Review Film 37 SECONDS (2019) - Andai aku bisa bernafas lebih dulu.

 
37 SECONDS 2019 18+ | 1h 55min | Genre : Drama
Sutradara: Hikari Penulis: Hikari Produksi: Knockonwood, Hikari Films 
Negara: Jepang Pemeran: Mei Kayama, Misuzu Kano, dll

Setiap manusia terlahir dengan kondisinya yang berbeda, baik dari kondisi ekonomi, lingkungan, bahkan kondisi dirinya sendiri. Namun semua yang terjadi adalah jalan yang telah diberikan dan ditentukan Tuhan kepada kita. Kesempurnaan atau kekurangan yang kita miliki bukan untuk menjadi ajang kita menyombongkan diri atau rendah diri. Sebab semua yang dituliskan Tuhan pastinya memiliki sisi baik yang harus kita cari dan kita yakini. 

Cerebral Pasly


Kondisi dimana terdapat kelumpuhan pada otak yang dikenal dengan cerebral pasly. Kelumpuhan pada otak ini akan mempengaruhi gerakan dan koordinasi dari tubuh seseorang, biasanya akan ada gangguan dalam gerakan dan koordinasinya. Penyakit ini berupa gangguan perkembangan otak yang biasanya terjadi ketika di dalam kandungan, dalam proses persalinan, atau dua tahun pertama saat kelahiran. Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan, tetapi terdapat pengobatan yang membantu para penderitanya untuk dapat beraktifitas secara mandiri. 

Yuma Takada (Mei Kayama) menderita penyakit tersebut yang menyebabkan dirinya harus beraktifitas dari atas kursi rodanya. Selain itu, ibunya memberikan perlakuan yang istimewa dengan tidak memperbolehkan dirinya melakukan segala sesuatunya sendiri. Kehidupannya terbilang cukup baik, meskipun dirinya hanya tinggal berdua dengan ibunya. 

Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Tuhan menganugrahinya dengan kemampuan menggambar dan imajinasi yang baik. Dirinya pun menjadi seorang asisten komikus yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Semua berjalan dengan cukup baik pada awalnya, komik yang mereka miliki laku dipasaran. 

Penghianatan


Kemampuannya dalam menggambar dan membuat komik, dimanfaatkan oleh sahabatnya sendiri. Sebagian besar kontribusi dalam pembuatan komik diberikan oleh Yuma, tetapi yang dikenal secara luas adalah sahabatnya. Profesi sahabatnya yang juga seorang youtuber dan dianggap sebagai pembuat utama dari komik tersebut, membuat dirinya lebih terkenal. Bahkan dirinya mengaku bahwa dalam pembuatan komik, tidak mendapatkan bantuan dari siapapun. Yuma pun tidak diikutsertakan dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan komik tersebut. 

Yuma menyadari bahwa dirinya hanya dimanfaatkan, saat editor menyampaikan kepada sahabatnya bahwa akan diadakan sign meeting dengan para penggemarnya. Ketika itu, Yuma tidak diikutkan dalam pembicaraannya. Hanya saja dirinya masih berpikiran positif kepada sahabatnya. Kekecewaan dialaminya saat Yuma menghadiri sign meeting tersebut, sahabatnya mengabaikannya dan menganggap dirinya tak ada. Meski dirinya telah mempersiapkan bunga untuk diberikan pada acara tersebut. 

Yuma akhirnya mencoba untuk memberikan hasil karyanya kepada Editor mereka untuk melihat peluang untuk hasil karyanya dapat diterbitkan dengan namanya sendiri. Sang editor menganggap cerita yang dibuat oleh Yuma amat baik, hanya saja teknik penggambaran dsb dianggap sama dengan sahabatnya. Bagaimana tidak, karena sebagian besar dari komik sahabatnya adalah buatan dirinya, hanya saja sahabatnya selalu mengakui bahwa komik tersebut hasil karyanya. 

Selain itu, Sahabatnya yang mengetahui bahwa Yuma mengirimkan komiknya kepada editor merasa terancam. Sehingga memberikan tekanan kepada Yuma dengan mengatakan Yuma tidak boleh melakukannya lagi, karena akan dapat merusak apa yang telah mereka bangun. Sedangkan pada nyatanya dirinya khawatir, hal tersebut akan menghancurkan dirinya bukan Yuma. 

Petualangan


Dalam rasa kecewanya dan hampir berputus asa, karena menganggap akan sulit baginya untuk bisa menerbitkan hasil karyanya. Yuma menemukan setumpuk komik dewasa di sebuah taman. Yuma berusaha menghubungi satu demi satu komik tersebut, hingga salah satu dari penerbit tersebut memberikan dirinya kesempatan untuk dapat membawa hasil karyanya ke kantor penerbit. 

Yuma pun mulai membuat komik berdasarkan imajinasinya dan memberanikan diri untuk menuju penerbit tersebut dengan membawa karyanya. Fujimoto yang merupakan editor dari komik dewasa tersebut menyukai ide cerita dan hasil karya dari Yuma. Hanya saja, hasil karya yang diberikannya dianggap belum natural, karena keterbatasan pengalaman Yuma terkait dengan hubungan seksual. Fujimoto menyarankan kepada Yuma untuk dapat menggambar komik dewasa dengan baik, Yuma harus mencari pengalaman lebih yang berhubungan dnegan hubungan seksual.

Yuma memulai pencarian pengalamannya dengan menonton beberapa film dewasa dan mencoba untuk menggambarkan adegan - adegan yang ditontonnya dalam sebuah komik. Merasa hal tersebut belum cukup, dirinya pun mendaftar ke sebuah situs perjodohan. Dirinya pun bertemu dengan banyak macam pria yang diajaknya untuk mengobrol. Hingga saat dirinya mengajak salah satu diantaranya yang merasa tidak keberatan dengan kondisi fisik Yuma untuk menonton film bersama. Namun, ternyata orang tersebut tidak benar - benar tulus. Pria tersebut tidak datang ke Bioskop, sedangkan Yuma telah menunggunya disana. 

Yuma akhirnya memilih untuk pulang. Dalam perjalanannya dirinya melewati sebuah wilayah prostitusi dan melihat - lihat sekeliling. Awalnya dirinya ragu untuk bertanya kesalah satu penyedia karena kondisi fisiknya. Namun, penyedia tersebut bersedia memperkenalkannya dengan seorang pria dengan bayaran yang lebih murah dari biasanya. Yuma diberikan sebuah kunci hotel untuk bertemu dengan pria tersebut. Pertemuan tersebut tidak berjalan mulus, karena perasaan gugupnya, kejadian tidak terduga pun terjadi. 

Sang pria pergi setelah menerima bayaran dari Yuma. Yuma pun memilih untuk pulang, disinilah dirinya bertemu dengan Tn. Kuma yang memiliki penyakit yang sama dengan dirinya dan pasangannya Mai, serta Toshi. Sebab lift yang harus digunakannya tidak berfungsi, akhirnya Toshi atas perintah Mai membantu Yuma untuk turun ke lantai dasar. Yuma pun diantar pulang oleh mereka.

Yuma belum mendapatkan pengalamannya dan kesulitan untuk melanjutkan komiknya. Akhinya dirinya meminta bantuan kepada Mai untuk membantunya untuk mengetahui mengenai dunia dewasa. Yuma menemukan kebebasan dan kebahagiaannya ketika bersama Mai. Mereka berbelanja bersama, memperbolehkan Yuma menggunakan gaun, bertemu dengan banyak orang. Sedangkan selama ini, Yuma selalu dikekang oleh Ibunya, karena kekhawatiran Ibunya bahwa orang - orang akan memperlakukan Yuma dengan buruk. 

Semua yang dilakukannya diluar rumah disembunyikan dari Ibunya. Hingga akhirnya Ibunya pun mengetahui kegiatan yang dilakukan Yuma. Alih - alih mencoba memahami atau mengerti, Ibunya memilih untuk lebih mengekang kebebasan Yuma dengan mengurungnya di rumah dan tidak mengijinkannya untuk menggunakan ponselnya. 
 

Kenyataan


Yuma yang tidak terima dirinya diperlakukan seperti anak kecil, sedangkan dirinya ingin mencoba menjadi mandiri dan menjalani hidupnya, memutuskan untuk kabur dan meninggalkan ibunya sendiri. Ibunya yang kebingungan mencarinya memutuskan untuk melaporkan kepada polisi. Namun, polisi tidak menganggap serius laporannya karena Yuma dianggap sudah dewasa dan berhak mengambil keputusannya sendiri. 

Yuma bertemu dengan Toshi dan Mai, serta menceritakan bahwa dirinya meninggalkan rumahnya. Akhirnya Yuma tinggal di rumah Toshi untuk beberapa hari. Yuma mulai terbuka kepada Toshi tentang dirinya, keluarganya, dan kisah yang dimilikinya. Yuma menceritakan semuanya dan membuat Toshi berniat untuk membantunya mencari Ayahnya. Kenyataan yang tak pernah diketahuinya akhirnya terungkap. 

Dengan kenyataan yang baru diketahuinya tersebut, awalnya dirinya memiliki rasa kecewaaan. Namun akhirnya dirinya dapat menerima keadaan fisik yang dialaminya. Hanya karena ketika dilahirkan dirinya tidak bernafas selama 37 detik, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada otaknya. Dirinya pun mencoba memahami sikap ibunya kepada dirinya. Yuma pun kembali ke rumah dan berbaikan dengan ibunya, terlihat mereka berdua mulai saling memahami. 

Di akhir cerita, Yuma kembali menemui Fujimoto bukan untuk memberikan komiknya, tetapi untuk mengucapkan terima kasih. Meskipun dirinya belum memiliki pengalaman hubungan seksual, tetapi akibat dari Fujimoto, Yuma malah dapat berbagai pengalaman yang belum pernah dialaminya. Tersentuh dengan sikap Yuma, Fujimoto membantu Yuma untuk menerbitkan komiknya dengan menghubungi penerbit lain. 

***

Film ini memperlihatkan sisi yang jarang orang ketahui. Mengangkat tema disabilitas dengan memperlihatkan kesulitan - kesulitan yang dialami oleh sang tokoh, baik konflik yang terjadi dengan keluarga, lingkungan, bahkan dengan dirinya sendiri. Banyak hal yang tidak terbayangkan terjadi dalam alur ceritanya, ketika sang tokoh mencari jati dirinya. 

Dari film ini pula didapatkan pesan bahwa keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang bukan berarti membuat mereka ingin diistimewakan. Seringkali sikap yang berlebihan malah menyakiti mereka, seperti yang ditunjukkan dari sikap Ibu Yuma. Dengan memberikan perhatian yang berlebihan, meskipun hal tersebut perwujudan rasa sayang Ibu Yuma kepada Yuma. Karena sesungguhnya mereka juga ingin dianggap sama, diajak bercengkrama, melakukan aktifitas yang sama, berkumpul dengan teman - teman, berjalan - jalan, dan diberikan kesempatan yang sama.

Keterbatasan yang dimiliki seseorang terutama dalam fisiknya, bukan berarti kita boleh memandang rendah kepada mereka. Setiap keterbatasan pasti diciptakan Tuhan dengan kelebihan lainnya. Yuma dengan kemampuan menggambarnya yang pada akhirnya diakui oleh penerbit dan akan diterbitkan dengan menggunakan namanya sendiri sebagai salah satu contohnya. 

***
My Rate : 7.5/10

(aluna)

Posting Komentar

0 Komentar