Review Film Angels & Demons (2009)

 

Review Film Angels & Demons (2009)

Angels & Demons | 2009 | 2h 18m
Genre : Conspiracy Thiller/Suspense Mystery/Mystery/Thriller | Negara: US
Director: Ron Howard| Writers: David Koepp, Akiva Goldsman, Dan Brown
Pemeran: Tom Hanks, Ewan McGregor, Ayelet Zurer
IMDB: 6.7
My Rate : 10/10

Robert Langdon mendapat panggilan dari Vatican untuk membantu memecahkan masalah ancaman teror ledakan nuklear dan pembunuhan preferiti yang berkaitan dengan konspirasi Illuminati setelah kematian Pope Pius XVI yang mendadak.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan dan bunuh diri.

 

Sinopsis :

Vittoria Vetra (Ayelet Zurer) menyadari bahwa antimatter yang berhasil dibuat bersama dengan rekannya telah dicuri oleh orang tidak dikenal. Bahkan rekan kerjanya harus mati dengan cara mengenaskan dengan bola mata yang telah dicongkel. Hal ini dilakukan sebab pencuri tersebut membutuhkan kornea mata rekannya untuk dapat masuk ke ruang penelitian.

Di sisi lain, Robert Langdon (Tom Hank) dengan reputasinya dalam memecahkan masalah terkait dengan Prior of Sion, diminta untuk datang ke Vatikan. Kedatangannya bertujuan untuk membantu memecahkan misteri teror yang terjadi di Vatikan setelah kematian dari Pope Pius XVI yang mendadak. Namun, ternyata teror tersebut juga berhubungan dengan temuan antimatter yang dilakukan oleh Vetra.

Peneror mengancam untuk membunuh 4 orang preferiti, yaitu orang yang menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Pope Pius XVI. Pembunuhan akan dilakukan secara bertahap dimulai pukul 8 malam hingga teror utamanya adalah dengan meledakkan antimatter dan membuat Vatikan terkubur dalam cahaya. Robert menyadari bahwa teror tersebut berhubungan dengan golongan Illuminati.

Demi dapat memecahkan masalah tersebut, Robert perlu mengakses arsip rahasia milik Vatikan. Akhirnya Robert mendapatkan ijin dari The Carmelengo (Ewan McGregor) yang memegang kendali sementara atas Vatikan sebelum Pope selanjutnya ditunjuk. Carmelengo berusaha agar kasus tersebut mendapat perhatian dan dapat dipecahkan dengan baik. Meski tidak mendapatkan dukungan dari para Cardinal yang merasa bahwa ancaman tersebut bukan suatu hal yang nyata.

Akankah Robert dan Vetra berhasil menyelamatkan para preferiti dan Vatikan?

 
Ulasan :

Angels & Demons merupakan film sekuel kedua setelah The Da Vinci Code yang diadaptasi dari Novel dengan judul yang sama karya Dan Brown. Sebenarnya Angels & Demons merupakan novel pertama sebelum  The Da Vinci Code. Namun, karena popularitas The Da Vinci Code yang lebih tinggi, maka novel tersebut yang terlebih dahulu diadaptasi menjadi film.

Kesuksesan sekuel film pertama membuat Howard berkeinginan untuk membuat sekuel film dari novel lainnya. Keputusan untuk membuat sekuel film ini dirasa cukup berani. Sebab pada film pertama begitu banyak protes dan penolakan atas film tersebut karena cerita yang sedikit sensitif.

Film Angels & Demons masih mengangkat tema yang serupa yaitu pertarungan dengan gereja Katolik. Film diambil diberbagai temapt seperti Roma, Italia, dan Sony Pictures Studio. Berbeda dengan film pertama yang diambil di beberapa gereja, dalam film kedua ini banyak gereja yang menolak untuk dijadikan tempat pengambilan gambar.

Angels & Demons menunjukkan perbaikan dari segi penyajian cerita dibandingkan film pertama. Keseruan dan ketegangan lebih terasa, tidak banyak adegan narasi yang membosankan. Cerita lebih tidak mudah untuk ditebak dan membuat penonton harus fokus untuk menonton demi bisa mengetahui tokoh antagonis dan protagonis dalam film ini.

Penggunaan animasi di awal film saat menunjukkan mengenai eksperimen neutron dilakukan dengan amat baik. Penggunaan greenscreen di beberapa latar lokasi juga dilakukan dengan baik, tidak terlihat perbedaannya dengan lokasi sesungguhnya. Bahkan pembuatan replika - replika yang ditampilkan terlihat memukau.

Jalan cerita mengalir dengan sistematis. Pembangunan latar belakang cerita dan tokoh benar - benar baik. Konfik dan penyelesaian juga dibangun dengan amat baik. Mungkin akan ditemukan banyak sekali perbedaan jika dibandingkan dengan novelnya. Namun, film ini tetap dapat dinikmati dengan baik.

Pemilihan musik dan sound effect juga sesuai dengan tiap adegannya dan menambah ketegangan. Pergerakan kamera dan pencahayaan juga baik. Detail - detail penting terlihat dengan jelas sehingga tidak membuat penonton bingung.

Akting dari para pemain baik pemain utama dan pendukung amat baik dan tidak kaku. Tidak terlalu banyak ditemukan dialog atau adegan yang membuang waktu, berbeda dengan film pertama. Narasi Robert yang disampaikan kepada tokoh lainnya dilakukan dengan lebih halus dan sesuai dengan kondisi.

Secara keseluruhan, film ini cukup menarik untuk dapat ditonton. Namun, perlu dipahami bahwa cerita yang ada bukanlah cerita yang benar - benar nyata. Mungkin terdapat sebagian cerita yang terinspirasi dari konspirasi yang ada di dunia nyata, tetapi ada pula tambahan pengembangan dari penulisnya sendiri. Sehingga perlu berhati - hati dalam mencerna informasi yang disajikan dalam film tersebut.

 
Adegan yang mengesankan:  

Robert yang berada di dalam ruang penyimpanan arsip harus berusaha untuk bertahan hidup setelah tiba - tiba aliran listrik padam. Robert berusaha dengan kekuatannya yang terakhir untuk dapat memecahkan kaca pelindung ruangan demi untuk bisa bernafas. Sebab pasokan oksigen mulai turun drastis sejak listrik padam.

Dalam adegan ini kita melihat bahwa jika kita berada dalam keadaan terpojok, kita akan dapat mengeluarkan tenaga tersembunyi yang ada di dalam diri kita. Semua kita lakukan demi untuk bisa menyelamatkan diri dan bertahan hidup.

 
Dialog mengesankan:

"Religion is flawed but only because man is flawed."

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Must Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar