Snow Flower and The Secret Fan | 2011 | 2h
Genre : Drama, History| Negara: China|
Director: Wayne Wang | Writers: Angela Workman - Ron Bass -
Michael Ray
Pemeran: Bingbing Li, Jun
Ji-hyun, Vivian Wu, dll
IMDB : 6.1/10
Snow Flower and The Secret Fan adalah
sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Lisa
See. Mengisahkan persahabatan antara dua wanita yang diikat melalui perjanjian
Laotong dengan bahasa rahasia yang hanya dapat dipahami antar keduanya.
Nina (Li Bingbing) dan Sophia (Jun Jihyun) adalah dua orang sahabat yang saat itu persahabatan antar keduanya terlihat sedang goyah. Adegan dibuka dengan Sophia mengalami kecelakaan yang akhirnya berujung koma. Pada moment inilah Nina mengingat kembali masa - masa persahabatan mereka.
Mereka dipertemukan saat masih duduk
dibangku SMA. Sophia yang merupakan turunan Korea, saat itu menetap bersama
dengan ibu tirinya di China setelah kematian ayahnya. Dirinya bertemu dengan
Nina yang diminta oleh Ibu tirinya untuk mengajari Sophia bahasa Mandarin. Ibu
Tirinya tidak terlalu menyukai Nina karena dianggap memberikan dampak negatif
bagi Sophia, tetapi persahabatan antar keduanya telah terjalin amat dekat.
Tanpa sepengetahuan dari ibu tiri
Sophia, Nina dan Sophia tetap berhubungan baik dan terus bertemu satu sama
lain. Persahabatan mereka didukung oleh bibi Sophia (Vivian Wu) yang kemudian
menceritakan mengenai tradisi di Hunan yang merupakan tradisi dari keluarga
Sophia. Di Hunan terdapat sebuah tradisi yang dinamakan Lotus Feet dan
perjanjian Laotong.
Lotus Feet |
Lotus Feet adalah sebuah tradisi
dimana para perempuan bangsawan di China dan sebagian rakyat biasa yang berumur
sekitar 10 tahun akan menggunakan sepatu dengan ukuran kecil untuk membuat
bentuk kakinya indah. Semakin indah bentuk kakinya akan memudahkan mereka untuk
dapat menemukan jodoh di kemudian hari. Selain itu, mereka juga akan dibantu
oleh pencari jodoh untuk bertemu dengan Laotongnya.
Laotong adalah perjanjian antara dua wanita yang memiliki kecocokan astrologi. Perjanjian diantara keduanya dilakukan secara formal dengan membuat sebuah kontrak yang selanjutnya ditandatangani bersama. Bahasa yang digunakan dalam perjanjian tersebut yang selanjutnya juga akan digunakan dalam berhubungan satu sama lain adalah bahasa tersendiri yang hanya mereka yang mengerti yaitu Nu Shu.
Biasanya hubungan ini amat kuat dan
sulit untuk dihancurkan, serta mengikat mereka seumur hidup. Hal ini dilakukan
agar mereka memiliki seseorang yang dapat dijadikan tempat bersandar saat
menjalani kehidupan yang dipimpin oleh para pria. Intinya seperti menguatkan
satu sama lain.
Dikisahkan leluhur dari Sophia, Snow
Flower dan Lily adalah sahabat yang diikat melalui perjanjian Laotong. Hal ini
membuat Sophia dan Nina terinspirasi dan akhirnya memutuskan untuk membuat
perjanjian Laotong untuk persahabatan, pengertian, dan kebahagiaan.
Saat dalam keadaan koma, Nina
menemukan transkrip buatan Sophia yang mengisahkan antara Snow Flower dan Lily.
Hal ini membawa penonton memasuki kisah Snow Flower dan Lily yang bermula pada
tahun 1829, saat Lily dan Snow Flower dipaksa untuk menjalani tradisi Lotus
Feet dan dipertemukan sebagai Laotong oleh seorang pencari jodoh. Saat itu
keluarga Lily lebih miskin dari pada keluarga Snow Flower. Namun, Lily memiliki
kaki yang 'sempurna' dibandingkan anak seumurannya.
Jalan hidup yang berbeda
Persahabatan antar dua manusia
membuat mereka menjadi terikat satu sama lain. Perjanjian sehidup semati seakan
menjadi sebuah hal yang pasti. Namun, beranjak dewasa, jalan hidup yang berbeda
mulai terlihat. Hal ini yang diperlihatkan dalam kisah yang dialami oleh Nina
dan Sophia, serta Snow Flower dan Lily.
Film ini memiliki dua kisah
persahabatan dimana memiliki konflik yang hampir serupa saat jalan hidup
membawa mereka ke arah yang berbeda. Sedangkan hati mereka yang sebenarnya
ingin terus bersama membuat kesalahpahaman antar keduanya. Selain itu menjadi
memperburuk hubungan keduanya.
Alur yang cerita ditampilkan secara
paralel antara kisah keduanya. Namun, seperti judul film ini yaitu Snow Flower
dan Secret Fan, cerita memang lebih berfokus pada topik Laotong dan kisah yang
dialami oleh Snow Flower dan Lily dibandingkan kisah antara Nina dan Sophia.
Interaksi antara Snow Flower dan Lily yang menggunakan kipas sebagai media
komunikasi mereka. Terlebih Snow Flower yang saat itu telah menikah dilarang
oleh mertuanya untuk berhubungan dengan Lily. Sehingga, kipas itulah yang
menjadi alat komunikasi utama mereka untuk berbagi cerita jalan hidup mereka
masing - masing.
Kipas yang digunakan untuk berkomunikasi |
Mungkin bagi sebagian penonton, akan sedikit
merasa bingung apa hubungan antara dua kisah tersebut. Karena pada nyatanya
terlihat seperti dua kisah yang berdiri sendiri tanpa ada hubungan antara satu
sama lain. Namun yang menjadi kunci adalah pernyataan Sophia saat dirinya
mengatakan bahwa akan menuliskan sebuah kisah Snow Flower dan Lily, sedangkan
sebenarnya kisah tersebut adalah kisah mereka berdua. Jadi seperti Sophia
membuat kisahnya dengan Nina dalam bentuk versi fiksi.
Hal yang saya sukai dari film ini
adalah tema yang diangkat yaitu mengenai sebuah persahabatan yang pastinya
merupakan tema yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Pastinya pernah
kita mengalami kejadian yang hampir serupa. Meski alur cerita dirasa kurang
mengalir dan terpatah - patah dan hanya berfokus pada Laotong dibandingkan
dengan kehidupan mereka, tetapi peran dari masing - masing tokoh perlu
diberikan acungan jempol.
Penggunaan bahasa Inggris di dalam
komunikasi yang dilakukan oleh para tokohnya tidak terasa aneh. Pelafalan
bahasa Inggris pemainnya terdengar fluent sehingga mendukung karakter Sophia
yang merupakan bukan asli China. Selain itu, pemilihan pemain juga cukup
menarik, karena tokoh baik Sophia dan Nina remaja atau dewasa, serta Snow
Flower dan Lily diperankan oleh orang yang sama. Namun, bisa terlihat berbeda
sesuai dengan umur dan kondisinya.
Li Bingbing dan Jun Jihyun pun
menunjukkan effort yang cukup besar saat harus mengenakan sepatu berukuran
kecil saat menjadi Snow Flower dan Lily. Meski terlihat mereka mengalami
kesulitan saat berjalan hingga terkadang harus dibantu oleh pemeran pendukung
saat berjalan, tetapi tetap harus diberikan standing ovation untuk effort yang
ditunjukkan.
Namun, selain alur yang dirasa kurang
mengalir, ada sebuah adegan 18+ yang saya rasa tidak perlu ada di dalam cerita
tersebut. Adegan tersebut tidak memberikan sebuah makna yang berarti, malah
merusak astetik dari cerita tersebut.
Pelajaran yang dapat kita ambil dalam
kisah ini adalah dimana rasa cinta mendalam dalam sebuah persahabatan
seringkali membuat kita menjadi terlalu protektif satu sama lain. Mencoba untuk
memberikan yang paling terbaik bagi sahabat kita. Namun, ternyata perbuatan
yang mungkin kita anggap baik bisa saja menjadi beban bagi sahabat kita.
Pengorbanan yang dilakukan membebani dan akhirnya tanpa sadar saling melukai
satu sama lain. Pentingnya komunikasi, keterbukaan, dan saling memahami dalam
sebuah hubungan akan bisa menjadikan hubungan tersebut bertahan lebih lama.
Berdasarkan jalan cerita, tema,
penokohan, saya dapat memberikan penilaian 8 dari 10. Film ini meraih 2
kemenangan dari 3 nominasi, yaitu Golden Angel Award (Chinese American Film
Festival (C.A.F.F.) - 2011) dan Film of
Merit (Shanghai Film Critics Awards - 2012). Film ini memberikan sebuah
pengetahuan baru bagi saya mengenai sebuah tradisi yang ada di Hunan dalam
balutan tema persahabatan. Sehingga saya merekomendasikan film ini bagi cineas
yang menyukai mengenai tema cerita mengenai persahabatan.
(aluna)
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Laotong
https://bobo.grid.id/read/08675560/lotus-feet-kaki-kaki-mungil-perempuan-china
0 Komentar