Review Film My Best Summer (2019)

 

My Best Summer (Original title: Zui hao de wo men)| 2019 | 1h 49m
Genre : Drama Romance| Negara: Chinese
Director: Disa Zhang | Writers: Disa Zhang, Bin Huang, Moqi Huang
Pemeran: Arthur Chen, Haha He, Kara Ying Hung Wai
IMDB: 6.0
My Rate : 9/10

Kehidupan Geng Geng yang biasa saja berubah menjadi lebih berwarna saat Yu Hai, murid pintar di sekolahnya, memilih untuk menjadi teman sebangkunya.   

Peringatan:

-

 

Sinopsis My Best Summer:

Geng geng (Haha He), dengan keberuntungannya berhasil masuk ke SMA favorit meski berada di peringkat bawah. Saat melihat pembagian kelas, dirinya bertemu dengan Yu Hai (Arthur Chen) yang ternyata murid berprestasi. Pertemuan tersebut menjadi menarik saat nama mereka berdekatan di papan pengumuman. Dalam bahasa mandarin, Geng Geng Yu Hai merupakan sebuah idiom yang berarti "Memori yang tak terlupakan".

Geng geng dan Yu Hai berada di dalam satu kelas. Yu Hai memaksa Geng Geng untuk menjadi teman sebangkunya. Meski awalnya Geng Geng tidak tertarik, tetapi dirinya tidak memiliki pilihan lain. Meski awal hubungan mereka tidak terlalu baik, lama kelamaan mereka menjadi dekat satu sama lain. Pesona Yu Hai yang jago dalam bidang olahraga dan pendidikan membuat Genggeng terpesona.

Yu Hai sebenarnya telah menyukai Genggeng dari awal pertemuan mereka. Yu Hai membantu Genggeng dalam pelajarannya dan membuat nilai - nilainya menjadi semakin baik. Namun, ibu Yu Hai yang mengetahui hal tersebut tidak menyukainya dan meminta agar Genggeng dipisahkan dari Yu Hai. Genggeng yang mendengar hal tersebut cukup terpukul dan mencoba menjauhi Yu Hai.

Akankah kisah mereka berakhir bahagia?

Ulasan My Best Summer:

Film ini diadaptasi dari sebuah web novel berjudul With You karya Ba Yue Chang Ahn. Mengangkat ide cerita yang menarik mengenai kisah cinta di kalangan remaja. Kisah yang ternyata sangat relate dengan kehidupan remaja pada umumnya. Hal ini yang membuatnya menarik dan mudah untuk dinikmati.

Pemilihan musik, lagu, cara pengambilan gambar, dan komposisi warna menjadi satu kesatuan yang membuat tiap adegan lebih bernyawa. Ditambah dengan akting dari para pemain yang juga sangat alami, terlihat chemistry antara pemain yang cukup kuat. Meski kadang ada adegan yang sedikit tidak masuk akal, tetapi hal tersebut tidak mengganggu jalannya cerita.

Film ini mengisahkan antara dua waktu, yaitu waktu remaja dan dewasa. Pemain yang memerankan tiap tokoh tidak berubah. Perbedaan terlihat dari cara mereka berpakaian dan make up yang digunakan. Bisa dibilang kerja dari tim make up dan wardrobe cukup baik, karena terlihat perbedaan suasana dari kedua waktu tersebut. Akting pemain juga terlihat berubah sesuai dengan tokoh yang dimainkannya.

Dari aktingnya di film ini, Arthur Chen mendapatkan penghargaan sebagai pemain pendatang baru terbaik. Bisa terlihat memang aktingnya cukup menonjol. Arthur dapat menunjukkan emosi dan ekspresi yang cukup baik.

Film ini direkomendasikan bagi para sineas yang menyukai cerita romansa ringan yang menghibur. Kamu juga bisa mendapatkan banyak pelajaran dari cerita yang ditampilkan. Konflik dan permainan rasa juga dapat menyentuh para penonton.

 

Adegan yang mengesankan:  

Genggeng yang tidak begitu pintar dalam pelajaran sedang dibingungkan dengan pilihan kelas. Yu Hai yang pintar memilih untuk masuk ke kelas science. Keluarga Genggeng menyarankan agar Genggeng masuk ke kelas sosial. Namun, Genggeng melakukan gebrakan dengan tetap memilih kelas science hanya demi bisa menjadi teman sebangku Yu Hai.

Dalam adegan ini kita dapat melihat ekspresi bahagia yang ditunjukkan oleh Yu Hai saat melihat Genggeng masuk ke dalam kelas. Kebahagiaan tersebut merupakan hal yang terasa murni bagi hubungan keduanya. Hal ini yang membuat adegan ini cukup mengesankan, bagaimana para tokoh mengutamakan persahabatan mereka.

 

Dialog mengesankan:

"If there were a doomsday, that day would never be in summer"

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Must Watch

 

(Aluna)