Buku "Diet Fleksibel - Permanent Weight Loss Solutions" - Menjalankan Diet dengan Enjoy dan Fun

 

Rangkuman Singkat:

Sebuah buku yang berisikan informasi agar pembaca dapat memahami mengenai pola diet sehat dan cara menyusun program diet mandiri berdasarkan kebenaran (evidence based) yang bersifat edukatif.

Quote favorite:

"Life is all about moderation, finding a balance. It’s not just about diet"

Abednego adalah seorang penulis yang lahir di Kota Surabaya. Berawal dari pekerjaannya sebagai distributor suplemen fitness yang menuntut dia memiliki pengetahuan mengenai tip dan trik seputar diet dan latihan, Abednego akhirnya memberanikan diri untuk mendalami lebih lanjut mengenai ilmu nutrisi dan mengambil beberapa sertifikat di bidang tersebut.

Buku Diet Fleksibel ini terdiri dari 4 Bab yang mengenai Diet Fleksibel. Pada Bab pertama, Abednego menceritakan pengalamannya saat dirinya mengalami obesitas dan perjuangan dia melakukan berbagai macam diet. Melalui buku ini, dirinya ingin membagikan pengalaman yang telah dilaluinya dan bagaimana mengubah pola pikir mengenai diet itu sendiri. 

Terdapat 3 hal yang dapat dipelajari dari buku ini antara lain,

  1. Memilih program diet yang disukai dan dapat dilakukan secara konsisten
  2. Cara menerapkan diet fleksibel
  3. Mengontrol dan evalusai program diet yang dijalankan

Mari kita pelajari lebih lanjut

Pelajaran 1: Adopsi program diet yang disukai dan pasti dapat dilakukan secara konsisten.

Begitu banyak varian atau jenis dari diet yang ada di masyarakat. Banyak juga orang yang melakukan diet secara ketat dan fokus pada jenis makanan yang boleh/tidak boleh untuk dikonsumsi. Hal ini yang membuat orang yang menjalankan akan merasa terbatasi dan merasa bersalah saat memakan makanan yang masuk dalam kategori tidak boleh dimakan.

Seringkali juga diet yang dilaksanakan bukanlah diet yang dapat dilakukan secara jangka panjang. Apalagi jika diet itu malah membuat stress, alhasil kita malah akan tersiksa. Stress akan mempengaruhi keseimbangan hormon kita, bukan malah kurus bisa jadi malah sakit.

Diet fleksibel adalah metode diet yang dapat dipelihara dan tetap merasa nyaman. Selain itu tetap dapat mempertahankan bentuk tubuh ideal yang diidam-idamkan. Diet fleksibel mengubah pola makan kita menjadi 80% makanan sehat 20% makanan favorit lainnya. Ubah pola diet menjadi sebuah gaya hidup. Dengan usaha yang minim untuk mendapatkan hasil yang permanen.

 

Pelajaran 2: Menerapan diet fleksibel

Diet fleksibel pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Lyle McDonald yang merupakan seorang peneliti. Seperti yang sebelumnya dikatakan, biasanya orang diet akan berfokus pada jangka pendek dan mengharapkan kesempurnaan. Sedangkan diet fleksibel berfokus pada jangka panjang dan mengubah pemikiran bahwa tidak ada yang sempurna.

Terdapat 4 elemen penting dalam melaksanakakan diet fleksibel

  1. Memodiifikasi diet berdasarkan kebutuhan pribadi tergantung pada kesukaan, tujuan, dan toleransi diri.

Setiap orang memiliki pastinya berbeda - beda, dari kebutuhan, kondisi kesehatannya, pekerjaannya, dll. Akan sulit untuk menerapkan sebuah diet atau pola hidup yang benar - benar sama satu sama lain. Sebagai contoh saat kita melihat seseorang melakukan diet dan kita mencoba untuk meniru semua yang dilakukannya. Bisa jadi diet yang dilakukan belum berhasil di diri kita, karena perbedaan tersebut. Sehingga kita perlu untuk memodifikasi sesuai dengan diri kita.

  1. Membiarkan diri anda dapat menikmati makanan yang terlarang dalam toleransi.

Diet ketat biasanya benar - benar menghindari makanan yang ada di list terlarang. Namun, sebenarnya tidak apa-apa jika sesekali kita ingin makan makanan favorit kita yang mungkin tidak sehat. Sesekali mencoba makan seblak karena kita rindu dengan rasanya. Asalkan tidak berlebihan, saya rasa itu tidak akan mengganggu pola hidup kita.

  1. Tetap rileks dan fokus pada diet anda, meski makan makanan di luar daftar anda.

Perbedaan diet ketat dan fleksibel adalah respon kita terhadap makanan. Pada diet ketat biasanya kita akan merasa bersalah karena hari itu makan seblak, tetapi dengan diet fleksibel kita akan tetap rileks dan fokus untuk melaksanakan diet selanjutnya.

  1. Fokus kepada fatloss dan cara mengaturnya dengan benar

Orang yang diet biasanya akan berpatokan pada angka pada timbangan. Namun ada yang namanya fatloss dan weightloss. Sehingga bisa jadi angka pada timbangan kita tidak berubah, bukan berarti diet kita gagal. Karena dengan ditambah olahraga biasanya massa otot kita akan bertambah. Hal ini bisa berakibat pada angka timbangan yang tidak berubah.

 

Pelajaran 3: Catat dan trace proses diet yang dijalani

Dalam buku ini diajarkan tahapan dan cara untuk melakukan diet fleksibel. Terdapat 3 tahap yang dilakukan selama 3 bulan, masing - masing tahap dilaksanakan selama 1 bulan. Sebelum akhirnya diri kita dengan otomatis akan menerapkan pola hidup tersebut. Dari 3 tahapan tersebut, ada 3 hal yang menarik perhatian saya, yaitu:

  1. Memilih makanan yang lebih baik terutama bukan makanan instan.

Perubahan yang pertama diubah adalah mengetahui tujuan kita dan mengubah makanan yang kita konsumsi. Frozen food atau makanan kemasan biasanya menjadi alternatif bagi yang kesulitan untuk masak. Namun, memilih makanan yang lebih segar ternyata lebih baik untuk tubuh kita.


Perubahan tersebut kita lakukan secara bertahap, karena tidak ada kebiasaan yang dapat diubah dalam waktu semalam.

  1. Catat makanan yang dimakan.

Tindakan ini membantu kita untuk mengevaluasi diet yang kita lakukan. Sehingga kita tahu makanan apa yang berpengaruh baik/buruk pada diet kita. Saya biasanya memfoto makanan yang saya makan dan mempostingnya dalam virtual diary yang saya posting secara harian.

  1. Jangan lakukan cheat day.

Beberapa orang sering melaksanakan diet ketat beberapa hari, selanjutnya membuat satu hari sebagai cheat day, biasanya pada weekend untuk bisa makan yang disukai. Metode ini bisa berdampak buruk, malah membuat diet kita pada hari sebelumnya akan sia-sia. Sehingga disarankan untuk melakukan freemeal.


Freemeal dapat dilakukan kapan saja tanpa menentukan hari yang khusus. Biasanya saya melakukan ini jika menginginkan makan sesuatu. Namun, bukan berarti seharian saya makan tidak sehat, tetapi hanya sekali misalnya sekali dalam sehari dan tidak tiap hari. Dalam buku ini disarankan untuk merencanakan waktu untuk melakukan freemeal tersebut.

 

Ulasan Buku:

Pelajaran yang kita dapat adalah bahwa diet haruslah berfokus pada jangka panjang yang selanjutnya dapat dijadikan sebuah pola dan gaya hidup sehat. Bukan memilih sebuah diet yang menyiksa dan menjanjikan hasil instan. Hasil yang didapatkan dengan menerapkan pola hidup tersebut menjadi lebih permanen, meski waktu yang dibutuhkan lebih lama.

Bisa dikatakan diet adalah sebuah proses lari maraton, perlahan tetapi pasti sampai tujuan. Bukan sebuah lari jarak pendek, karena tubuh kita adalah hasil investasi tahunan dari pola hidup yang tidak sehat. Sehingga amat tidak mungkin dapat kita capai dengan waktu semalam.

Diet fleksibel ini sendiri sudah saya terapkan pada metode diet saya. Dimana saya berfokus untuk mengubah pola hidup saya dengan perbanyak makan sayur dan buah, serta mengurangi yang manis. Karena berdasarkan evaluasi diri saya, saya menyadari bahwa faktor yang banyak mempengaruhi kenaikan berat badan saya adalah kebiasaan saya untuk makan manis dan nyemil. Apalagi makanan yang saya makan juga tidak ada unsur seratnya. Sulit rasanya untuk mencintai sayur.

Dengan menerapkan diet fleksibel ini saya merasa lebih nyaman. Progress penurunan berat badan pun terlihat. Saya juga tetap dapat memakan makanan favorit saya, hanya saja dalam jumlah yang terbatas atau tidak bisa semena-mena seperti dahulu. Diet fleksibel juga mempermudah kita dalam bersosialisasi, karena kadang kita ada jamuan dengan klien, keluarga, atau teman yang tidak mungkin dapat kita tolak. Dengan mengadaptasi dan menyesuaikan metode diet kita, hubungan kita dengan orang lain juga tetap terjaga.

Intinya lakukan diet yang tidak membuatmu tersiksa dan dapat dijadikan sebagai pola hidup yang diterapkan untuk jangka waktu yang panjang. Sehingga dengan sendirinya kita dapat menjaga kesehatan dan berat badan kita.

Rekomendasi Teman Baca!

Bagi teman baca yang merasa kesulitan menerapkan diet karena jadi terbatasi tidak dapat menikmati hidup, menghadiri undangan, dsb, bisa mencoba untuk membaca buku ini dan memahami mengenai diet fleksibel.

(Aluna) 

Judul Buku : Diet Fleksibel - Permanent Weight Loss Solutions
Penulis: Abednego S. Santoso
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Jumlah halaman: 130 halaman
Bahasa : Indonesia

DAPATKAN BUKUNYA DISINI!

 

 


Posting Komentar

0 Komentar