[CERPEN] Kubangan Lumpur

           Kata orang untuk menjadi seorang yang sukses itu tidak mudah, harus menempuh segala bentuk perjalanan yang menyakitkan dan panjang. Jalanan berbatu tajam, berpasir licin, berjurang dalam, berkelok curam, dan perjalanan-perjalanan lainnya yang menyakitkan. Aku pun tak tahu arti makna dari kesuksesan itu sendiri secara nyata. Menurutku kesuksesan dimana kamu menikmati dan bahagia dengan yang kamu kerjakan.
            Kini keberadaanku di tempat ini tak pernah ku ketahui maksud di dalamnya. Tujuan Tuhan menurunkan ku di tempat yang berbau amis, anyir dan busuk. Mungkin untuk melatih indra penciumanku, atau mengobati alergi ku akan bau. Haha banyak sekali kemungkinan yang timbul dalam pikiranku. Mempertanyakan banyak hal pada Tuhan yang sudah lama tak ku sapa. Entah apakah Ia masih akan mengingatku kala nanti bertemu.
            Kubangan lumpur yang tak hanya berisi lumpur di dalamnya. Banyak partikel dan unsur-unsur lain yang bercampur jadi satu membentuk suatu campuran kimia yang pastinya akan membuat kulitmu memerah gatal bahkan terkelupas. Disinilah ku berada, saat ini. Dengan segala ancaman dari cacing-cacing tanah yang berbau anyir, yang mengeluarkan telurnya dimana pun ia ingini. Rasanya ada satu butir yang menelusup dalam pori-poriku. Hanya gatal rasanya.
            Makin hari rasanya makin gatal dan ingin ku garuk seluruh tubuhku dengan sikat kawat, agar cacing-cacing itu keluar dari tubuhku. Atau ku potong saja tangan dan kaki ku dimana tempat mereka bersarang. Hancurkan sarang mereka, hancurkan kubangan ini agar semua isinya terhambur. Selama kubangan ini masih ada, akan sulit bagi ku untuk menelusup keluar dan menghirup udara. 

#hanyasebuahceritapendek

Posting Komentar

0 Komentar