"Mau kau warnai dengan warna apa kamar anak kita nantinya?", katanya dengan sedikit manja.
"Mungkin cukup putih saja." Jawabku sekenanya.
"Kau tak punya selera!" katanya sambil beranjak pergi dari pangkuan dan hilang dari pandangan
"Mungkin cukup putih saja." Jawabku sekenanya.
"Kau tak punya selera!" katanya sambil beranjak pergi dari pangkuan dan hilang dari pandangan
***
"Sedang apa kau?" Melihat dirinya bagai seniman, melukis dengan warna dan hanya ada satu warna.
"Dia ingin kamarnya diwarnai dengan warna merah, Yah. Merah katanya. " Sambil terus melukis dengan kuas di tangannya. Sedikit berbau anyir, warna merah dari darah yang mengucur dari rahimnya.
0 Komentar