Shirley| 2020 | 1h 47m
Genre : Biography, Drama, Horror | Negara: US
Director: Josephine
Decker| Writers: Sarah Gubbins, Susan Scarf
Merrell
Pemeran: Elisabeth Moss,
Odessa Young, Michael Stuhlbarg, dll
IMDB: 6.1/10
Tomatometer : 87%
My Rate : 10/10
Rose yang baru saja menikah harus ikut suaminya menetap di
rumah profesor Stanley dan diminta untuk mengurus segala urusan rumah, termasuk
dengan menemani Shirley, istri Stanley yang anti sosial.
Peringatan:
Terdapat adegan seks, ketelanjangan,
merokok, minuman keras, dan bunuh diri
Sinopsis:
Rose (Odessa Young) dan Fred (Logan Lerman) adalah sepasang pengantin baru. Mereka harus menetap di rumah Professor
Stanley (Michael Stuhlbarg) yang merupakan atasan Fred di kampus. Fred bekerja
sebagai assisten Stanley dan bertugas menggantikannya mengajar di beberapa
waktu. Stanley memiliki seorang istri, Shirley (Elisabeth Moss), yang merupakan
seorang penulis. Namun, Shirley sedang mengalami kebuntuan dalam menulis.
Dirinya terkenal sebagai seorang yang anti sosial.
Kehadiran Rose dan Fred tidak disambut
baik oleh Shirley. Namun, Stanley melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk
memanfaatkan mereka. Rose diminta untuk mengurus pekerjaan rumah layaknya
seperti seorang asisten rumah tangga. Rose juga diminta untuk mengamati Shirley
dan memastikan Shirley bekerja. Sedangkan Fred dimanfaatkan untuk mengajar di
kelas Stanley. Namun, ternyata Shirley dan Rose menjadi dekat satu sama lain
karena memiliki pemikiran yang sama.
Rose yang sedang dalam kondisi hamil dan
rela melepaskan pendidikannya demi membuat Fred sukses, merasa Fred telah
banyak berubah dan tidak lagi menunjukkan rasa sayangnya. Rose harus bertahan
meskipun dirinya tidak nyaman berada di rumah tersebut karena perlakukan
Stanley yang mengganggu. Shirley juga menyadari bahwa Stanley telah
berselingkuh dengan banyak wanita, tetapi dirinya seperti tidak
memperdulikannya. Dengan bantuan Rose, Shirley berhasil menulis sebuah cerita
mengenai Paula, seorang siswi yang hilang. Meskipun Stanley tidak menyukai jika
Shirley membuat sebuah novel.
Perubahan banyak terjadi di kehidupan
Shirley dan Rose. Shirley menjadi pribadi yang lebih terbuka dan mulai bisa
mengatasi ketakutannya dengan dunia luar. Sedangkan Rose menjadi kebalikannya,
dirinya memiliki banyak sekali kekhawatiran terutama setelah melahirkan
anaknya. Stanley mencoba mengusir Rose dan Fred dengan memberi rekomendasi
sebuah tempat tinggal. Namun, Rose yang sangat ingin tinggal melakukan segala
cara untuk bisa tetap tinggal. Hanya saja hal tersebut malah membuka sebuah
permasalahan yang selama ini tersembunyi.
Ulasan:
Film Shirley adalah film yang dibuat
berdasarkan sebuah novel dengan judul yang sama karangan Susan Scarf Merrel.
Merrel terkenal menulis sebuah karya fiksi dengan menggunakan tokoh yang nyata.
Merrel membuat cerita fiksi berdasarkan cerita Shirley Jackson, seorang
novelis, di perkiraan waktu saat Shirley menulis novelnya 'Hangsaman' tahun
1951. Hal ini mungkin bisa menimbulkan kebingungan dan bias tokoh.
Terdapat beberapa perbedaan karakter
fiksi 'Shirley' dengan tokoh nyatanya. Dalam cerita Shirley digambarkan tidak
memiliki anak, sedangkan pada kenyataannya dirinya memiliki 4 orang anak.
Shirley dalam cerita juga digambarkan sebagai seorang anti sosial dan menulis
cerita - cerita yang mengerikan, sedangkan dalam dunia nyata dirinya terkenal
sebagai penulis buku parenting yang humoris. Hal ini yang membuat Laurence
Jackson Hyman, anaknya, merasa keberatan.
Laurence merasa bahwa film tersebut
membuat citra keluarganya menjadi jelek. Ibunya digambarkan sebagai seorang
alcoholic gila dan ayahnya sebagai seorang yang kasar. Citra ini bisa timbul di
pikiran para penonton, terutama yang mungkin tidak begitu mengenal keluarga
mereka. Padahal pada nyatanya amat berbalik dengan para tokoh fiksi tersebut.
Mengesampingkan hal tersebut, film ini
memiliki gaya yang cukup apik untuk menyajikan sebuah cerita. Karakter dari
para tokohnya cukup kuat tanpa harus saling tumpang tindih satu sama lain.
Akting dari para pemain juga cukup baik. Meski ada beberapa adegan seks yang
menurut saya tidak perlu ada. Dari film ini kita juga bisa mempelajari
bagaimana proses pemikiran seorang penulis dalam membuat sebuah cerita.
Akhir cerita mungkin akan sedikit
membuat penonton bingung. Nasib tokoh Rose menjadi suatu tanda tanya yang
besar, tetapi merupakan hal yang penting. Namun, memang itulah tujuan dari
sutradara dan penulis cerita. Penonton dibiarkan untuk bisa mengartikan sendiri
cerita yang disajikan kepada mereka.
Adegan yang mengesankan:
Rose mengikuti Shirley yang sedang marah
masuk ke dalam hutan. Shirley menunjukkan sebuah jamur dan mengatakan jamur
tersebut adalah jamur kematian. Shirley meminta Rose memakannya, tetapi Rose
menolak dan Shirley menggigit jamur tersebut. Rose langsung menunjukkan
ekspresi yang panik. Namun, ternyata jamur tersebut hanyalah jamur biasa. Dalam
adegan ini, percakapan yang terjadi menggunakan intonasi yang rendah. Hal ini
menimbulkan rasa misterius dan mendalam dalam adegan tersebut.
Dialog mengesankan:
"Mungkin menghilang adalah satu-satunya cara agar orang memperhatikan dia."
Shirley merasa kesulitan untuk
melanjutkan ceritanya. Dirinya menjadikan Paula, seorang mahasiswa yang hilang,
menjadi referensi ceritanya. Namun, Shirley tidak benar - benar bisa membaca
pikiran dari Paula. Shirley pun membicarakan kesulitannya dengan Rose. Rose
merasa mungkin menghilang adalah satu-satu pilihan Paula agar orang - orang
menyadari keberadaannya.
Ending:
Cliffhanger
Rekomendasi:
Must Watch! Film ini amat cocok untuk sineas yang
menyukai film dengan tema pemikir atau psychology. Dengan cerita dan narasi
yang misterius membuat film ini menarik.
(Aluna)
0 Komentar