim, Yam (Apittha Khlaiudom), akan menjadi duri dalam hubungan mereka. Yam yang bertemu dengan Kim langsung menyukainya pada pandangan pertama. Kim pun membuat Yam salah paham dengan semua sikap dan perhatian yang diberikannya kepada Yam.

 

Pertengkaran hebat karena sebuah kesalahpahaman terjadi antara Kim dan Pie saat Kim mengunjungi Pie di tempat magangnya. Kim yang sengaja datang untuk merayakan ulang tahunnya dengan Pie merasa Pie tidak menghargainya. Puncak dari pertengkaran tersebut adalah Pie meminta putus hubungan. Permintaan yang diucapkan Pie tidak benar - benar diinginkannya, tetapi Kim yang juga tersulut emosi akhirnya menganggap hal tersebut adalah hal serius. Kim pergi dan kembali ke tempat magangnya. Hubungan Kim dan Yam menjadi semakin dekat dengan meninggalkan Pie yang patah hati dan sedih sendirian.

 

Akankah Pie dan Kim bisa kembali bersatu?

 

Ulasan:

Film Yes or No: Come Back To Me serupa dengan film pertamanya dimana mengangkat tema LGBT, tetapi tidak disajikan secara berlebihan. Film ini berfokus pada emosional dan permasalahan yang timbul dalam sebuah kisah percintaan pada umumnya. Kehadiran orang ketiga menjadi ide utama dalam cerita film tersebut.

 

Dibandingkan dengan film pertama, film kedua ini merupakan lanjutan dari kisah di film pertama. Meski demikian, cerita tetap dapat dinikmati meski tidak menonton kisah mereka di film pertama. Namun, saya sarankan agar menonton film pertama terlebih dahulu untuk dapat merasakan koneksi perasaan terutama perasaan tokoh Pie.

 

Perkembangan karakter dari Film pertama dan kedua tidak terlalu jauh. Pie masih digambarkan sebagai seorang yang kekanakan dan egois. Namun, Kim terlihat mengalami perubahan karakter dimana dirinya tidak terlihat seperti seorang yang cinta setengah mati dengan Pie. Tidak seperti di film pertama dimana dirinya gampang cemburu dengan orang yang berada di dekat Pie.

 

Pengorbanan dan kesulitan yang mereka rasakan di film pertama untuk membuat hubungan mereka berhasil seakan akan tidak menjadi suatu hal yang berarti di film kedua ini. Kim yang jatuh cinta pertama kali dengan Pie dan harus berjuang untuk dapat menjadikan Pie sebagai kekasih, tidak menunjukkan sikap yang sesuai. Kim seakan menjadi seorang yang mudah untuk memberi perhatian dan tebar pesona dengan wanita lain. Kim terlihat tidak ada keinginan untuk menjaga perasaan Pie dan hubungan mereka. 

 

Hal ini menjadi amat disayangkan. Padahal kesan tersebut telah di dapat dengan baik di film pertama dan juga di awal film dimana Kim memberikan sebuah kalung kepada Pie. Kalung tersebut diperuntukkan agar Pie dapat berubah pikiran jika goyah dalam hubungan mereka. Saya rasa seharusnya, karakter Kim di awal dapat dibuat lebih bisa menjaga hati dengan menjaga jarak atau menjaga interaksi dengan Yam. Perhatian yang diberikan kepada Yam dapat dilakukan secara wajar bukan terkesan 'menggoga'. Perasaan keduanya dapat dibangun secara perlahan, sehingga kebimbangan Kim di akhir cerita memang dapat terasa dan beralasan.

 

Bisa dibilang, film kedua belum bisa sebagus film pertama. Ceritanya masih terlalu klise. Namun, akting dari Tina lebih baik dan lebih luwes dibandingkan yang pertama. Pastinya terlihat lebih dewasa dan 'tampan' juga. Hehe. Tokoh Bibi Inn juga menjadi tokoh yang cukup penting dalam cerita ini.

 

Adegan yang mengesankan:

Yes or No 2

Pie mengutarakan semua isi hatinya kepada Kim sambil menangis. Dirinya merasa bahwa Kim telah berubah dan tidak seperti Kim yang dikenalnya. Semua perubahan terjadi karena Kim telah tanpa sadar memberikan tempat untuk Yam di hatinya. Sehingga hal ini membuat apapun yang biasa dilakukan Pie menjadi suatu hal yang salah dan Pie menjadi terlihat buruk dimatanya.

 

Hal ini mungkin memberikan kesan dimana Pie terlalu egois meminta untuk dapat diterima apa adanya dan tidak melakukan perbaikan terhadap dirinya. Namun, pada kenyataannya, sifat memang akan sulit diubah. Saat kita berkomitmen untuk berhubungan dengan seseorang, maka kita juga harus bersedia menerima risiko untuk bertahan dengan segala sifat yang dimilikinya.

 

Dialog mengesankan:

"Tidak peduli siapa yang datang pertama atau setelahnya, yang penting adalah siapa yang kau cintai."

Kim menemani Yam ke hutan, dirinya tidak sengaja menjatuhkan kalung milik Pie yang diberikan olehnya. Dalam kalung tersebut terdapat sebuah pesan yang ditulis Kim untuk Pie agar bertahan dalam hubungan mereka. Yam menyadari bahwa dirinya belum bisa menggantikan Pie di hati Kim.

 

Ending:

Happy ending

 
Rekomendasi:

Worth to watch! Untuk sineas yang menyukai kisah romantis, film ini bisa menjadi salah satu pilihan.

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar