Review The Room (2019) - Rahasia dari Ruangan Pengabul Keinginan

 

The Room

The Room| 2019| 1h 40m

Genre : Drama, Fantasy, Horror | Negara: France, Belgium, Luxembourg

Director: Christian Volckman | Writers: Christian Volckman, Eric Forestier, Gaia Guasti

Pemeran: Olga Kurylenko, Kevin Janssens, Joshua Wilson, dll

IMDB: 6/10

Tomatometer : 71%

My Rate : 6/10

 

Matt dan Kate menemukan ruang rahasia yang dapat mengabulkan semua permintaan di rumah yang baru saja, tetapi semua kesenangan berubah saat Kate meminta sesuatu yang tak seharusnya.

 

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, minuman keras, dan seksual

 

Sinopsis:

Matt (Kevin Janssens) dan Kate (OlgaKurylenko) baru saja membeli sebuah rumah di tempat yang terisolasi. Matt bekerja sebagai pelukis, sedangkan Kate bekerja sebagai penerjemah. Saat sedang membersihkan rumah tersebut, Matt tidak sengaja menemukan sebuah ruang rahasia yang tertutup oleh wallpaper dinding. Namun, saat mereka mencoba masuk ke dalamnya, lampu di rumah tersebut mulai terganggu dan mereka pun memanggil petugas listrik untuk pemeriksaan.

 

Melalui petugas kelistrikan tersebut, Matt mengetahui rahasia kelam dari rumah itu. Sebelumnya pernah terjadi kisah berdarah dimana sepasang suami istri pemilik rumah tersebut mati dibunuh. Meskipun pembunuhnya telah ditangkap dan ditahan di rumah sakit jiwa. Matt juga mengetahui bahwa ruangan tersebut dapat mewujudkan semua permintaan setelah sebotol minuman muncul saat dirinya tidak sengaja mengucapkan permintaannya di dalam ruangan tersebut.

 

Kate awalnya merasa ragu setelah mengetahui rahasia ruangan tersebut. Namun, Matt merayunya dan meminta Kate untuk menikmati semua kesenangan yang mereka dapat dari ruangan itu. Kate dan Matt terlena dengan semua kesenangan dan barang - barang yang mereka peroleh. Namun, hal tersebut hanya memberikan kesenangan sesaat.

 

Kate dan Matt sedang berusaha untuk mendapatkan anak, tetapi usaha mereka selalu gagal. Kate juga seakan menyerah dan tidak menghiraukan permintaan Matt untuk kembali berusaha. Kate mencari jalan pintas dengan meminta seorang anak melalui ruangan itu. Matt awalnya merasa ragu dan meminta Kate untuk mengembalikan anak tersebut ke dalam ruangan. Namun, keduanya tidak merasa tega setelah mendengar tangisan bayi itu.

 

Kate merasa bahagia dengan kehadiran bayi tersebut yang diberi nama Shane. Sedangkan Matt dibuat makin penasaran dengan cara kerja ruangan tersebut. Dirinya mencoba untuk mendatangi John Doe (John Flanders) pelaku pembunuhan di rumah itu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. John Doe memberi peringatan kepada dirinya untuk segera meninggalkan rumah. Matt juga akhirnya mengetahui bahwa barang yang dihasilkan dari dalam ruangan tersebut akan berubah menjadi abu saat berada di luar rumah.

 

Kate mencoba untuk membawa bayi Shane pergi keluar rumah. Sesuatu terjadi pada Shane yang membuat Kate menjadi panik. Apa yang selanjutnya akan terjadi pada hidup mereka?

 

Ulasan:

The Room memiliki ide cerita yang cukup baik dimana sebuah ruangan dapat mengabulkan atau mewujudkan semua permintaan yang kita sampaikan. Ruangan tersebut dapat mewujudkan baik benda mati maupun benda hidup. Awal cerita juga digambarkan bagaimana Matt dan Kate dapat memperoleh segala hal dari ruangan tersebut.

 

Hanya saja adegan dimana Matt dan Kate 'bersuka ria' seakan disajikan terlalu berlebih dan memakan waktu yang cukup lama. Sehingga adegan yang harusnya cukup bermakna, malah jadi seperti sia - sia. Terlebih ketika tiba-tiba cerita seakan 'patah' dimana Kate tiba - tiba menjadi depresi akan sesuatu. Secara tiba - tiba juga keinginan mengenai anak muncul di antara mereka.

 

Kurangnya kejelasan mengenai Kate dan Matt serta mengenai asal usul rumah tersebut sebelum dihuni oleh keluarga John Doe membuat ceritanya kurang dalam. Akan lebih baik jika ada kejelasan mengenai asal usul rumah tersebut, sehingga penonton mengetahui cara kerja dari ruangan tersebut atau benda yang menjadi sumber kekuatan ruangan itu. Selain itu, terdapat ketidakkonsistenan dari karakter Matt dan Kate.

 

Karakter Kate awalnya digambarkan sebagai yang lebih banyak menggunakan logika. Terdapat keraguan di dalam diri Kate saat akan menggunakan ruangan itu. Dirinya khawatir hal buruk akan terjadi. Sebaliknya Matt tidak memperdulikan hal tersebut dan mencoba menggunakan ruangan itu secara maksimal.

 

Matt mulai berubah setelah mengetahui sejarah pembunuhan dari petugas kelistrikan. Namun, Matt sama sekali tidak memberitahukan hal tersebut kepada Kate, padahal hal itu sangat penting bagi kelangsungan mereka tinggal disana. Matt juga setelah mengetahui rahasia bahwa barang yang mereka hasilkan akan berubah menjadi debu saat dibawa keluar, tidak memberitahukan hal tersebut kepada Kate. Matt membiarkan Kate membawa Shane keluar.

 

Kate yang awalnya penuh logika malah berubah setelah mendapatkan Shane. Dirinya seakan tidak peduli dengan bahaya yang mungkin muncul. Dirinya juga tidak peduli bagaimana ruangan itu bekerja karena keinginannya telah terwujud. Terlebih setelah Shane berubah menjadi dewasa secara perlahan, tidak ada sama sekali rasa takut timbul dalam dirinya.

 

Ketidakkonsistenan juga terlihat di dalam cerita. Uang yang dibawa Matt keluar langsung berubah menjadi debu. Lukisan yang dibawanya keluar pun langsung berubah menjadi debu. Entah mengapa saat bayi Shane dibawa keluar yang terjadi hanya bajunya yang menjadi debu dan malah Shane bertambah umurnya. Hal ini seakan berbeda dengan logika yang telah dibentuk.

 

Konflik yang terjadi dalam film juga sebenarnya bisa saja tidak terjadi. #spoiler. Shane yang dengan sengaja mengubah dirinya menjadi dewasa membawa Kate ke dalam ruang tersebut yang telah diubahnya menjadi ilusi rumahnya sendiri. Matt mencoba menolongnya dan lalu muncullah adegan kejar - kejaran dan perkelahian. Padahal Matt dan Kate bisa saja meminta agar Shane dibuat menghilang karena mereka sedang di dalam ruangan itu. Namun, mengapa malah memilih jalan yang sulit.

 

Karakter dari para pemain mungkin akan membuat penonton merasa geregetan dengan tokoh tersebut. Hal ini menandakan akting dari para pemain cukup baik. Masih banyak peluang untuk mengoptimalkan eksekusi dari cerita sehingga tidak menimbulkan banyak plothole atau kejanggalan. Sehingga membuat film ini dapat disajikan dengan lebih baik.

 

Adegan yang mengesankan:


The Room


Kate meminta seorang anak dan Matt menyadari bahwa hal tersebut bukanlah hal yang benar. Matt meminta Kate untuk membuat permohonan lagi agar anak tersebut hilang. Namun, tak ada satupun dari mereka yang tega untuk melakukan hal tersebut. Ekspresi dan segala kebimbangan yang ditampilkan terasa amat emosional.

 
Dialog mengesankan:

“Hal yang lebih berbahaya daripada orang yang tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya adalah seseorang bisa mendapatkan segalanya.”

Saat Matt bertemu dengan John Doe untuk menanyakan perihal rumah tersebut. John Doe memberikan peringatan kepada Matt agar segera pergi dari rumah tersebut. Namun, John juga percaya bahwa Matt tidak akan dengan mudah memutuskan untuk pergi karena dengan mudah dapat memperoleh semua keinginannya. Orang yang paling berbahaya adalah saat orang tersebut telah dikuasai dengan nafsunya.

 

Ending:

Cliffhanger.

 

Rekomendasi:

Okay to watch! Ide cerita menarik, meski seharusnya dapat dieksekusi dengan lebih baik.

 

(Aluna) 

 


Posting Komentar

0 Komentar