Review Film Stigmatized Properties (2020) - Pengalaman tinggal di rumah tempat pembunuhan

 

Stigmatized Properties

Stigmatized Properties (Original title: Jiko Bukken: Kowai Madori) | 2020 | 1h 51m

Genre : Drama, Horror| Negara: Japan

Director: Hideo Nakata | Writers: Tanishi Matsubara, Brazily Anne Yamada

Pemeran: Kazuya Kamenashi, Nao Honda, Kôji Seto, dll

IMDB: 4,5/10

Tomatometer : -%

My Rate : 8/10

 

Yamano, komedian yang gagal, mencoba segala hal untuk dapat bertahan di dunia entertaiment bahkan nekad tinggal di lokakasus yang membahayakan nyawanya. 

 
Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, darah, pembunuhan, dan jump scare.

 
Sinopsis:

Yamano Yamame (Kamenashi Kazuya) bersama dengan rekannya Nakai Taisa (Seto Koji) tergabung dalam grup duo komedian bernama The Jonathans. Namun, kejayaan tidak kunjung datang kepada mereka. Nakai merasa putus asa dan memutuskan untuk berhenti menjadi komedian dan menerima tawaran sebagai scriptwriter. Yamamo yang kebingungan akhirnya mendapatkan tawaran untuk membuat sebuah acara baru sesuai dari usulan Nakai. Yamano diminta tinggal dan menetap di rumah dimana pemilik sebelumnya meninggal dalam keadaan tidak wajar.


Stigmatized Properties 2020
Yamano di sebuah Lokakasus
 

Yamano awalnya merasa takut dan ragu untuk menerima tawaran tersebut, tetapi dirinya harus mencari peluang untuk bisa bertahan di dunia hiburan. Sebuah penampakan muncul dalam rekaman yang membuat pihak televisi menjadi bersemangat, tetapi penampakan tersebut tidak sering muncul. Yamano tidak sengaja mengetahui bahwa fansnya, Kosaka Azusa (Nao), ternyata memiliki kemampuan untuk bisa melihat makhluk tak kasat mata. Yamano meminta bantuan Azusa untuk bisa mendapatkan moment seram lainnya. Namun, ternyata hal itu membawa nasib buruk kepada mereka.

 

Nakai memutuskan untuk membantu Yamano. Yamano dan Nakai mendapatkan kabar gembira dimana mereka menjadi anggota tetap dalam sebuah acara televisi. Hal tersebut, membuat mereka semakin semangat untuk mendapatkan kejadian-kejadian tak kasat mata lainnya. Yamano mencari informasi rumah yang disewakan di agensi real estate dan mulai menyewa satu persatu rumah tersebut. Hal yang tidak disadari Yamano adalah kegiatan tersebut membahayakan dirinya dan juga orang di sekitarnya.

 

Yamano tidak menghiraukan peringatan dari Nakai. Nakai berhenti dari proyek tersebut setelah keluarganya ditimpa kemalangan dan Nakai percaya bahwa hal tersebut adalah dampak dari proyek tersebut. Azusa juga merasa bahwa kegiatan tersebut makin membahayakan nyawa Yamano. Namun, karena ketenaran yang didapatnya, Yamano tidak ingin berhenti malah mencari tempat yang lebih menyeramkan.

 

Hal buruk apa yang akan terjadi selanjutnya?

 

Film ini mengingatkanmu pada:

Ide cerita dimana di sebuah rumah terutama rumah yang memiliki sejarah kelam penunggu sebelumnya mengingatkan saya pada film The Inerasable (2015). Meski berbeda dari jalan cerita tetapi ide utamanya hampir serupa.

 
Ulasan:

Film Stigmatized Properties adalah film yang diadaptasi dari Novel Non Fiksi dengan judul Jiko Bukken Kaidan: Kowai Madori (2018) karya Tanashi Matsubara.  Novel tersebut merupakan pengalaman nyata yang dirasakan oleh Tanashi. Tanashi yang merupakan seorang komedian yang mendapatkan kecemerlangan karirnya setelah tinggal di Stigmatized Properties.

 

Hideko Nakata yang terkenal sebagai master horror jepang dengan hasil karyanya yang cukup terkenal yaitu Sadako, Ring, dan Dark Watter mencoba untuk merepresentasikan novel tersebut dalam bentuk film. Namun, dibandingkan dengan karyanya yang cukup terkenal tersebut, Film ini masih belum bisa menyamai atau mendekati kesuksesan dari karya sebelumnya. Dirinya belum cukup berhasil untuk menimbulkan rasa ngeri seperti karyanya yang lain.

 

Ide cerita dari film ini cukup baik, tetapi terdapat beberapa hal yang membuat cerita tersebut kurang terhubung dengan para penonton. Pembangunan pondasi cerita tokoh utama belum kuat. Selain itu, terdapat tokoh yang berbentuk seseorang dengan menggunakan jubah hitam yang hingga akhir cerita, tidak ada kejelasan atau asal usul dari tokoh tersebut. Hal ini menjadi sebuah plothole di penonton yang menjadi kurang mengetahui hubungan tokoh tersebut dengan semua tempat yang ditinggali oleh Yamano.

 

Akting dari para pemain cukup baik. Teknik pengambilan gambar juga cukup baik. Terdapat beberapa adegan yang menggunakan teknik Extreme Close Up yang menambah detail dari kejadian dan juga menambah kesan misterius. Kisah yang ada di masing - masing rumah juga disajikan dengan cukup baik dan penuh dengan ketegangan. Film ini memberikan sensasi horror tersendiri. Namun, masih bisa dioptimalkan kembali untuk membuat film yang lebih baik.

 

Adegan yang mengesankan:

Stigmatized Properties
Azusa bertemu dengan penunggu Lokakasus

Azusa mengunjungi rumah kedua yang ditempati oleh Yamano. Saat itu dirinya mengalami kejadian yang mengejutkan yang hampir merebut nyawanya. Hal itu membuat Azusa benar - benar ketakutan.

 
Dialog mengesankan:

"Kalau baru berhenti saat ada yang mati, semuanya terlambat!"

Nakai mendengar kabar bahwa ayahnya meninggal dan ibunya sakit, hal ini membuat dirinya sadar bahwa proyek yang mereka lakukan cukup berbahaya. Nakai mencoba untuk membuat Yamano berhenti. Namun, karena ketenaran yang telah didapatnya, Yamano keberatan untuk berhenti.

 
Ending:

Shocking Ending.

 

Rekomendasi:

Worth to Watch! Buat para sineas pencinta film horror wajib menonton film ini, terutama yang mungkin penasaran dengan tempat tinggal yang mungkin menyimpan misteri berdarah.

 

(Aluna)

 

 


Posting Komentar

0 Komentar