Review Film THE LOVELY BONES (2009) - Dirinya Tidak Mati, Hanya Hidup di Dunia Indahnya Sendiri

 


The Lovely Bones | 2009 | 2h 15m
 Genre : Drama, Fantasy, Thriller | Negara: USA |
 Pemeran:  Rachel Weisz, Mark Wahlberg, Saoirse Ronan  
IMDB 6.7/10

Kehilangan seseorang yang amat kita sayangi menjadi trauma tersendiri. Terlebih lagi kehilangan tersebut tidak pernah kita duga, secara tiba-tiba, dan dengan cara yang tak pernah terpikirkan oleh kita. Seringkali kita berpikir kematian adalah pemisah antara yang hidup dan mati. Bagi yang ditinggalkan akan ada luka yang tertinggal, ada perasaaan kehilangan, perasaan tidak rela akan kehilangan tersebut. Namun, bagaimana jika seseorang yang meninggalkan kita itu ternyata pergi ke suatu tempat yang indah. Meskipun demikian dirinya tidak dapat menikmati keindahan tersebut karena turut merasakan perasaan yang ditinggalkannya. Susie Salmon atas seorang gadis yang meninggal akibat diperkosa dan dibunuh secara tiba-tiba, membuat keluarganya seketika runtuh dan bersedih. Susie harus menyaksikan kesedihan yang ditunjukkan keluarganya tanpa bisa melakukan hal yang berarti.

Susie Salmon gadis remaja yang ceria, terkenal mudah bergaul dan menjalani hidupnya dengan sewajarnya. Dirinya adalah anak tertua dari 3 bersaudara yaitu Lindsey dan Buckley Salmon, serta anak dari Abigail dan Jack Salmon. Keluarga mereka dapat dimasukkan dalam kategori keluarga yang bahagia. Kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga tersebut terlihat dengan jelas. Namun, hal tersebut berubah ketika Harvey tetangga mereka memiliki niatan jahat dalam dirinya terhadap Susie.



The Lovely Bones
Susie mengambil gambar segala hal yang disukainya

Susie memiliki impian untuk menjadi seorang photographer, dirinya amat senang ketika diberikan hadiah kamera oleh ayah dan ibunya. Bahkan dirinya dengan cepat menghabiskan semua roll film yang dimilikinya. Tanpa disadari poto yang diambil olehnya dapat menjadi salah satu clue dalam mencari siapa pembunuh dirinya. Susie tidak sengaja mengambil photo Harvey ketika ayah dan ibunya sedang mengobrol dengannya mengenai pagar tanaman mawar yang dimilikinya. Saat itu Susie sedang bermain sepeda di sekitar mereka sambil mengambil photo mereka dari atas sepeda. Harvey memperhatikan dengan seksama kala itu, hingga timbul niat jahat kepadanya.

The lovely Bones
Ketika orang tuanya mengobrol dengan Harvey

The Lovely Bones
Susie yang tidak sengaja mengambil foto Harvey

Harvey menyiapkan rencananya dengan sangat matang. Dirinya pergi ke sebuah ladang jagung di sekitar lingkungan mereka. Ladang jagung tersebut amat sepi ketika malam hari, tetapi sering menjadi alternatif jalan menuju rumah mereka. Harvey menggali ladang jagung tersebut dan membuat sebuah tempat bawah tanah rahasia. Kegiatan ini terhitung mudah untuk dilakukan Harvey, karena di kesehariannya dirinya dikenal sebagai pembuat miniature rumah yang dijual di tempat mainan anak – anak.

The Lovely Bones
Harvey membuat denah tempat pembunuhan

The Lovely Bones
Harvey melaksanakan pembangunan jebakannya di malam hari


Suatu ketika, saat Susie dalam perjalanan pulang menjelang malam melewati ladang jagung tersebut. Langkahnya terganggu karena surat cinta yang terselip dalam bukunya terbang dan dia berusaha untuk mengambilnya Kembali. Surat tersebut amat penting baginya karena merupakan surat dari Ray, seorang pria di sekolahnya yang sudah disukainya sejak dulu. Ketika Susie berlari mengejar surat tersebut, dirinya bertemu dengan Harvey. Harvey mengajaknya untuk dapat melihat hasil karyanya. Awalnya Susie ragu, tetapi karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya dia setuju untuk melihat hasil karya tersebut.

The Lovely Bones
Ray, Pria yang disukainya

The Lovely Bones
Harvey memperlihatkan ruang bawah tanah yang dibangunnya

Susie tidak menyadari itu akan menjadi hari terakhirnya. Harvey menunjukkan ruang bawah tanah yang dibangunnya dan mengatakan dirinya membangun tempat itu untuk para remaja yang ada di sekitar lingkungan tersebut. Susie terpesona dengan interior yang ada di dalam ruangan tersebut hingga tidak menyadari bahaya menghampirinya. Hari makin larut, Susie beranjak untuk pulang. Harvey melarangnya, menutup pintu keluar, dan menariknya turun ketika Susie mencoba berlari ke arah tangga. Ruang kecil itu tidak memberinya peluang untuk dapat bebas.

The Lovely Bones
Susie menyukai ruang bawah tanah tersebut

The Lovely Bones
Susie berusaha untuk keluar, tetapi digagalkan

Saat itu dalam perjalanan pulang temannya Ruth Connors melihat jiwanya berlari melewatinya kala itu. Susie yang tidak menyadari bahwa dirinya hanyalah jiwa tanpa raga, membalikkan badannya dan meminta pertolongan kepadanya sambil terus berlari. Dirinya terus berlari hingga bertemu dengan ayahnya dan akhirnya Susie menyadari bahwa dirinya telah mati.  Saat menyadari bahwa anaknya tidak kembali ke rumah dalam waktu yang lama, Abigail dan Jack mulai merasa khawatir. Mereka melakukan pencarian dengan menelpon semua teman yang dimiliki Susie, mencari dengan bertanya pada orang – orang di jalanan, dan akhirnya menelpon polisi. Pencarian pun dimulai.

The Lovely Bones
Susie melihat ayahnya yang sedang mencari dirinya

The Lovely Bones
Susie menyadari bahwa dirinya telah mati

Polisi melakukan pencarian dan akhirnya menemukan petunjuk. Mereka menemukan kejanggalan pada ladang jagung tersebut. Disanalah mereka menemukan topi rajutan yang kala itu digunakan Susie. Topi tersebut adalah hadiah dari ibunya yang diberikan pada hari itu dan dikenakan dirinya saat pulang. Namun jasad dari Susie tidak ditemukan. Ayah Susie, Jack, masih tidak mempercayai bahwa Susie meninggal, karena jasadnya tidak ditemukan. Dirinya masih merasa ada harapan bahwa Susie mungkin saja masih hidup, tetapi semua itu terpatahkan saat polisi mengatakan bahwa mereka juga menemukan darah Susie disana. Darah yang jumlahnya amat banyak.

The Lovely Bones
Polisi menemukan lokasi pembunuhan

The Lovely Bones
Polisi menyampaikan bukti temuan ke orang tua Susie

Susie berada disuatu tempat yang amat indah, dipenuhi pemandangan yang indah. Tempat tersebut adalah tempat diantara kehidupan dan kematian. Dari tempat itulah dirinya dapat memperhatikan keluarganya dan orang yang dicintainya. Susie juga terus mengikuti Harvey untuk melihat apa yang dilakukannya selanjutnya. Di tempat ini dirinya bertemu dengan Holly Golightly yang menjelaskan mengenai tempat tersebut dan mencoba membawa Susie ke tempat seharusnya. Namun Susie merasa urusannya di dunia belum selesai. Dirinya berlari menjauhi Holly. Namun pada akhirnya Holly menemani Susie di tempat itu untuk menyelesaikan urusannya di dunia, menemani ayahnya yang terus menerus mencari siapa pelaku pembunuhan terhadap dirinya.

The Lovely Bones
Susie berada di In Between world

The Lovely Bones
Holly menemani Susie di alam perantara

Film ini adalah sebuah adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karangan Alice Sebold. Film ini mendapatkan banyak kritik terkait dengan pesan yang diutarakan di dalam film seakan tidak tersampaikan dengan baik. Namun, mendapatkan komentar yang baik atas efek visual yang ditampilkan. Seperti diketahui bahwa film ini menceritakan tentang Susie yang meninggal dan akhirnya memasuki fase after-life dan menetap disuatu tempat antara kehidupan dan kematian. Saoirse Ronan, pemeran Susie, selama pembuatan film ini banyak beradegan di depan bluescreen. Akan tetapi, hasil dari adegan tersebut terkesan nyata dan efek yang digunakan tidak terlihat janggal. Transisi antara adegan yang menggunakan efek visual ke adegan sesungguhnya berjalan sangat mulus dan terlihat dapat menyatu dengan baik.

Namun, melihat nilai yang diberikan di IMBD sebesar 6.7 dan kritikan yang diberikan kepada film ini. Penulis sedikit banyak menyetujui kekurangan yang ada dalam film ini. Dibandingkan dengan cerita dan alur yang tertuang di dalam novelnya. Film tersebut terlihat melakukan banyak sekali perubahan dan ditemukan banyak sekali perbedaan dengan adegan yang ada di dalam novel tersebut. Terlebih lagi dimana novel ini menceritakan mengenai seorang gadis yang meninggal akibat diperkosa dan akhirnya dibunuh hingga diketahui oleh keluarganya. Detail – detail yang ditunjukkan di dalam film kurang bisa merepresentasikan hal tersebut dengan baik. Sehingga pesan yang disampaikan dalam film dan gejolak batin atas konflik – konfik yang di dapat ketika membaca novelnya, tidak di dapat ketika menonton film tersebut.

Salah satu kejanggalan yang terjadi adalah ketika polisi tiba-tiba mengetahui bahwa ada yang tidak beres di ladang jagung, bahwa disitulah tempat Susie dibunuh. Sedangkan di dalam novel digambarkan jelas bahwa polisi mengetahui bahwa Susie dibunuh adalah ketika anjing tetangganya, tidak sengaja menemukan potongan tangan Susie di kebun jagung dan membawanya pulang. Pada tangan tersebut terlihat gelang yang digunakan Susie sehingga diketahui bahwa potongan tangan tersebut benar milik Susie. Sehingga polisi akhirnya menelurusi ladang jagung tersebut dan menemukan beberapa bukti lainnya. Namun pada film digambarkan bahwa yang amat berambisi untuk menemukan pembunuhnya adalah ayah dari Susie. Ayah Susie melakukan penyelidikan mandiri dengan mengumpulkan beberapa nama yang dicurigainya dan terkesan melakukan penuduhan secara acak.

The Lovely Bones
Ayah Susie melakukan penyelidikan

Perbedaan amat mendasar lainnya terlihat dari setting waktu yang digunakan. Pada Film, setting waktu yang digunakan saat itu terlihat seperti musim gugur yang terlihat dari tanaman yang mengering. Sedangkan pada novel setting yang digunakan adalah musim  salju, dimana Susie berhenti di ladang jagung karena terpesona dengan salju pertama yang turun. Sehingga dirinya tidak menyadari adanya bahaya yang mengincarnya, bukan karena mengejar surat cintanya yang terbang. Bahkan pada novel, surat cinta tersebut menjadi barang bukti yang akhirnya mengarah kepada Ray sebagai tersangka pembunuhan tersebut. Perbedaan – perbedaan inilah yang penulis rasa membuat cerita dalam film tidak dapat menyampaikan dengan baik pesan yang disampaikan dalam novel tersebut.

The Lovely Bones
Surat cinta dari Ray

The Lovely Bones
Susie mengejar surat dari Ray yang terbang

Adegan yang penulis sukai dari film ini adalah ketika ibu dari Abigail datang ke rumah tersebut untuk membantu keluarga anaknya sembuh dari luka atas kehilangan Susie. Ibunya berusaha untuk membantu pekerjaan rumah dengan menyapu, mencuci, dll, malah berujung kekacauan dirumah tersebut. Namun, hal ini dirasa cukup berhasil untuk mencairkan suasana di keluarga tersebut. Meskipun dalam hati Abigail masih terpendam kesedihan yang mendalam yang bahkan membuat dirinya mengunci kamar Susie agar luka tersebut tidak dapat dirasakannya.

The Lovely Bones
Nenek mereka datang untuk membuat suasana menjadi lebih baik

The Lovely Bones
Nenek mereka membantu untuk mengurus rumah

Sedangkan adegan yang kurang penulis sukai adalah beberapa adegan yang dinarasikan oleh Susie dimana terkesan hanya suatu hal yang kurang memiliki arti yang mendalam atau kurang memberikan pesan yang terkait dengan alur cerita dari film tersebut. Salah satunya adalah narasi dimana adiknya akhirnya memutuskan untuk berpacaran dan mencium pacarnya. Pada adegan ini, Susie menangis dan melakukan percakapan yang menurut penulis kurang bermakna.

Susie melihat adiknya dan pacar adiknya berciuman

Dengan menonton Film ini, kita dapat mengambil pelajaran yang berarti dimana kita harus tetap berhati – hati dengan siapapun itu, baik orang yang kita kenal ataupun tidak. Saat kita berfikiran kita mengenal seseorang, kita sebenarnya tidak mengenal mereka secara mendalam dan tidak mengetahui apa yang ada di dalam pikiran mereka. Bisa jadi apa yang ada di dalam pikiran mereka dapat membahayakan nyawa kita. Selain itu, pemerkosaan tidak terjadi karena pakaian yang digunakan dari korban. Jadi jangan pernah menyalahkan korban atas hal yang mengenai mereka. Terlihat dalam film ini bahwa korban bahkan masih tergolong remaja dan menggunakan pakaian yang tertutup, bahkan terdapat salah satu korbannya yang masih anak kecil. Namun, pikiran jahat tersebut memang sudah mandarah daging di dalam pelaku. Perlu kewaspadaan tinggi ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Jangan mudah percaya atas apa yang dibicarakan orang lain kepada kita.

Film ini direkomendasikan bagi kamu yang menyukai film – film dengan tema drama yang memiliki alur lambat. Dimana cerita diutarakan dalam bentuk narasi atau monolog dari tokoh utama. Sebab film ini lebih mengarah kepada drama dan fantasy dibandingkan thriller. Bagi kamu yang memang pencinta film Thriller, mungkin akan sedikit merasa kecewa karena tidak akan menemukan konflik-konflik yang dapat memacu adrenalin.

***

My Rate: 7/10

(aluna)


Posting Komentar

8 Komentar

  1. duh, filmnya dah lama ya ka. tapi ceritanya sepertinya bagus! jadi pinggin nonton nih

    BalasHapus
  2. Masih ingat banget pas pertama kali nonton ini Film, aku belum terlalu paham sama alur ceritanya karena pas itu aku masih kecil, lalu aku tonton ulang barusan, asli sih, menurutku feeling nya dapat banget, tegang nya dapat, bahagia nya dapat, terutama perasaan Sedih nya.. sampai mewek dibuat, ga kebayang sih kalo ini yg terjadi ke kita, sedih nya gimana.. sukses selalu ka, makasih review nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nontonnya full movie bahasa Indonesia dmn ya KK?

      Hapus
    2. kalau aku waktu itu donlod kak tapi subnya juga english,,,

      Hapus