Review Film Room for Rent (2019) - Keanehan pemilik kamar sewa

 

Room for Rent

Room for Rent | 2019| 1h 21m

Genre : Crime, Horror, Mystery | Negara: US

Director: Tommy Stovall | Writers: Stuart Flack

Pemeran: Lin Shaye, Oliver Rayon, Valeska Miller, dll

IMDB: 5.3/10

Tomatometer : 83%

My Rate : 8/10

 

Joyce, tidak memiliki uang untuk bertahan hidup setelah kematian suaminya, berupaya mencari pendapatan dengan menyewakan kamar di rumahnya malah terjerat dalam kegilaan oleh obsesi terhadap salah seorang tamu yang tinggal di rumahnya. 

 

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, obat-obatan, dan minuman keras

 

Sinopsis:

Joyce (Lin Shaye) baru saja kehilangan suaminya yang meninggal secara tiba - tiba. Joyce mengatakan kemungkinan suaminya mengalami serangan jantung saat membetulkan atap mereka dan lalu terjatuh. Semua orang menaruh simpatinya kepada Joyce atas kejadian tersebut. Terlebih lagi dirinya harus tinggal seorang diri di umurnya yang tidak muda. 

 

Joyce mendatangi bank untuk mengambil uang yang dimiliki suaminya. Namun, bukan uang yang didapatkannya malah dirinya harus membayar hutang yang dimiliki suaminya. Joyce pun merasa kebingungan hingga dirinya menemukan selebaran mengenai BnB (Bed and Breakfast). Joyce pun mendaftarkan kamar di rumahnya untuk disewakan.

 

Penyewa pertama adalah Sarah (Valeska Miller) dan kekasihnya. Sarah adalah seorang penulis yang mencoba untuk berpergian ke beberapa tempat untuk mendapatkan inspirasi. Kekasihnya tidak menyukai tinggal di tempat Joyce karena fasilitasnya di bawah hotel pada umumnya. Joyce dan Sarah telah menjadi dekat satu sama lain, tetapi Joyce harus pindah dari rumah tersebut mengikuti kekasihnya. Joyce dan Sarah berjanji untuk tetap berhubungan satu sama lain.

 

Joyce dan Sarah berkirim surat satu sama lain dan saling berkabar. Joyce menemukan seorang pria bernama Bob (Oliver Rayon) yang sedang mencari tempat untuk menginap. Joyce menawarkan Bob untuk tinggal di rumahnya. Selama Bob tinggal disana, Joyce menunjukkan perubahan sikap dirinya. Seakan ingin merayu Bob, Joyce mulai menggunakan make up dan baju - baju yang lebih trendy.

 

Joyce menceritakan mengenai Bob kepada Sarah melalui surat. Namun, Joyce menceritakan seakan Bob dan dirinya memiliki kedekatan yang lebih intim. Sedangkan pada nyatanya berkebalikan dari yang diceritakan oleh Joyce. Sarah yang penasaran akhirnya mengunjungi Joyce. Namun, hal ini awal buruk bagi semuanya.

 

Apakah yang akan terjadi pada Joyce?

 

Ulasan:

Room for Rent merupakan film yang menyajikan ide cerita yang cukup menarik. Pondasi cerita dibangun dengan baik, dimana ditampilkan bagaimana Joyce yang membutuhkan uang menemukan sebuah selebaran mengenai BnB. Mengingat dirinya yang tinggal di rumah tersebut sendirian menjadi suatu yang masuk akal dimana dirinya memutuskan untuk menyewakan kamar di rumahnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

 

Pada umumnya, dalam situs penyewaan kamar/penginapan/BnB, akan disertai dengan foto dari penampilan penginapan dan kamar tersebut. Namun, entah mengapa saat Sarah bersama dengan kekasihnya menginap di tempat tersebut, kekasih Sarah seakan baru mengetahui bentuk dari kamar mereka. Meski pada kenyataannya memang banyak kasus seperti ini dimana bentuk kamar yang disewakan ternyata berbeda dengan foto dalam website.

 

Hal yang masih menjadi kekurangan adalah latar belakang dari tokoh pendukung yang juga sebenarnya berperan penting dalam film ini. Penonton mungkin bisa sedikit memahami tokoh Sarah dari cerita dan percakapannya dengan Joyce. Namun, tokoh Bob dirasa masih belum cukup informasi bagi penonton untuk mengetahui latar belakang tokohnya. Bahkan suami Joyce yang juga menjadi bagian penting yang melatarbelakangi sikap Joyce harusnya dapat di detailkan lebih dalam lagi. Sehingga penonton mengetahui alasan Joyce memiliki sikap dan sifat yang seperti demikian.

 

Dengan segala interaksi dan keanehan yang ditunjukkan oleh Joyce, tidak ada satu tokoh lainnya yang merasa curiga dengan Joyce. Sehingga Joyce seakan dapat terlepas dari semua kejahatan yang dilakukannya. #spoiler. Sarah telah memberitahukan Bob mengenai seberapa manipulatifnya Joyce, meski kita tidak bisa membaca dengan pasti surat yang disampaikan Sarah. Namun, dari sikap Bob yang langsung berubah, berarti ada suatu hal penting yang disampaikan Sarah dalam suratnya. Hanya saja, entah mengapa Sarah seakan tetap percaya dan bersikap baik dengan Joyce.

 

Akting dari para pemain cukup layak untuk mendapatkan acungan jempol. Terutama Lin Shaye yang bisa merepresentasikan emosi dan karakter dari tokoh yang dimainkannya. Lin Shaye dapat membuat tokoh Joyce menjadi tokoh yang mengerikan dan penuh misteri. Semua ditunjukkan dari ekspresi, gaya bicara, dan sikapnya yang dilakukan penuh totalitas.

 

Pemilihan musik, cara pengambilan gambar, dan pewarnaan yang digunakan juga amat mendukung film ini tersaji dengan baik. Meski mungkin beberapa bagian detail dapat dioptimalkan kembali untuk membuat film ini menjadi lebih menarik. Jalan cerita yang berjalan lambat dan konflik yang muncul di 1/3 film membuat film ini awalnya sedikit membosankan. Namun, secara keseluruhan tetap layak untuk ditonton.

 

Adegan yang mengesankan:


Room for Rent


Joyce terbangun setelah mimpinya mengenai mantan suaminya. Joyce lalu pergi ke ruang kerja suaminya dan mengambil guci tempat abu suaminya tersimpan. Dengan penuh kemarahan dirinya menghancurkan guci tersebut dan membuangnya ke dalam tong sampah. Adegan ini menyiratkan Joyce yang tidak ingin berada dalam bayang - bayang suaminya lagi.

 

Dialog mengesankan:

"Adakah yang pernah mengatakan padamu bahwa kau adalah wanita yang berbahaya?"

Bob saat itu sedang makan malam dan minum - minum bersama dengan Joyce, setelah pertengkaran yang terjadi di antara mereka. Bob dalam keadaan mabuk mengatakan bahwa Joyce adalah wanita yang berbahaya.

 

Ending:

Cliffhanger.

 

Rekomendasi:

Worth to watch! Akting yang memukau dan jalan cerita menarik membuat film ini cukup layak untuk ditonton.

 

(Aluna)

 

 

"The supporting characters are not nearly as well-developed or interesting, feeling more like plot devices and reducing the film's overall impact.

 


Posting Komentar

0 Komentar