Review Film Fireworks (2017) - Perjalanan waktu untuk menyelamatkan dirinya

 

Fireworks

Fireworks (Original title: Uchiage hanabi, shita kara miru ka? Yoko kara miru ka?)| 2017| 1h 30m

Genre : Animation, Drama, Fantasy | Negara: Japan

Director: Akiyuki Shinbô, Nobuyuki Takeuchi | Writers: Shunji Iwai, Hitoshi Ône

Pemeran: Suzu Hirose, Masaki Suda, Mamoru Miyano, dll

IMDB: 5.5/10

Tomatometer : -%

My Rate : 7/10

 

Dengan bola ajaib yang dimilikinya, Norimichi memutar kembali waktu, berharap dapat menghapus penyesalannya dan membantu Nazuna dalam pelariannya dari orang tuanya.

 

Peringatan:

Terdapat adegan yang mengarah pada pelecehan seksual verbal.

 

Sinopsis:

Norimichi dan Yusuke merupakan dua sahabat yang menyukai wanita yang sama yaitu Nazuna. Yusuke terus mengatakan bahwa dirinya akan menyatakan cintanya kepada Nazuna, tetapi perkataan tersebut tidak terkesan serius. Sedangkan Norimichi tidak benar-benar menyadari rasa sukanya terhadap Nazuna.

 

Suatu ketika, Nazuna mengajak Norimichi dan Yusuke untuk bertanding renang. Nazuna memenangkan perlombaan tersebut dan disusul oleh Yusuke, karena saat itu Norimichi tidak sengaja melukai kakinya. Tanpa sepengetahuan Norimichi, Nazuna mengajak Yusuke untuk melihat festival kembang api malam itu. Sedangkan teman - teman Yusuke termasuk Norimichi ingin pergi ke mercusuar untuk membuktikan kembang api itu bulat atau datar.

 

Yusuke tidak menceritakan janjinya dengan Nazuna, hanya saja dirinya meminta Norimichi untuk menyampaikan pesan kepada Nazuna saat bertemu dengannya. Nazuna yang telah menunggu Yusuke merasa sedikit kecewa saat mengetahui bahwa Yusuke menghindarinya. Norimichi menemaninya untuk berjalan - jalan sebentar sebelum akhirnya Ibu dan ayah tiri Nazuna datang untuk membawanya pulang secara paksa. Ternyata saat itu Nazuna telah merencanakan untuk melarikan diri dari rumah dengan membawa koper.

 

Norimichi tertegun saat melihat Nazuna dibawa secara paksa. Setelah tersadar dan mencoba mengejarnya, mereka telah pergi jauh. Yusuke dan teman - temannya tidak sengaja melintas. Norimichi melampiaskan amarahnya kepada Yusuke dengan memukulnya dan lalu pergi meninggalkan mereka. Norimichi kembali ke tempat koper Nazuna tertinggal, saat itu dirinya melihat bola ajaib yang disimpan Nazuna dan melemparkannya sambil mengucapkan keinginannya.

 

Sebuah denting ajaib muncul dan seketika waktu seperti diputar kembali. Norimichi kembali ke masa dimana perlombaan renang dilakukan dan dirinya berupaya untuk menang. Sejarah telah berubah, tetapi apakah Norimichi dapat menyelamatkan Nazuna?

 
Film ini mengingatkanmu pada:

Niatan Nazuna untuk melarikan diri dari ibunya dan pergi ke Tokyo mengingatkanku pada film The Witness. Dalam film The Witness, korban yang dicari merupakan seorang anak yang kabur dari rumah dan kerja di club sebagai wanita penghibur atau sejenisnya. Nazuna juga mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke Tokyo dan bertahan hidup disana dengan cara berbohong tentang umurnya dan bekerja di club atau sejenisnya. Hal ini seperti menyiratkan bahwa hal ini merupakan sebuah hal yang biasa atau sering terjadi.

 

Ulasan:

Film Fireworks versi anime ini ternyata diadaptasi dari sebuah live-action televisi karya Shunji Iwai yang dirilis tahun 1995. Berbeda dengan biasanya dimana anime yang kemudian dibuatkan live actionnya. Anime ini cukup unik dengan membuat anime dari sebuah live action.

 

Animasi film ini masih terkesan kaku untuk level sebuah film yang ditampilkan di bioskop. Sebenarnya dari pewarnaan dan animasi cukup menarik dan estetik, hanya saja tipe gambar yang digunakan masih terlalu sederhana untuk ditampilkan di bioskop. Harusnya dapat menampilkan animasi yang lebih dibandingkan dengan sebuah penampilan anime di televisi. Namun, kualitas film tetap terbantu dengan musik dan soundtrack yang digunakan, dimana lagu tersebut memiliki makna yang dalam.

 

Film ini pastinya bukan sebuah tontonan anak kecil. Ide cerita difokuskan pada romansa remaja dan perjalanan waktu. Uniknya, film dibuka dengan sebuah pengadaian yang diucapkan oleh Norimichi. Bahkan kota tempat Norimichi tinggal pun bernama Moshimo yang berarti "jika". Menurut saya film ini juga bisa memberikan banyak persepsi di masing - masing penonton. Sehingga membuat film ini cukup menarik untuk ditonton.

 

Jika kita melihat bahwa penyesalan pertama Norimichi adalah saat dirinya kalah dari berenang. Kita akan melihat sebuah jalan cerita yang berfokus dimana Norimichi terus kembali ke titik dimana penyesalannya terjadi dan berharap dapat melakukan yang lebih dengan harapan hasil yang berbeda. Namun, adegan pertama yang muncul di intro akan menjadi suatu pertanyaan, karena adegan tersebut tidak dimunculkan kembali dan mendapatkan penjelasan. Sehingga besar kemungkinan kejadian tersebut telah terjadi sebelumnya, sebelum semua kisah tersebut terjadi.

 

Jika kita mempercayai bahwa adegan di dalam intro merupakan adegan yang telah lalu, maka terdapat kemungkinan bahwa itu adalah saat awal Norimichi berharap untuk kembali ke masa lalu. Adegan pertama di saat dirinya pergi ke sekolah adalah kali pertama dirinya muncul kembali di masa lalu. Hal ini juga menjelaskan mengapa dirinya seperti terpana saat melihat Nazuna berdiri di pantai, seakan teringat sesuatu yang tidak bisa diingat. Hal ini juga bisa menjelaskan ekspresi Norimichi yang terlihat seperti orang kebingungan di sepanjang jalan cerita.

 

Pembahasan mengenai kembang api juga sebenarnya bisa dimaknai dengan berbagai macam persepsi. Jika kita hanya melihat secara kasat mata, pembahasan mengenai bentuk kembang api yang datar atau bulat merupakan sebuah topik yang amat random. Namun, jika kita melihat secara implisit, hal tersebut bisa bermakna bahwa sesuatu dapat terlihat dengan cara berbeda tergantung dari sudut pandang yang kita percayai. Kembang api ini pula yang menjadi indikator Norimichi mengenai kenyataan dan khayalan.

 

Setiap Norimichi kembali ke masa lalu, dirinya muncul di ruang waktu yang berbeda terlihat dari dunianya yang terlihat sedikit berbeda. Setelah menonton beberapa kali, membuat saya berfikir apakah semua itu sebenarnya hanyalah sebuah imajinasi dari Norimichi belaka. Imajinasi yang dibentuk dalam fikirannya karena semua penyesalan dan rasa bersalahnya terhadap Nazuna. Imajinasi yang dibuatnya untuk bersembunyi dari rasa bersalahnya tersebut.

 

#spoiler. Mendekati akhir dimana saat bola ajaib tersebut pecah, muncul berbagai macam cuplikan memori yang beberapa tidak pernah muncul di dalam cerita. Memori tersebut seperti sebuah memori baru atau mungkin malah memori yang telah berlalu. Memori yang telah dilewati Norimichi selama melakukan perjalanan waktu dan tersimpan dalam bola tersebut. Hal ini menguatkan asumsi bahwa Norimichi telah berkali - kali melakukan perjalanan waktu.

 

Akhir cerita juga tidak memberikan suatu akhir yang pasti. Penonton dibiarkan untuk memiliki persepsinya sendiri atas kejadian yang terjadi. Beberapa kemungkinan persepsi yang muncul seperti Nazuna akhirnya ikut bersama ibunya tetapi Norimichi menyesal dan memilih tidak masuk sekolah, Nazuna dan Norimichi akhirnya kabur bersama, Nazuna dan Norimchi meninggal dunia, dan masih banyak kemungkinan lain yang bisa terpikirkan. Penulis dari cerita ini patut untuk diberi acungan jempol untuk ide ceritanya yang cukup unik.

 

Namun terdapat adegan yang cukup mengganggu saya dimana mereka melakukan 'pelecehan seksual' secara verbal ke gurunya dan beberapa siswi wanita yang memiliki payudara yang besar. Bahkan ada anak yang melakukan pelecehan verbal tersebut di kelas sambil naik - naik ke atas kursi. Norimichi dan teman - temannya juga sering melakukan taruhan dengan hadiah yang menjurus ke arah tersebut. Adegan ini cukup mengganggu, padahal tidak ada keterkaitan di dalam film ini. Adegan tersebut tidaklah begitu penting ditampilkan.

 
Adegan yang mengesankan:

Firewoks

Norimichi yang ikut bersama teman - temannya ke mercusuar. Saat dirinya melihat kembang api yang muncul berbentuk datar, awalnya Norimichi sedikit terpesona. Namun, dirinya menyadari bahwa dunia tersebut bukanlah dunia yang nyata, karena tidak ada kembang api berbentuk datar di dunia nyata. Momen tersebut membuat dirinya tersadar bahwa dirinya kembali ke masa lalu dengan tujuan membantu Nazuna.

 

Dialog mengesankan:

"Kalaupun kau harus menghilang, aku ingin bersamamu meskipun hanya hari ini."

Norimichi menemani Nazuna yang kabur dari rumah. Nazuna yang harus pindah ikut dengan ibunya yang menikah lagi, tidak rela untuk berpisah dengan Norimichi. Tanpa Norimichi sadari ternyata Nazuna juga memiliki perasaan kepadanya dan berharap bisa terus bersamanya. Sehingga dirinya ingin pergi bersama dengan Norimichi di hari terakhir dirinya di kota tersebut dan tidak peduli dengan yang akan terjadi selanjutnya.

 
Ending:

Cliffhanger/Menggantung

 
Rekomendasi:

Worth to watch! Film ini menyajikan cerita romansa yang cukup menarik dibungkus dengan animasi dan musik yang indah.

 

(Aluna)

 

 


Posting Komentar

0 Komentar