Nuclear| 2019|
1h 32m
Genre : Drama, Thriller | Negara:
UK
Director: Catherine
Linstrum | Writers: Catherine
Linstrum, David-John Newman
Pemeran:
Emilia Jones, Sienna Guillory, Oliver Coopersmith, dll
IMDB:
5.4/10
Tomatometer : -%
My Rate : 6/10
Emma dan Ibunya mencoba memulai lembaran baru di sebuah rumah dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang berbahaya, setelah melarikan diri dari kakak laki-lakinya yang abusive.
Peringatan:
Terdapat adegan kekerasan dan
obat-obatan
Sinopsis Nuclear (2019):
Emma (Emilia Jones) berusaha menolong
Ibunya (Sienna Guillory) dari siksaan kakaknya (Oliver Coopersmith). Mereka pun
pergi melarikan diri dengan menggunakan sebuah mobil. Di perjalanan tiba - tiba
seorang wanita muncul di hadapan mereka yang membuat mobil yang mereka kendarai
mengalami kecelakaan. Emma dan Ibunya memutuskan untuk meninggalkan mobil
mereka dan menginap di rumah terdekat.
Mereka masuk ke dalam rumah terbengkalai dan menetap disana. Emma yang suka berenang, mencoba untuk mencari tempat untuk bisa berenang. Dirinya malah bertemu dengan seorang pria (George MacKay) dan mereka pun menjadi dekat satu sama lain. Melalui pria tersebut, Emma mengetahui bahwa tempat mereka tinggal saat ini dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang sebelumnya digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata jaman perang. Sehingga seluruh air di sekitar tempat tersebut telah tercemari dengan limbah nuklir yang berbahaya.
Emma meninggalkan Ibunya sendirian di
rumah dan dia lebih sering pergi serta berinteraksi dengan pria tersebut. Hal
ini menjadi konflik baru bagi dia dan ibunya. Ibunya juga mulai melihat
penampakan - penampakan tak kasat mata. Emma yang merasa khawatir mencoba
menghubungi ayahnya yang berada di Rumania. Namun, sebuah berita mengejutkan
diterimanya dari sang ayah. Hal ini membuat Emma begitu terpukul dan mengurung
diri dalam rumah tersebut. Hingga tiba - tiba kakak laki-lakinya kembali
muncul.
Apa yang akan terjadi pada Emma?
Ulasan:
Nuclear merupakan film yang memiliki
intro atau permulaan yang cukup menarik. Hal ini membuat penonton merasa
penasaran dengan jalan ceritanya. Namun, memang cerita yang disajikan berada di
luar ekspektasi. Nuklir yang dijadikan sebagai judul tidak banyak berperan di
dalam film. Namun, hanya sebatas penjelasan bahwa mereka tinggal di daerah
bekas nuklir dan terdapat radiasi disana. Tidak lebih dari itu.
Awalnya saya membayangkan bahwa akan ada
hubungan dengan nuklir tersebut. Sebagai contoh, tokohnya terkena radiasi atau
terjadi suatu hal buruk yang tidak mereka sadari karena berada di tempat
tersebut. Namun, hal itu tidak ditemukan. Film ini hanya menyajikan suatu drama
melankolis yang berjalan lambat. Padahal di intro telah dibuka dengan tokoh
yang berparas Jepang dan seakan - akan memberi narasi bahwa keluarganya mati
akibat nuklir.
Meski demikian, pemilihan musik dalam
film cukup baik. Akting dari para tokohnya juga cukup baik. Walaupun tidak
diketahui dengan pasti, mengapa hanya tokoh Emma yang memiliki nama. Tokoh
lainnya tidak memiliki nama tetapi hanya menggunakan sebutan belaka seperti
Ibu, Kakak, dan anak laki-laki. Hal ini sebenarnya memberikan dampak dimana penonton
tidak merasa dekat dengan para tokoh di dalamnya.
Film ini memang secara kasat mata lebih
banyak berfokus pada Emma dan kehidupannya. Penonton kurang mengetahui latar
belakang dari tokoh lainnya. Tidak dijelaskan mengenai siapa wanita Jepang yang
muncul di awal film, alasan ayahnya berada di Rumania, dll. Hal ini juga yang
mungkin membuat jarak dengan penonton.
Tempo film cukup lambat dan banyak jeda
atau adegan - adegan kosong. Mungkin untuk sebagian orang ini akan sedikit
membosankan. Tidak terlalu banyak konflik yang muncul. Konflik baru timbul di
sepertiga akhir film, tetapi itu pun dengan cepat menurun. Namun, hal menarik
ditemukan pada beberapa plotwist yang tidak dapat ditebak sejak awal film.
Meskipun plotwist ini juga membuka pertanyaan baru apakah sebenarnya film ini
adalah film hantu atau hanya permainan psikologi.
Amat disayangkan pula penonton tidak
bisa mengetahui secara utuh kejadian yang sebenarnya terjadi kepada Emma.
Dengan double plotwist yang telah ditampilkan secara apik. Penonton tidak
mendapatkan pemahaman mengenai twist yang sebenarnya karena tidak ada
penjelasan lanjutan. Seakan - akan semua hanya terjadi di balik layar. Hal ini
masih bisa dioptimalkan kembali.
Beberapa detail yang juga perlu
diperhatikan oleh sutradara dan sedikit mengganggu saya sebagai penonton adalah
kondisi rumah yang mereka tinggali. Saat itu mereka tinggal disebuah
bangunan/rumah yang terbengkalai dan tidak berpenghuni. Namun, tidak ada satu
debu pun ditemukan di tempat tersebut. Semua fasilitas juga masih berjalan
seperti air, peralatan listrik, gas, telpon, dll. Seharusnya untuk tempat yang
telah ditinggalkan minimal debu saat mereka masuk ke dalam rumah itu pasti ada.
Adegan yang mengesankan:
Emma menerima telepon dari ayahnya dan
mendapatkan kabar yang mengejutkan. Hal ini membuat dirinya harus dengan
terpaksa menyadari kenyataan yang sebenarnya terjadi di dalam hidupnya. Saat
itu Emma memanggil ibunya dengan kencang dan dalam adegan tersebut penonton
dapat merasakan perasaan pedih yang dirasakan oleh Emma.
Dialog mengesankan:
"Kita takkan berada disini, jika bukan karenamu!"Ibu Emma tengah bersiap - siap untuk pergi dari rumah tempat mereka tinggal sementara. Sedangkan Emma tidak ingin lagi lari dan merasa nyaman berada di tempat tersebut. Terlebih dirinya menemukan seseorang yang bisa menjadi tempatnya berbagi. Sehingga Emma mengutarakan perasaan yang selama ini dipendam kepada Ibunya.
Ending:
Shocking Ending.
Rekomendasi:
Okay
to watch. Film ini memiliki potensi yang cukup besar untuk bisa
menjadi lebih baik karena ide cerita yang disajikan cukup menarik.
(Aluna)
0 Komentar