[INFO SEHAT] Kista Coklat - Endometriosis

Pengertian Kista Coklat

Kista coklat atau yang biasa dikenal dengan sebutan endometriosis adalah penyakit yang bisa tumbuh pada permukaan ovarium. Penyakit kista ini menyerang bagian dalam ovarium dan membentuk kantong yang berisi darah yang berwarna coklat. Ukuran dari kista ini adalah sebesar kacang dan bisa tumbuh lebih besar dari perkiraan.

Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.

Kista ini terdiri dari dua macam
1. Kista Non-neoplastik, sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2-3 bulan.
2. Kista neoplastik, umumnya harus dioperasi, namun hal itu tergantung pada ukuran dan sifatnya.

Penyebab Kista Coklat

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit ini, namun banyak yang mengatakan penyakit ini disebabkan oleh peradangan atau inflamasi. atau bisa juga disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon.

beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
  1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
  2. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
  3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.

Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.

Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada
  1. Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
  2. Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang
  3. Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal
  4. Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih
  5. Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi
Gejala:

  1. Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
  2. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
  3. Kemandulan
  4. Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
  5. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha
  6. Perut terasa penuh, berat dan kembung
  7. Keluhan nyeri haid
  8. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air)
  9. Mual, Ingin muntah dan pengerasan payudara mirip seperti saat hamil
  10. Pembesaran ovarium
Diagnosis:

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.

Pemeriksaan lainnya
1. Laparoskopi

Laparoskopi adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan pembedahan besar. Laparoskopi adalah teknik bedah invasif minimal yang menggunakan alat-alat berdiameter kecil untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut. Kamera mini ini digunakan terlebih dahulu, kemudian dimasukkan gas untuk membuat jarak pemisah antara rongga sehingga dapat terlihat dengan jelas gambar yang akan terlihat. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya

2. Biopsi endometrium
 

Sebuah prosedur di mana sampel dari lapisan rahim dikumpulkan untuk analisis mikroskopis. Hasil biopsi akan mengkonfirmasi ovulasi dan persiapan yang tepat dari endometrium oleh estrogen dan stimulasi progesteron.

3. USG rahim
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.

4. Barium enema
Pemeriksaan perut dengan menggunakan X-RAY.

5. CT scan atau MRI perut.


 Tomografi terkomputasi (bahasa Inggris: computed tomography, CT), awalnya dikenal sebagai computed axial tomography (CAT), adalah sebuah metode penggambaran medis menggunakan tomografi di mana pemrosesan geometri digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar tiga dimensi bagian dalam sebuah objek dari satu seri besar gambar sinar-X dua dimensi diambil dalam satu putaran "axis".

Antisipasi:

Pembedahan

Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:
  • Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm
  • Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
  • Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
  • Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
  • Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.
  • Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.
  • Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.

Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
  1. Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
  2. Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
  3. Kombinasi obat-obatan dan pembedahan
  4. Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.


sumber: Wikipedia
gambar: Google 
 

Posting Komentar

0 Komentar