Kehilangan seseorang yang amat kita
sayangi menjadi trauma tersendiri. Terlebih lagi kehilangan tersebut tidak
pernah kita duga, secara tiba-tiba, dan dengan cara yang tak pernah terpikirkan
oleh kita. Seringkali kita berpikir kematian adalah pemisah antara yang hidup
dan mati. Bagi yang ditinggalkan akan ada luka yang tertinggal, ada perasaaan
kehilangan, perasaan tidak rela akan kehilangan tersebut. Namun, bagaimana jika
seseorang yang meninggalkan kita itu ternyata pergi ke suatu tempat yang indah.
Meskipun demikian dirinya tidak dapat menikmati keindahan tersebut karena turut
merasakan perasaan yang ditinggalkannya. Susie Salmon atas seorang gadis yang
meninggal akibat diperkosa dan dibunuh secara tiba-tiba, membuat keluarganya
seketika runtuh dan bersedih. Susie harus menyaksikan kesedihan yang ditunjukkan
keluarganya tanpa bisa melakukan hal yang berarti.
Susie Salmon gadis remaja yang ceria, terkenal mudah bergaul dan menjalani hidupnya dengan sewajarnya. Dirinya adalah anak tertua dari 3 bersaudara yaitu Lindsey dan Buckley Salmon, serta anak dari Abigail dan Jack Salmon. Keluarga mereka dapat dimasukkan dalam kategori keluarga yang bahagia. Kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga tersebut terlihat dengan jelas. Namun, hal tersebut berubah ketika Harvey tetangga mereka memiliki niatan jahat dalam dirinya terhadap Susie.
Susie mengambil gambar segala hal yang disukainya |
Susie memiliki impian untuk menjadi
seorang photographer, dirinya amat senang ketika diberikan hadiah kamera oleh
ayah dan ibunya. Bahkan dirinya dengan cepat menghabiskan semua roll film yang
dimilikinya. Tanpa disadari poto yang diambil olehnya dapat menjadi salah satu
clue dalam mencari siapa pembunuh dirinya. Susie tidak sengaja mengambil photo
Harvey ketika ayah dan ibunya sedang mengobrol dengannya mengenai pagar tanaman
mawar yang dimilikinya. Saat itu Susie sedang bermain sepeda di sekitar mereka sambil
mengambil photo mereka dari atas sepeda. Harvey memperhatikan dengan seksama
kala itu, hingga timbul niat jahat kepadanya.
Ketika orang tuanya mengobrol dengan Harvey |
Susie yang tidak sengaja mengambil foto Harvey |
Harvey menyiapkan rencananya dengan sangat matang. Dirinya pergi ke sebuah ladang jagung di sekitar lingkungan mereka. Ladang jagung tersebut amat sepi ketika malam hari, tetapi sering menjadi alternatif jalan menuju rumah mereka. Harvey menggali ladang jagung tersebut dan membuat sebuah tempat bawah tanah rahasia. Kegiatan ini terhitung mudah untuk dilakukan Harvey, karena di kesehariannya dirinya dikenal sebagai pembuat miniature rumah yang dijual di tempat mainan anak – anak.
Harvey membuat denah tempat pembunuhan |
Harvey melaksanakan pembangunan jebakannya di malam hari |
Suatu ketika, saat Susie dalam
perjalanan pulang menjelang malam melewati ladang jagung tersebut. Langkahnya
terganggu karena surat cinta yang terselip dalam bukunya terbang dan dia
berusaha untuk mengambilnya Kembali. Surat tersebut amat penting baginya karena
merupakan surat dari Ray, seorang pria di sekolahnya yang sudah disukainya
sejak dulu. Ketika Susie berlari mengejar surat tersebut, dirinya bertemu
dengan Harvey. Harvey mengajaknya untuk dapat melihat hasil karyanya. Awalnya Susie
ragu, tetapi karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya dia setuju untuk
melihat hasil karya tersebut.
Ray, Pria yang disukainya |
Harvey memperlihatkan ruang bawah tanah yang dibangunnya |
Susie tidak menyadari itu akan
menjadi hari terakhirnya. Harvey menunjukkan ruang bawah tanah yang dibangunnya
dan mengatakan dirinya membangun tempat itu untuk para remaja yang ada di sekitar
lingkungan tersebut. Susie terpesona dengan interior yang ada di dalam ruangan
tersebut hingga tidak menyadari bahaya menghampirinya. Hari makin larut, Susie
beranjak untuk pulang. Harvey melarangnya, menutup pintu keluar, dan menariknya
turun ketika Susie mencoba berlari ke arah tangga. Ruang kecil itu tidak
memberinya peluang untuk dapat bebas.
Susie menyukai ruang bawah tanah tersebut |
Susie berusaha untuk keluar, tetapi digagalkan |
Saat itu dalam perjalanan pulang
temannya Ruth Connors melihat jiwanya berlari melewatinya kala itu. Susie yang
tidak menyadari bahwa dirinya hanyalah jiwa tanpa raga, membalikkan badannya
dan meminta pertolongan kepadanya sambil terus berlari. Dirinya terus berlari
hingga bertemu dengan ayahnya dan akhirnya Susie menyadari bahwa dirinya telah
mati. Saat menyadari bahwa anaknya tidak
kembali ke rumah dalam waktu yang lama, Abigail dan Jack mulai merasa khawatir.
Mereka melakukan pencarian dengan menelpon semua teman yang dimiliki Susie,
mencari dengan bertanya pada orang – orang di jalanan, dan akhirnya menelpon polisi.
Pencarian pun dimulai.
Susie melihat ayahnya yang sedang mencari dirinya |
Susie menyadari bahwa dirinya telah mati |
Polisi melakukan pencarian dan
akhirnya menemukan petunjuk. Mereka menemukan kejanggalan pada ladang jagung
tersebut. Disanalah mereka menemukan topi rajutan yang kala itu digunakan
Susie. Topi tersebut adalah hadiah dari ibunya yang diberikan pada hari itu dan
dikenakan dirinya saat pulang. Namun jasad dari Susie tidak ditemukan. Ayah
Susie, Jack, masih tidak mempercayai bahwa Susie meninggal, karena jasadnya
tidak ditemukan. Dirinya masih merasa ada harapan bahwa Susie mungkin saja
masih hidup, tetapi semua itu terpatahkan saat polisi mengatakan bahwa mereka
juga menemukan darah Susie disana. Darah yang jumlahnya amat banyak.
Polisi menemukan lokasi pembunuhan |
Polisi menyampaikan bukti temuan ke orang tua Susie |
Susie berada disuatu tempat yang amat
indah, dipenuhi pemandangan yang indah. Tempat tersebut adalah tempat diantara
kehidupan dan kematian. Dari tempat itulah dirinya dapat memperhatikan
keluarganya dan orang yang dicintainya. Susie juga terus mengikuti Harvey untuk
melihat apa yang dilakukannya selanjutnya. Di tempat ini dirinya bertemu dengan
Holly Golightly yang menjelaskan mengenai tempat tersebut dan mencoba membawa
Susie ke tempat seharusnya. Namun Susie merasa urusannya di dunia belum
selesai. Dirinya berlari menjauhi Holly. Namun pada akhirnya Holly menemani Susie
di tempat itu untuk menyelesaikan urusannya di dunia, menemani ayahnya yang
terus menerus mencari siapa pelaku pembunuhan terhadap dirinya.
Susie berada di In Between world |
Holly menemani Susie di alam perantara |
Film ini adalah sebuah adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karangan Alice Sebold. Film ini mendapatkan banyak kritik terkait dengan pesan yang diutarakan di dalam film seakan tidak tersampaikan dengan baik. Namun, mendapatkan komentar yang baik atas efek visual yang ditampilkan. Seperti diketahui bahwa film ini menceritakan tentang Susie yang meninggal dan akhirnya memasuki fase after-life dan menetap disuatu tempat antara kehidupan dan kematian. Saoirse Ronan, pemeran Susie, selama pembuatan film ini banyak beradegan di depan bluescreen. Akan tetapi, hasil dari adegan tersebut terkesan nyata dan efek yang digunakan tidak terlihat janggal. Transisi antara adegan yang menggunakan efek visual ke adegan sesungguhnya berjalan sangat mulus dan terlihat dapat menyatu dengan baik.
Namun, melihat nilai yang diberikan
di IMBD sebesar 6.7 dan kritikan yang diberikan kepada film ini. Penulis sedikit
banyak menyetujui kekurangan yang ada dalam film ini. Dibandingkan dengan cerita
dan alur yang tertuang di dalam novelnya. Film tersebut terlihat melakukan
banyak sekali perubahan dan ditemukan banyak sekali perbedaan dengan adegan
yang ada di dalam novel tersebut. Terlebih lagi dimana novel ini menceritakan
mengenai seorang gadis yang meninggal akibat diperkosa dan akhirnya dibunuh
hingga diketahui oleh keluarganya. Detail – detail yang ditunjukkan di dalam
film kurang bisa merepresentasikan hal tersebut dengan baik. Sehingga pesan
yang disampaikan dalam film dan gejolak batin atas konflik – konfik yang di
dapat ketika membaca novelnya, tidak di dapat ketika menonton film tersebut.
Salah satu kejanggalan yang terjadi
adalah ketika polisi tiba-tiba mengetahui bahwa ada yang tidak beres di ladang
jagung, bahwa disitulah tempat Susie dibunuh. Sedangkan di dalam novel digambarkan
jelas bahwa polisi mengetahui bahwa Susie dibunuh adalah ketika anjing
tetangganya, tidak sengaja menemukan potongan tangan Susie di kebun jagung dan
membawanya pulang. Pada tangan tersebut terlihat gelang yang digunakan Susie
sehingga diketahui bahwa potongan tangan tersebut benar milik Susie. Sehingga
polisi akhirnya menelurusi ladang jagung tersebut dan menemukan beberapa bukti
lainnya. Namun pada film digambarkan bahwa yang amat berambisi untuk menemukan
pembunuhnya adalah ayah dari Susie. Ayah Susie melakukan penyelidikan mandiri
dengan mengumpulkan beberapa nama yang dicurigainya dan terkesan melakukan
penuduhan secara acak.
Ayah Susie melakukan penyelidikan |
Perbedaan amat mendasar lainnya
terlihat dari setting waktu yang digunakan. Pada Film, setting waktu yang
digunakan saat itu terlihat seperti musim gugur yang terlihat dari tanaman yang
mengering. Sedangkan pada novel setting yang digunakan adalah musim salju, dimana Susie berhenti di ladang jagung
karena terpesona dengan salju pertama yang turun. Sehingga dirinya tidak
menyadari adanya bahaya yang mengincarnya, bukan karena mengejar surat cintanya
yang terbang. Bahkan pada novel, surat cinta tersebut menjadi barang bukti yang
akhirnya mengarah kepada Ray sebagai tersangka pembunuhan tersebut. Perbedaan –
perbedaan inilah yang penulis rasa membuat cerita dalam film tidak dapat
menyampaikan dengan baik pesan yang disampaikan dalam novel tersebut.
Surat cinta dari Ray |
Susie mengejar surat dari Ray yang terbang |
Adegan yang penulis sukai dari film ini
adalah ketika ibu dari Abigail datang ke rumah tersebut untuk membantu keluarga
anaknya sembuh dari luka atas kehilangan Susie. Ibunya berusaha untuk membantu
pekerjaan rumah dengan menyapu, mencuci, dll, malah berujung kekacauan dirumah
tersebut. Namun, hal ini dirasa cukup berhasil untuk mencairkan suasana di
keluarga tersebut. Meskipun dalam hati Abigail masih terpendam kesedihan yang
mendalam yang bahkan membuat dirinya mengunci kamar Susie agar luka tersebut tidak
dapat dirasakannya.
Nenek mereka datang untuk membuat suasana menjadi lebih baik |
Nenek mereka membantu untuk mengurus rumah |
Sedangkan adegan yang kurang penulis
sukai adalah beberapa adegan yang dinarasikan oleh Susie dimana terkesan hanya
suatu hal yang kurang memiliki arti yang mendalam atau kurang memberikan pesan
yang terkait dengan alur cerita dari film tersebut. Salah satunya adalah narasi
dimana adiknya akhirnya memutuskan untuk berpacaran dan mencium pacarnya. Pada
adegan ini, Susie menangis dan melakukan percakapan yang menurut penulis kurang
bermakna.
Susie melihat adiknya dan pacar adiknya berciuman |
Dengan menonton Film ini, kita dapat
mengambil pelajaran yang berarti dimana kita harus tetap berhati – hati dengan
siapapun itu, baik orang yang kita kenal ataupun tidak. Saat kita berfikiran
kita mengenal seseorang, kita sebenarnya tidak mengenal mereka secara mendalam
dan tidak mengetahui apa yang ada di dalam pikiran mereka. Bisa jadi apa yang
ada di dalam pikiran mereka dapat membahayakan nyawa kita. Selain itu,
pemerkosaan tidak terjadi karena pakaian yang digunakan dari korban. Jadi
jangan pernah menyalahkan korban atas hal yang mengenai mereka. Terlihat dalam
film ini bahwa korban bahkan masih tergolong remaja dan menggunakan pakaian
yang tertutup, bahkan terdapat salah satu korbannya yang masih anak kecil.
Namun, pikiran jahat tersebut memang sudah mandarah daging di dalam pelaku.
Perlu kewaspadaan tinggi ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Jangan mudah
percaya atas apa yang dibicarakan orang lain kepada kita.
Film ini direkomendasikan bagi kamu
yang menyukai film – film dengan tema drama yang memiliki alur lambat. Dimana
cerita diutarakan dalam bentuk narasi atau monolog dari tokoh utama. Sebab film
ini lebih mengarah kepada drama dan fantasy dibandingkan thriller. Bagi kamu
yang memang pencinta film Thriller, mungkin akan sedikit merasa kecewa karena tidak
akan menemukan konflik-konflik yang dapat memacu adrenalin.
***
My Rate: 7/10
(aluna)
9 Komentar
makasih reveiwnya
BalasHapusmakasih sudah mampir untuk membaca
Hapusduh, filmnya dah lama ya ka. tapi ceritanya sepertinya bagus! jadi pinggin nonton nih
BalasHapusIya filmnya udah lama... Tp worth to watch
HapusMasih ingat banget pas pertama kali nonton ini Film, aku belum terlalu paham sama alur ceritanya karena pas itu aku masih kecil, lalu aku tonton ulang barusan, asli sih, menurutku feeling nya dapat banget, tegang nya dapat, bahagia nya dapat, terutama perasaan Sedih nya.. sampai mewek dibuat, ga kebayang sih kalo ini yg terjadi ke kita, sedih nya gimana.. sukses selalu ka, makasih review nya
BalasHapusmakasih kak udah mampir,,,
HapusNontonnya full movie bahasa Indonesia dmn ya KK?
Hapuskalau aku waktu itu donlod kak tapi subnya juga english,,,
Hapusterimakasih atas reviewnya sangat bagus, teringat pertama kali nonton malam hari di trans 7 waktu itu saya sangat terpesona sekali dengan saoirse muda :),tapi sayang bad end
BalasHapus