Review Film Kiba: The Fangs of Fiction (2021)

 

Kiba: The Fangs of Fiction (Original title: Damashie no Kiba) | 2021| 1h 53m
Genre : Drama, Mystery| Negara: Japan
Director: Daihachi Yoshida| Writers: Ichirô Kusuno, Takeshi Shiota
Pemeran: Lily Franky, Elaiza Ikeda, Yoshino Kimura
IMDB: 6,4
Tomatometer : -
My Rate : 10/10

Hayami Teruya, editor yang penuh dengan keunikan dan antusias, berjuang mati-matian untuk menjaga majalahnya tetap eksis, meskipun melawan rencana perusahaan dan menghadapi pandangan sinis dari timnya.

Peringatan:

Mengandung adegan dengan alkohol, rokok, dan kekerasan

Sinopsis:

Takano (Mayu Matsuoka) bekerja di perusahaan penerbit majalah yang menerbitkan berbagai macam majalah. Dirinya bekerja di bawah manajemen majalah yang memiliki citra terbaik di perusahaan tersebut. Dalam perusahaan tersebut terjadi persaingan antar majalah yang terlihat amat jelas melalui tindakan mereka untuk saling menjatuhkan. Keberadaan Takano dianggap tidak sesuai dengan cara kerja majalah tersebut karena Takano memiliki idealisme yang tinggi. Sehingga Takano pun dipindahkan ke majalah lain, yaitu Trinity.

Trinity memiliki tingkat penjualan terendah di perusahaan tersebut. Setelah kematian pemilik perusahaan, perebutan kekuasaan pun terjadi. Pimpinan sementara perusahan berencana untuk menutup Trinity. Hayami (Yo Oizumi) direkrut untuk mengelola Trinity sementara. Berbeda dengan rencana dari perusahaan, Hayami ingin membuat Trinity kembali eksis dan berjaya. Hayami mengajak Takano untuk berkolaborasi, karena tim yang telah ada saat itu masih memandang sebelah mata mengenai cara kerja Hayami.

Trinity secara perlahan mulai bangkit dengan gebrakan-gebrakan baru yang membuat orang-orang di perusahaan tersebut tercengang. Namun, hal ini menimbulkan konflik baru. Banyak upaya yang timbul untuk kembali menjatuhkan Trinity. Akankah Hayami dan Takano akan berhasil bertahan?

Ulasan:

Film Kiba: The Fangs of Fiction yang diadaptasi dari novel berjudul "Damashie no Kiba" karangan Takeshi Shiota memberikan sajian diluar dari ekspektasi. Ide cerita cukup menarik dan disajikan dengan amat apik. Cerita disusun secara sistematis dengan beberapa twist yang tidak dapat diduga sebelumnya. Konflik yang disajikan juga cukup berasa dan tidak berlebihan.

Akting dari para pemain amat baik. Pemilihan lagu, teknik pengambilan gambar, dan penyajian cerita menjadi satu kesatuan yang apik. Membuat film ini cukup menarik untuk ditonton. Tidak ada dialog atau adegan yang sia-sia.

Durasi film yang cukup panjang tidak membuat penonton menjadi bosan. Hal ini disebabkan oleh keseruan cerita dan kejutan - kejutan yang muncul dalam film tersebut. Penonton menjadi terlena dalam cerita dan tidak menyadari durasi menonton mereka.

Adegan yang mengesankan:  

Takano mencoba untuk mencari keberadaan Mr. Kamukura, seorang penulis novel legendaris yang menghilang secara tiba-tiba. Takano pun mengumpulkan semua informasi dan menemukan keberadaan Mr. Kamukura yang berada di lapangan terbang. Proses Takano untuk bisa menemukan keberadaan Mr. Kamukura merupakan proses yang mengesankan. Terlebih saat Takano yang mencoba menghalangi pesawat Kamukura untuk terbang.

Dialog mengesankan:

"Jika anda kecil dan hanya bertahan tanpa menyerang, itu tidak menarik"

Ending:

Open Ending.

Rekomendasi:

Must watch!

 

(Aluna)