Review Dearest (2014) - Perjuangan mendapatkan kembali anaknya yang hilang

 


Dearest (Original title: Qin ai de) | 2014 | 2h 8m

Genre : Drama | Negara: Chinese

Director: Peter Ho-Sun Chan | Writers: Ji Zhang

Pemeran: Wei Zhao, Bo Huang, Dawei Tong, dll

IMDB : 7.6/10

My Rate : 8/10

 

Kehilangan seorang anak adalah sebuah mimpi terburuk dari orang tua. Banyak anak yang menghilang akibat penculikan dan pastinya akan sulit untuk kembali ditemukan. Terlebih perlu dilakukan pencarian di seluruh pelosok negeri dan di antara berjuta orang lainnya. Sehingga banyak kasus yang tidak dapat terpecahkan dan anak tersebut tidak dapat ditemukan.

 

Dearest adalah sebuah film yang diangkat dari sebuah kisah nyata tentang sebuah kasus penculikan anak yang terjadi di China.

 

Pada tahun 2009 di Shenzhen, China, Tian Wenjun (Bo Huang) dan Lu Xiaojuan (Lei Hao) yang merupakan mantan istrinya harus kehilangan anak mereka satu - satunya yang berumur 3 tahun, Tian Peng 'Pengpeng'. Sepulang dari berjalan - jalan bersama Xiaojuan, Pengpeng kembali di antar ke rumah Wenjun. Wenjun saat itu sedang menjaga warnet yang sedang dimilikinya. Pengpeng selanjutnya meminta ijin untuk bermain bersama dengan teman-temannya. Ketika Pengpeng bermain, dirinya melihat mobil ibunya dan memutuskan untuk berlari mengikutinya. Xiaojuan tidak mendengar panggilan Pengpeng, sehingga membuat Pengpeng berada terlalu jauh dari rumah.


Pengpeng mengejar mobil ibunya


Hari sudah semakin malam, Wenjun yang sadar bahwa anaknya belum juga pulang, menghampiri rumah teman Pengpeng. Namun, temannya mengatakan bahwa Pengpeng telah terlebih dahulu kembali ke rumah. Ibu teman pengpeng mengatakan bahwa dirinya melihat mobil Xiaojuan. Wenjun berpikir bahwa Xiaojuan telah mengambil Pengpeng dan kemudian mendatangi rumah Xiaojuan.

 

Kedatangan Wenjun membuat Xiaojuan kaget, terlebih dirinya dituduh mengambil Pengpeng. Setelah tersadar bahwa Pengpeng tidak ada di rumah ibunya, Wenjun panik dan segera menghubungi polisi. Namun, polisi tidak akan melakukan pencarian sebelum waktu 1x24 jam. Wenjun bersama dengan teman - temannya mencoba mencari Pengpeng kesana kemari, bahkan ke stasiun. Waktu belum berpihak kepada Wenjun, Pengpeng tidak berhasil ditemukan. Hasil pemeriksaan CCTV terlihat bahwa Pengpeng dibawa oleh seorang pria di stasiun tersebut.

 

Dunia Wenjun dan Xiaojuan hancur seketika. Wenjun mencoba untuk mencari anaknya dan menyebarkan sayembara melalui internet. Dirinya berharap akan ada orang yang memberitahukan keberadaaan Pengpeng. Wenjun menjanjikan hadiah uang bagi siapapun yang mengetahui keberadaan Pengpeng. Namun, panggilan yang diterimanya tidak ada satupun yang memberikan informasi yang benar. Banyak di antaranya hanya ingin menipu dan mengambil uangnya. Bahkan hingga membahayakan nyawa dari Wenjun.


Dearest
Wenjun membuat pengumuman di internet

 

Hubungan Xiaojuan dan suami barunya juga ikut memburuk. Atas kehilangan tersebut Xiaojuan mengalami depresi dan akhirnya berselisih paham dengan suaminya. Suaminya berharap mereka bisa memiliki anak agar Xiaojuan tidak lagi sedih. Namun, Xiaojuan tidak menginginkan hal tersebut. Bahkan Xiaojuan dibawa untuk menemui beberapa psikiater oleh suaminya agar bisa kembali hidup normal.

 

Wenjun mengajak Xiaojuan untuk bergabung dalam perkumpulan para orang tua yang kehilangan anaknya. Perkumpulan tersebut dibentuk oleh Han Dezhong (Yi Zhang) bersama dengan istrinya. Mereka juga mengalami kehilangan anak kurang lebih 6 tahun yang lalu akibat penculikan. Perkumpulan tersebut bernama 'Kelompok pendukung anak hilang'.

 

Dalam perkumpulan tersebut, semua anggota satu persatu menyampaikan ceritanya. Terlihat betapa kepedihan yang mereka rasakan atas kejadian yang menimpa mereka. Hingga saat Xiaojuan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri dan menceritakan ceritanya. Xiaojuan hanya bisa terdiam, hingga saat para anggota berdiri berpegangan tangan, tangis Xiaojuan pecah. Dirinya mengungkapkan semua yang dirasakan dan menangis sejadi-jadinya.

 

Perkumpulan tersebut melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan informasi keberadaan anak mereka. Mereka melakukan 'tour' dan berpura-pura menjadi turis lokal untuk dapat mencari informasi mengenai perdagangan manusia. Mereka berkunjung ke sebuah penjara dan menanyakan kepada para tersangka keberadaan dari anak mereka. Sebuah dokumen berisikan daftar foto - foto anak mereka, ditunjukkan kepada para tersangka tersebut. Namun, tidak memberikan hasil.

 

Pertemuan kembali
 

3 tahun kemudian, Wenjun yang saat itu tidak lagi bekerja di tokonya, menjadi seorang penjual sayur di depan sebuah sekolah. Saat dirinya sedang berjualan, tiba-tiba sebuah telepon masuk. Wenjun memilih tidak menjawabnya, tetapi penelpon tersebut mengirimkan foto dan terlihat seperti Pengpeng. Berdasarkan informasi tersebut, Pengpeng berada di Anhui. Seketika perasaan bahagia dan harapan muncul di hati Wenjun yang langsung memberitahukan kepada Xiaojuan.

 

Xiaojuan, Wenjun, dan juga Dezhong mendatangi tempat tersebut dan melihat dari kejauhan. Saat Dezhong menghubungi polisi, Xiaojuan dan Wenjun yang sudah tidak sabar, akhirnya mendekati Pengpeng yang sedang bermain dan memeriksanya. Setelah memastikan bahwa dirinya benar Pengpeng, Xiaojuan dan Wenjun membawanya lari bersama diri mereka.

 

Penduduk desa mengejar Wenjun yang membawa Pengpeng

Li Hongqin (Wei Zhao), seorang wanita yang merawat Pengpeng saat itu terlihat panik dan mengejar Xiaojuan dan Wenjun. Dalam kejar-kejaran tersebut, Hongqin meneriaki mereka sebagai penculik, sehingga seluruh warga desa tersebut mengejar mereka. Beruntung polisi datang tepat sebelum para warga menghakimi mereka.

 

Setelah dibawa ke kantor polisi, Hongqin mengatakan bahwa Pengpeng yang saat itu bernama 'Jigang' adalah anak suaminya dari wanita lain yang berada di Shenzhen. Namun, hal tersebut terelakkan saat polisi menunjukkan foto suaminya yang sedang membawa Pengpeng di stasiun. Selain itu, terdapat satu anak perempuan yang juga tinggal bersama dengan Hongqin dan diberi nama Jifang. Hongqin mengatakan bahwa Jifang adalah anak yang ditelantarkan.

 

Hongqin dipenjara selama 6 bulan karena dianggap mengganggu proses hukum. Pengpeng kembali tinggal bersama Wenjun, meski Pengpeng masih tidak mengenali orang tuanya dan menganggap Hongqin adalah ibunya. Sedangkan Jifang tinggal di panti asuhan dan dirawat disana. Sesekali Xiaojuan membawa Pengpeng untuk melihat Jifang di panti asuhan.


Jifang berada di panti asuhan

 

Keluar dari penjara Hongqin mendatangi panti asuhan dan berharap dapat bertemu dengan Jifang. Namun, segala akses ditutup oleh pihak panti asuhan. Hongqin akhirnya berupaya untuk menyewa seorang pengacara untuk mendapatkan hak asuh atas Jifang. Bagaimana hasil perjuangan Hongqin? Apa yang akan terjadi pada Pengpeng dan Jifang?

 

Film ini mengambil tema yang sering terjadi di masyarakat. Penculikan anak merupakan kasus yang tidak dapat diabaikan. Di indonesia sendiri, 2 bulan awal tahun 2023 telah mencatat terdapat 14 kasus penculikan anak. Bahkan ada korban yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sehingga kasus penculikan anak bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan dan dipandang sebelah mata.

 

Dalam film ini kita mengetahui bahwa masih kurangnya awareness dari kepolisian dalam menangani kasus kehilangan, dimana mereka baru akan melakukan pencarian setelah 1x24 jam. Padahal dalam 24 jam itu banyak hal yang dapat terjadi dan jika dilakukan pencarian secepatnya, bisa jadi anak tersebut masih dapat ditemukan. Selain itu, penculikan pada anak yang masih dibawah umur 5 tahun, bisa mengakibatkan anak tersebut kesulitan pula untuk mengenal orang tua aslinya.

 

Alur cerita yang ditampilkan tersusun dengan rapi dan tidak dibuat berlebihan. Adegan yang paling intens adalah saat Wenjun dan Xiaojuan membawa lari pengpeng dan dikejar oleh penduduk desa. Pastinya penonton dibuat teraduk - aduk perasaannya. Banyak adegan yang akhirnya menguras air mata. Terbayang betapa sedihnya perasaan orang tua yang kehilangan anak mereka.

 

Film ini juga mendapatkan 22 kemenangan dari 36 nominasi, termasuk di dalamnya diberikan kepada para aktor dan aktrisnya. Saya akui memang peran dari masing - masing karakter amat baik. Dari pemeran utama hingga pendukung, bahkan sang anak pun memberikan performa yang bagus. Dari sisi akting, ekspresi, menampilkan emosi, semua terlihat pas. Wei Zhao yang memerankan Hongqin dapat memerankan seperti tokoh aslinya, dari cara bicara, bertindak, dan pembawaannya. Wei Zhao mendapatkan beberapa penghargaan sebagai Best Actress dari tokoh ini.

 

Di akhir film ini, ditunjukkan para tokoh asli dari kisah tersebut. Selanjutnya terjadi interaksi antara pemain dengan para tokoh aslinya.

 

Namun, dari film ini ada sedikit yang kurang yaitu latar belakang cerita dari Dezhong dan istrinya. Latar belakang cerita yang dialami mereka terlihat kurang jelas. Sehingga seperti ada bagian yang hilang, sedangkan diperlihatkan beberapa adegan yang sedih pada kisah mereka. Sebagai contoh, saat mereka tidak mendapatkan ijin untuk memiliki anak jika belum adanya surat kematian anak mereka yang pertama. Jika penonton sebelumnya diberikan pondasi yang kuat atas cerita mereka, bisa jadi penonton akan lebih bisa berempati dan terbawa dari sisi emosinya.

 

Menurut saya ending cerita ini juga sedikit menggantung dan tidak ada kejelasan akhir cerita dari beberapa tokohnya. Bahkan tidak mendapatkan kejelasan di akhir cerita. Biasanya jika film diambil dari kisah nyata, ada kesimpulan dimana memberitahukan kondisi saat ini dari para tokoh asli. Tetapi hal tersebut tidak terlihat begitu jelas.

 

Selain itu, saya juga cukup kesal dengan tokoh suami dari Xiaojuan. Bukannya mencoba memahami perasaan istrinya yang kehilangan, malah dengan egonya hanya memikirkan dirinya sendiri. Alhasil malah memberatkan istrinya, seharunya sebagai suami bisa memberikan dorongan semangat agar istrinya tetap bertahan.

 

Untuk kamu yang suka menonton film yang berdasarkan kisah nyata, film ini bisa jadi salah satu alternatifnya. Saya berikan nilai 8 dari 10, karena beberapa hal diluar ekspektasi saya dan akting yang luar biasa dari para tokohnya.

 

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah agar kita bisa lebih berhati-hati dengan kasus penculikan anak yang sering terjadi di sekitar kita. Kita harus lebih waspada dan pastikan bahwa anak kita berada dalam pengawasan kita.

 

(aluna)

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar