Masa kanak – kanak adalah masa
dimana masa pembentukan pribadi kita. Seringkali luka atau trauma masa lalu
akan mempengaruhi cara kita bersikap dan menyikapi kehidupan. Selain itu,
seorang anak tidak begitu memahami alasan dan pertimbangan apa saja yang menyebabkan
orang dewasa mengambil keputusan. Bisa jadi, keputusan yang diambil sebenarnya
adalah keputusan yang baik, tetapi bagi anak tersebut, keputusan tersebut
memberikan luka mendalam pada dirinya. Inilah yang dirasakan Nin (Raymond Wang)
yang kecewa dengan Ibunya (Nina Paw) yang meninggalkan dirinya sendirian di
tempat Bibinya. Nin merasa Ibunya telah membuangnya dan menelantarkannya,
padahal Ibunya telah berjanji untuk selalu bersamanya. Kekecewaaan yang
menumpuk akhirnya menjadi perasaan benci.
Bermula dari berita kematian Bibinya
yang sampai ke telinga Nin. Saat itu Nin telah bekerja sebagai Guru di Hongkong
dan telah memiliki seorang istri yang bekerja sebagai sales real estate, serta
seorang anak perempuan yang masih kecil. Nin menjadi salah satu nominasi
sebagai guru terbaik, tetapi Nin telah memutuskan untuk berhenti menjadi guru.
Hal tersebut tidak disetujui oleh Kepala Sekolah di tempat Nin bekerja. Kepala
sekolah tersebut menyarankan agar Nin dapat memikirkan terlebih dahulu hal
tersebut dengan matang. Selama bekerja di Hongkong, Nin tidak pernah kembali ke
Malaysia, tempat Ibu dan Bibinya menetap. Kabar yang diterimanya kini, membuat
dirinya mau tidak mau harus kembali ke Malaysia.
Nin kembali ke Malaysia untuk menghadiri
pemakaman Bibinya. Keputusan Nin untuk tidak pernah kembali ke Malaysia selama
ini adalah karena kemarahannya pada Ibunya yang akhirnya membuat Nin membenci Ibunya.
Meskipun selama ini, dirinya tetap mengirimkan uang kepada Ibunya melalui sepupunya.
Saat itu, anak – anak dari Bibinya berencana untuk pindah dari Malaysia.
Sehingga tidak bisa membantu merawat Ibunya lagi di Malaysia dan menyampaikan
titipan uang dari dirinya. Selebih lagi kondisi kesehatan Ibunya yang juga
makin memburuk. Nin berencana untuk membawa Ibunya ke Hongkong, tetapi Ibunya
menolak apapun alasannya. Akhirnya Nin mencari
Panti Jompo untuk tempat tinggal Ibunya.
Nin menghadiri pemakaman bibinya |
Nin bersama Ibunya tiba di Malaysia |
Nin bersama Ibunya pergi ke Malaysia saat Nin masih kecil. Saat itu kondisi mereka tidak cukup baik setelah kematian ayah Nin. Ibunya dengan berat hati membawa Nin ke Malaysia tempat orang tua Ibunya berada. Nin mengalami kecemasan dan ketakutan ketika harus berpindah ke tempat tersebut. Sehingga saat itu Ibunya mengatakan bahwa kakek Nin adalah seorang yang baik. Namun hal tersebut ternyata tidak sesuai ekspektasi Nin. Kakek Nin terlihat galak dan tidak menyukai kedatangan mereka. Nin merasa ibunya terus berbohong kepadanya. Merasa hanya memiliki Ibunya di dunia ini, membuat Nin menjadi anak yang manja dan tidak ingin berpisah dengan Ibunya. Namun kerasnya dunia membuat ibunya harus terus berbohong kepada Nin agar Nin bisa hidup mandiri. Salah satunya ketika Nin ingin ikut ke tempat kerja Ibunya karena tidak ingin terpisah. Ibunya mengatakan bahwa di tempat dirinya berkerja, Bos nya memiliki penyakit langka dimana suka menggigit jari anak kecil. Padahal Ibunya tidak ingin Nin mengetahui bahwa dirinya dipandang remeh oleh rekan kerjanya.
Pencarian Panti Jompo tidak semudah
yang dibayangkan. Ibu Nin sering melakukan hal aneh seperti dikejar – kejar oleh
hantu. Ibu Nin mengatakah yang mengejarnya itu ingin membawa dirinya pergi.
Semua jendela di rumahnya ditutup oleh Ibu Nin. Ibu Nin juga sering berdoa
kepada Guanyin seperti yang sering Ibunya lakukan dikala Nin masih kecil. Ibunya
sering membawa Nin untuk berdoa di kuil Guanyin dan meletakkan amplop doa di
tempat yang paling atas agar doa tersampaikan lebih cepat. Kehidupan Nin dan
Ibunya saat itu amat harmonis. Nin menanyakan impian dari ibunya yang akan
dirinya wujudkan. Nin pun menyampaikan permintaannya untuk selalu bersama
dengan Ibunya. Namun, semua hancur saat ibunya meninggalkannya untuk menetap
ditempat bibinya. Sedangkan ibunya harus bekerja di luar negeri dan entah kapan
kembali.
Akhirnya Nin, menempatkan Ibunya dipanti
jompo yang dikelola oleh temannya semasa sekolah, Sang dan Choi Fung. Setelah
meninggalkan ibunya di panti tersebut, Nin pun bergegas untuk kembali ke
Hongkong. Namun kecelakaan menimpa ibunya hingga dibawa ke rumah sakit. Nin pun
kembali untuk menjemput ibunya. Diketahui ternyata ibunya mengalami penyakit
kanker yang telah menyebar ke otak dan paru – parunya. Itulah sebabnya Ibu Nin
selalu batuk dan mengalami gangguan delusi. Nin membawa ibunya pulang ke rumah mereka
untuk tinggal disana. Setelah mengetahui penyakit yang di derita ibunya, Nin
mulai menunjukkan kepeduliannya.
Ibu Nin bersembunyi dari Hantu |
Sebuah rahasia kemudian terbongkar
yang menyebabkan kesalahpahaman antara Nin dan Ibunya. Sebuah rahasia yang
membuat Ibunya harus meninggalkan Nin dalam waktu yang lama. Apakah rahasia
tersebut? Dan apakah Nin akan memaafkan ibunya?
Cerita yang disampaikan mempunyai
tema yang menyentuh hati, dimana mengisahkan hubungan seorang anak dan seorang
ibu yang sebenarnya saling mencintai. Namun, karena situasi membuat mereka
akhirnya saling menyakiti satu sama lain tanpa disadari. Akibat aktingnya yang
memukau, Nina Paw menjadi nominasi Best Actress dalam 36th Hong Kong Film
Awards. Saya akui memang acting yang ditunjukkan oleh masing – masing pemain amat
baik. Terlebih yang dilakukan Nina Paw sebagai seorang yang mengalami dementia
dan gangguan ilusi. Ketakutan yang dipancarkan benar – benar terlihat nyata. Vincent
Chow Ping Ngoo yang menjadi Nin kecil, juga menunjukkan acting yang menawan. Alur
yang digunakan adalah Alur Maju Mundur dan menurut saya, alur tersebut tepat
digunakan dalam film ini. Hal itu mempertegas apa yang dialami oleh Ibunya di
masa kini, sama dengan yang dirasakan oleh Nin diwaktu kecil. Sehingga seperti
menunjukkan Nin melakukan hal yang sama seperti yang ibunya lakukan kepadanya.
Secara umum, saya sangat menyukai
film ini karena yang disebutkan sebelumnya. Tema dan acting dari masing –
masing saling mendukung dan sangat berkesan dihati. Sedangkan untuk adegan yang
menarik dan saya sukai adalah ketika Nin mencoba menyamar menjadi seorang
pengusir hantu di rumahnya untuk membuat ibunya merasa aman. Pada awalnya Nin
tidak terlalu memperdulikan ibunya, tetapi makin lama rasa kepedulian itu
muncul salah satu wujudnya dengan dirinya berpura – pura tersebut. Selain itu
pula ketika Nin mencoba sedikit demi sedikit untuk mewujudkan impian Ibunya
yang disampaikan kepada dirinya ketika Nin masih kecil. Interaksi tersebut
memberikan sentuhan emosional di dalam hati para penonton. Namun, jangan salah,
di film ini juga terdapat sedikit komedi ringan yang disampaikan di sela – sela
adegan yang membuat kita tertawa.
Nin menyamar menjadi pendeta |
Pelajaran yang dapat diambil dalam
menonton ini aalah sering kali kita tidak terlalu memahami apa yang ada di
dalam pikiran orang tua kita. Orang tua juga sering kali mengambil keputusan
hanya dengan melihat satu sisi, sehingga tanpa sadar membuat sang anak merasa
terluka. Orang tua tidak ingin membuat anak mereka merasa terbebani dengan
masalah yang dihadapi dan menyembunyikannya dari anak – anak mereka. Namun hal
tersebut bukan sesuatu yang baik, satu sama lain akhirnya saling menyakiti.
Seperti Nin yang merasa terbuang karena ibunya pergi meninggalkannya begitu saja.
Sedangkan Ibunya tengah berusaha untuk mengumpulkan uang untuk mengatasi
masalah yang mereka alami. Nin tidak mengetahui permasalahan tersebut hingga
akhirnya dirinya pun mengetahuinya. Namun semua telah terlambat.
Penting dalam suatu hubungan adalah
komunikasi. Komunikasi dan saling pengertian akan meminimalisir kesalahpahaman.
Berikan pemahaman yang baik tentang masalah yang kita alami kepada anak, dengan
harapan anak akan lebih bisa memaklumi dan memahami. Tidak ada yang merasa
terbuang atau terkucilkan. Selain itu, sebagai seorang anak, kita juga perlu
untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Jangan sampai semua terlambat dan
akan menjadi suatu penyesalan di akhirnya.
Film drama yang menggugah perasaan ini,
saya sarankan untuk dapat dinikmati bersama keluarga di rumah. Agar masing –
masing saling mengetahui makna cinta dan kasih saying antar keluarga. Sehingga
tercipta keluarga yang harmonis dan saling mengasihi.
***
My Rate: 9/10
(aluna)
0 Komentar