Review Colors of Wind (2017) - Munculnya seorang Doppelganger

 


Colors of Wind (Original Title: Kaze no iro)| 2017 | 1h 30m

Genre : Drama, Romance| Negara: Japanese

Director: Jae-young Kwak| Writers: Jae-young Kwak

Pemeran: Takemi Fujii, Yûki Furukawa, Yoshihiko Hakamada, dll

IMDB : 5.5/10

My Rate : 9/10

Ryo melakukan perjalanan ke Hokkaido untuk mencari seorang yang mirip dengan pacarnya, setelah pacarnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Sinopsis

 

Ryo (Yuki Furukawa) kehilangan semangat hidupnya dan berdiam diri selama 100 hari di dalam rumahnya. Setelah 100 hari tersebut dirinya mencoba untuk kembali keluar rumah dan melihat sekelilingnya. Ryo pergi ke tempat makan yang biasa dia kunjungi, tetapi tempat makan tersebut telah berubah menjadi Bar Sulap yang bernama Bar Houdini.


Colors of Wind
Ryo yang baru keluar dari rumahnya

 

Pemiliknya yang baru yang dipanggil master, memberikan sebuah koper yang dititipkan oleh pemilik sebelumnya. Pemilik sebelumnya mengatakan bahwa koper tersebut dititipkan oleh Ryo dan akan diambil 100 hari kemudian. Namun, Ryo sama sekali tidak mengingat dirinya pernah menitipkan koper tersebut disana. Meski demikian, saat menitipkan koper tersebut, 'Ryo' berkata bahwa dia mungkin tidak akan ingat pernah menitipkannya.

 

Doppelganger

 

Ryo membuka koper tersebut saat dirinya sampai di rumah. Kenangan masa lalunya kembali menghampiri saat melihat satu persatu barang yang ada di dalamnya. Barang yang ada di dalam koper tersebut adalah milik kekasihnya, Yuri (Takemi Fujii) yang memiliki ikatan dengan dirinya. Meski ada beberapa barang yang tidak pernah dilihat oleh Ryo sebelumnya.

 

Yuri dikabarkan telah meninggal dunia. Ryo yang mendengar kabarnya amat bersedih dan itu pula yang menjadi alasan dirinya berdiam diri 100 hari di rumahnya. Setelah melewati 100 hari tersebut, akhirnya Ryo memutuskan untuk kembali menjadi dirinya dan menerima kematian Yuri.

 

Berdasarkan informasi dari Ibunya, Yuri meninggal setelah mengakhiri hidupnya. Sebelumnya Yuri terlihat tidak bahagia dan banyak hal yang mengganggu pikirannya. Namun, Yuri mengatakan kepada Ryo bahwa dirinya merasa ada seseorang yang amat mirip dengannya dan berada di Hokkaido.


Colors of Wind
Kebersamaan Yuri dan Ryo

 

Orang tersebut terlihat lebih bahagia dari pada dirinya. Yuri merasa tidak akan bisa menjadi sebahagia orang tersebut dan merasa hidupnya begitu palsu. Yuri meyakini jika dirinya menghilang, maka dirinya bisa menjadi orang tersebut.

 

Ryo mulai mempelajari sulap dan mengikuti kelas sulap di Bar Houdini dengan pengajarnya adalah seorang yang mirip dengan pemilik bar tersebut. Master mengaku bahwa mereka adalah orang yang berbeda tetapi memiliki wajah yang sama. Ryo tidak begitu percaya hingga dirinya melihat di siaran televisi mengenai seorang pesulap yang menghilang di lautan bernama Ryu yang amat mirip dengannya.


Colors of Wind
Ryu, pesulap yang miriip dengan Ryo

 

Ryo memutuskan untuk pergi ke Hokkaido dengan mengikuti foto - foto yang ada di dalam kopernya. Hingga dirinya sampai di sebuah rumah dan secara ajaibnya kunci yang ada di dalam koper tersebut bisa membuka pintu rumah itu. Rumah itu ternyata adalah milik Ryu sang pesulap.

 

Sebenarnya apa yang terjadi, siapakah Ryo?

 
Ulasan

 

Film ini memiliki ide dan jalan cerita yang baik. Cerita pun mengalir dengan runtun dan mudah dipahami. Konflik yang timbul di dalamnya juga amat menarik. Selain itu, meski terdapat beberapa hal yang mungkin tidak bisa dinalar dengan logika, tetapi plot twist yang di tampilkan di akhir cerita membuat closure yang cukup memuaskan.

 

Takemi Fujii sebagai tokoh utama wanita dan pemeran Aya/Yuri menjadi bagian dari film ini setelah berhasil mengalahkan 10.000 peserta audisi untuk tokoh tersebut. Kemampuan akting yang ditampilkan cukup baik. Para pemain dapat menampilkan emosi yang pas dari tiap karakternya. Selain berakting serius, akting yang sedikit komedi juga terealisasi dengan baik.

 

Hanya saja ada yang cukup disayangkan dan mengganggu mata saya yaitu make up dari pemainnya. Takemi yang berperan sebagai Aya dan Yuri meski tidak terlalu banyak perubahan pada make up, tetapi terasa aura perbedaan di antara keduanya. Sedangkan Yuki yang harus memerankan Ryo dan Ryu saya rasa kurang terlihat alami. Padahal Ryu digambarkan sebagai seorang pesulap ternama, tetapi tampilannya dengan tambahan kumis palsu saya rasa kurang karismatik. 

 

Musik yang digunakan sebagai soundtrack memang bukan original soundtrack tapi menggunakan lagu atau musik yang sudah ada dipasaran seperti Let It Go - Passenger, dll. Namun, pemilihan musik masih dirasa sesuai dengan adegan yang ada di dalam film tersebut. Meski menurut saya ada kesan sedikit dipaksakan dan kurang pas.

 

Beberapa adegan yang menarik adalah saat menampilkan adegan - adegan sulap yang dilakukan oleh tokoh utama. Meski hal ini juga terlihat seperti bukan 'sulap' yang biasanya hanya menggunakan teknik belaka. Saya rasa film ini layak jika ingin di tonton secara berulang.

 

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah meskipun terdapat 2 orang yang benar - benar mirip secara fisik di dunia ini, tetapi mereka tetaplah 2 orang yang berbeda. Sehingga jika kamu mencintai seseorang karena fisiknya, jangan berharap akan menemukan sifat yang sama dari 2 orang tersebut. Penting bagi kita untuk menerima pasangan kita sebagaimana dirinya, bukan sebagaimana yang kita inginkan atau harapkan.

 

(Aluna)

 

Posting Komentar

0 Komentar