Review Film One in A Hundred Thousand (2020) - Sebuah Penyakit yang Mengubah Hidupku


 

One in A Hundred Thousand (Alternate title: 10 Manbun no 1 -  10万分の1) | 2020 | 1h 52m

Genre : Drama, Romance | Negara: Japan

Director:  Koichiro Miki | Writers:  Kaho Miyasaka (manga), Chieko Nakagawa

Pemeran: Eiji Okuda, Alan Shirahama, Jin Shirasu, dll

IMDB: 7.1/10

Tomatometer : -%

My Rate : 8/10

 

Rino dan Ren yang baru saja menikmati masa bahagia dalam hubungan asmara mereka harus dihadapkan pada kenyataan pilu mengenai kondisi kesehatan Rino yang memburuk. 

 

Sinopsis Film One in A Hundred Thousand

 

Ren Kiritani (Alan Shirahama) merupakan seorang atlet Kendo di sekolahnya dan amat popular. Dirinya berteman dengan Rino Sakuragi (Yuna Taira) sejak duduk di bangku SMP. Ren tidak menyadari bahwa Rino memiliki rasa suka terhadap dirinya.

 

Chihiro Tachibana (Mio Yuki), sahabat Rino, menyadari rasa suka Rino terhadap Ren dan mencoba untuk membuat Rino dan Ren semakin dekat. Ren tidak sengaja membaca buku harian Rino. Ren yang juga ternyata menyimpan rasa suka mencoba untuk menyatakan cintanya kepada Rino. Meski awalnya terjadi kesalahpahaman, akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran.

 

Masa bahagia yang sementara

 

Chihiro merasa khawatir dengan Rino, terlebih beberapa fans Ren yang tidak menyukai kedekatan Rino dan Ren mulai mencari masalah. Dengan caranya sendiri Ren melindungi Rino. Ren pun bertemu dengan kakek Rino (Eiji Okuda) untuk memperkenalkan dirinya.


One in A Hundred Thousand
Ren menyatakan cinta kepada Rino

 

Saat sedang menikmati kebersamaan antara Ren, Rino, dan kakeknya. Tiba - tiba kaki Rino tidak dapat digerakkan. Hal ini membuat semuanya panik dan segera membawa Rino ke rumah sakit.

 

Setelah melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan hal yang aneh dari kaki Rino. Dokter menyatakan bahwa mereka perlu melihat lebih lanjut mengenai hal tersebut. Meski demikian, kakeknya dan Ren tetap merasa khawatir 

 

Gejala lainnya mulai terlihat, intensitas kejadian dimana kaki Rino tidak dapat digerakkan pun meningkat. Dokter mencurigai bahwa Rino menderita ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis), penyakit dimana menyerang sel saraf motor penderitanya. Penyakit ini belum bisa disembuhkan dan bersifat progresif, sehingga kelumpuhan akan dirasakan secara bertahap.

 

Rino menjalani serangkaian pemeriksaan yang menyakitkan. Menyadari akan penyakitnya dan masa depan yang akan terjadi membuat Rino mulai merasa putus asa. Rino juga merasa Ren mungkin saja kecewa dan menyesal telah berpacaran dengannya. Namun, rasa cinta Ren yang kuat membuat Ren tetap bertahan dan mencoba segala cara untuk membantu Rino.

 

Ren berniat untuk mewujudkan semua impian yang diinginkan oleh Rino. Chihiro yang mengetahui hal tersebut juga mulai mencoba untuk memberikan semangat kepada Rino. Bahkan menghubungi penderita ALS lainnya agar Rino dapat melihat harapan.

 

Apakah Rino akan kembali sehat?

 
Ulasan Film One in A Hundred Thousand

 

Film One in A Hundred Thousand merupakan film yang diadaptasi dari sebuah manga berjudul  "10 Manbun no 1" karangan Kaho Miyasaka. Jalan cerita berjalan dengan amat cepat, tetapi tersusun dengan rapi. Bagian perkenalan tidak dilakukan secara bertele - tele.

 

Film ini mengangkat tema dimana tokoh utamanya menderita penyakit ALS. Tokoh utama menunjukkan beberapa gejala yang tidak disadarinya membawa dirinya ke sebuah penyakit yang sulit disembuhkan. Film ini mengingatkan saya pada film berjudul "One Litre of Tears" (2005), ide cerita yang ditampilkan juga serupa. Namun perbedaannya adalah tokoh dalam One Litre of Tears mengalami penyakit Ataksia Spinocerebellar.

 

ALS dan Ataksia Spinocerebellar berasal dari penyebab yang berbeda, tetapi memiliki dampak yang hampir serupa dimana terdapat gangguan pada jaringan saraf penderitanya. Dari segi penyajian cerita, saya lebih menyukai One Litre of Tears karena memberikan kesan yang begitu mendalam kepada penonton memperlihatkan perasaan dari tokoh utama dan keluarganya. Sedangkan One in A Hundred Thousand terlihat lebih fokus pada sudut padang Ren.

 

Akting dari para pemain cukup baik. Sudut pandang pengambilan gambar lebih banyak menggunakan Over Shoulder. Penonton akan fokus pada akting dari tokoh utama dalam scene atau adegan, tetapi juga menyadari interaksi antara tokoh yang ada di dalam satu adegan tersebut. Pemilihan musik dan sound effect juga menambah dalam makna di tiap scenenya.

 

Film yang berdurasi hampir 2 jam ini tidak membuat para penonton merasa bosan. Perkembangan cerita dan tokoh dilakukan dengan amat baik. Akhir cerita juga disajikan sebagai happy ending yang amat baik.


One in A Hundred Thousand
Ren menumpahkan perasaannya
 

Adegan yang mengesankan adalah dimana Ren menumpahkan segala emosi yang dipendamnya. Ren selalu menahan dirinya dan mencoba terlihat kuat dihadapan Rino. Padahal dirinya amat mengkhawatirkan Rino dan semuanya ditahan di dalam hati. Dalam adegan tersebut terlihat bagaimana akhirnya dirinya mengeluarkan semuanya demi bisa menjadi lebih kuat di hadapan Rino.

 
Pesan dalam Film One in A Hundred Thousand

 

"Meskipun aku tak tahu apa yang terjadi atau bagaimana jadinya, aku akan melangkah maju bersamamu."

 

Saat kita mengalami hal yang tidak mengenakkan atau jatuh sakit, hal yang amat membantu adalah dukungan dari orang - orang disekitar. Terutama dukungan dari orang yang kita sayangi. Maka jika hal ini terjadi pada orang di sekitarmu, pastikan bahwa dirimu akan selalu berada disamping mereka dan menjadi support sistem yang baik. Sebab kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

 

Layak ditonton atau tidak?
 

Film One in A Hundred Thousand merupakan film yang layak untuk ditonton 'Worth to Watch'. Film ini saya rekomendasikan pada sineas yang menyukai drama romantis. Interaksi dan jalan cerita dari tokohnya membuat kita bisa merasakan ketulusan sebuah cinta.

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar