Review Our Time Will Come (2017) - Perjuangan antara Mempertahankan Hidup atau Membela Negara


Our Time Will Come (Original Title: Ming yue ji shi you) | 2017 | 2h 10m

Genre : Drama, War| Negara: Chinese, Hongkong

Director :  Ann Hui | Writers: Jiping He

Pemeran: Xun Zhou, Eddie Peng, Wallace Huo, dll

IMDB : 6.4/10

My Rate : 7/10

 

Fang Gu, seorang wanita mantan guru yang ikut serta dalam kegiatan gerilya untuk membebaskan Hongkong dari Jepang menemui banyak rintangan dalam usahanya salah satunya saat harus meninggalkan Ibunya sendiri di suasana mencekam.

 

Sinopsis

 

Tahun 1940 an, Hongkong sedang dalam pendudukan Jepang. Para Gerilya datang ke Hongkong untuk membantu para terpelajar dan cendikiawan melarikan diri dari Hongkong. Mereka telah menyusun taktik dan mencari jalan yang dapat digunakan termasuk juga bekerja sama dengan para preman yang menguasai jalan tersebut.

 

Blackie Lau (Eddie Peng) memimpin kegiatan tersebut dan membantu untuk menjemput para cendikiawan. Setelah itu akan membawanya ke tempat yang ditentukan untuk bisa pergi bersama dengan para cendikiawan lainnya. Namun ternyata hal itu tidak semudah yang dibayangkan.

 

Ikut andil dalam perjuangan 

 

Salah satu Cendikiawan bermarga Shen bersama dengan istrinya berencana untuk ikut dalam pelarian tersebut. Dirinya tinggal disebuah kontrakan yang dikelola oleh Ny. Fang. Di hari yang ditentukan, Blackie Lau akan datang untuk menjemput mereka. Namun, seseorang telah mengetahui rencana tersebut dan mencoba mengelabui mereka.


Our Time Will Come
Blackie Lau membawa jasad musuhnya
 

Tn. Shen mengetahui bahwa orang yang menjemputnya bukanlah seorang gerilya. Bertepatan dengan hal tersebut, Blackie Lau datang dan menghabisi orang tersebut. Fang Lan (Xun Zhou) anak dari Ny. Fang membantu Tn. Shen untuk melarikan diri. Blackie Lau meminta Fang Lan untuk mengarahkan Tn. Shen dan rekannya untuk pergi ke tempat para cendikiawan berkumpul.

 

Setelah kejadian tersebut, Blackie Lau kembali datang untuk merekrut secara resmi Fang Lan menjadi anggotanya. Meski pada awalnya Ny. Fang menentang dan khawatir dengan Fang Lan. Akhirnya Ny. Fang mencoba merelakan Fang Lan untuk bergabung dengan gerilya tersebut.


Our Time Will Come
Ny. Fang yang sendirian setelah Fang Lan pergi


 

Apa yang selanjutnya terjadi, apakah mereka berhasil memenangkan peperangan?

 

Ulasan

 

Our Time Will Come adalah sebuah film fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata. Berlatar belakang tahun 1940an saat Jepang masih menduduki Hongkong. Dengan penyajian cerita berbentuk semi dokumenter dimana terdapat satu orang pria yang menjadi narator seakan menceritakan kisah yang terjadi pada masa itu. Namun sayangnya banyak hal yang menurut saya janggal jika keseluruhan cerita di dapat hanya dari informasi satu narasumber saja.

 

Tokoh yang berperan untuk menyampaikan cerita adalah seorang supir taxi tua yang pada jaman gerilya tersebut bekerja sebagai pengantar pesan. Hanya saja, si pengantar pesan ini dalam 2 jam film berlangsung hanya muncul sebentar saja. Sehingga amat tidak mungkin dirinya bisa mengetahui semua cerita. \

 

Kisah yang diceritakan menitikberatkan pada perjuangan para gerilya untuk bisa membebaskan Hongkong dari Jepang dengan berbagai macam cara. Namun, saya sedikit merasa kebingungan pada awal menonton terkait dengan siapa tokoh utama dalam film ini dan kisah utama yang akan diangkat dalam cerita. Kisah utama baru terlihat saat setengah film berjalan.

 

Akting dari para pemain amat baik dibuktikan juga dengan penghargaan yang diterima oleh para pemain. Musik yang digunakan juga amat mendukung tiap adegannya. Didukung pula dengan teknik pengambilan gambar yang cukup estetik dan indah. Hanya saja saya sebagai penonton agak kurang bisa masuk ke dalam film dan merasakan perubahan emosi di dalamnya.

 

Pelajaran yang bisa kita ambil dari Our Time Will Come adalah perjuangan mereka untuk mempertahankan tanah air mereka. Meski harus mempertaruhkan nyawa dan mengesampingkan kepentingan pribadi, mereka tetap berupaya agar kemenangan berada di tangan mereka. Rasa cinta tanah air dan perjuangan inilah yang harusnya tetap dipertahankan agar kita tidak menjadi asing di tanah sendiri.

 

(aluna)

 

 

Posting Komentar

0 Komentar