Eat Pray Love | 2010 | 2h 13m
Genre
: Biography/Drama/Romane | Negara: Indonesia
Director:
Ryan Murphy |
Writers: Ryan Murphy,
Jennifer Salt, Elizabeth Gilbert
Pemeran: Julia Roberts, Javier
Bardem, Richard Jenkins
IMDB: 5.8
My
Rate : 7/10
Liz yang mengakhiri pernikahan karena merasa telah kehilangan jati dirinya mencoba untuk meninggalkan semuanya dan mencari makna kehidupan dengan melakukan perjalanan panjang ke Italia, India, dan Bali.
Peringatan:
Terdapat
adegan sensual, ketelanjangan, kata - kata kasar, dan alkohol
Sinopsis :
Liz
(Julia Roberts) melakukan perjalanan ke Bali dan bertemu dengan Ketut (Hadi Subiyanto) yang meramalkan
tentang kehidupannya. Ketut mengatakan bahwa Liz memiliki dua jalan percintaan
dimana salah satu jalan cukup pendek, sedangkan yang lainnya panjang. Ketut
juga mengatakan bahwa Liz akan kehilangan uangnya dan melakukan perjalanan,
hingga kembali lagi ke Bali.
Beberapa waktu kemudian, Liz
mengalami permasalahan dalam pernikahannya dengan Stephen. Liz merasa bahwa
kehidupan yang dijalaninya tidak seperti yang diinginkan dan dirinya merasa
kehilangan jati dirinya. Liz pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya.
Saat dalam proses perceraian, Liz
berhubungan dengan David, seorang aktor yang ditemuinya. David mengenalkannya
pada meditasi yang membuat Liz akhirnya mencoba untuk mempelajarinya demi
membuat dirinya menjadi lebih tenang dari segi mental. Namun, hubungannya
dengan David tidak juga berjalan lancar. Liz pun akhirnya memutuskan untuk
berkeliling ke beberapa tempat untuk menemukan keseimbangan dalam diri.
Liz melakukan perjalanan ke Italia,
India, dan Bali. Liz merasa tertarik dengan Italia. Dirinya mempelajari
bahasanya, bergaul dengan orang - orang baru di sana dan menikmati makanan
serta suasana Italia. Dalam perjalanan di Italia tersebut dirinya melihat
bagaimana interaksi antar temannya yang menunjukkan kasih sayang dan cinta
terhadap pasangannya.
Selanjutnya Liz pergi ke India untuk
menemui sang Guru. Liz pun mencoba untuk bermeditasi, dan berdamai dengan
pikirannya. Liz bertemu dengan Richard yang awalnya tidak bersikap baik, tetapi
menjadi teman yang cukup berarti baginya. Liz pun menyadari hal penting dan
penyesalan yang selama ini disimpannya.
Perjalanan berlanjut ke Bali seperti
janjinya kepada Ketut. Pertemuan pun kembali terjadi dan Ketut membantu Liz
untuk menjaga keseimbangan dalam jiwanya. Hingga tiba - tiba, Liz bertemu
dengan Felipe (Javier Bardem) yang menawarkan perasaan cinta padanya.
Akankah Liz akan membuka dirinya dan
memulai kehidupan barunya?
Ulasan :
Eat
Pray Love merupakan film yang diadaptasi dari buku karangan Gilbert yang
berisikan kenangan dan pengalaman pribadinya tentang kehidupannya pasca
perceraian. Pengambilan gambar dilakukan di beberapa tempat seperti New York City (United States), Rome
and Naples (Italy), Delhi and Pataudi (India), Ubud and Padang-Padang Beach at
Bali (Indonesia). Sayangnya, film ini kurang bisa mengekplorasi
dan menunjukkan keindahan atau budaya lokal pada tempat - tempat tersebut.
Padahal jika itu dapat dilakukan, mungkin akan membuat penyajian menjadi lebih
menarik.
Eat
Pray Love merupakan judul yang cukup menggambarkan perjalanan yang dilakukan
oleh Liz. Sayangnya sekali lagi, film ini kurang bisa menampilkan makna dari
judul dengan baik. Banyak hal yang bisa dioptimalkan untuk memberikan kesan
yang mendalam kepada para penonton. Sehingga penonton dapat merasakan apa yang
dirasakan Liz selama perjalanan.
Italia
harusnya menjadi tempat bagi Liz untuk menunjukkan makna 'Eat' dari judul
tersebut. Bahkan terdapat satu dialog dimana dirinya mengatakan bahwa
kebanyakan kegiatan yang dilakukannya di Italia hanya makan. Namun, hanya
sedikit adegan yang menunjukkan Liz 'makan' atau 'menikmati makanannya'. Kita
terlalu sibuk melihat Liz yang belajar bahasa Italia dari teman - temannya.
India
menjadi tempat selanjutnya untuk menemukan makna 'Pray'. Dirinya pergi jauh -
jauh ke India untuk bertemu sang Guru. Liz mencoba untuk menemukan ketenangan
dengan melakukan meditasi. Alih - alih melihat dirinya mencoba mempelajari atau
memahami meditasi dan bacaan meditasi yang dilakukannya. Kita malah sibuk
melihat pertengakaran dirinya dengan Richard. Salah satu 'orang asing' yang
juga mencoba melakukan meditasi disana. Sikap kasar Richard dan interaksinya
dengan Liz disini rasanya sedikit menganggu.
Bali
tempat Liz mencoba untuk merasakan makna 'Love'. Dari perjalanan panjang yang
dilakukannya dan alasan Liz berpisah dari suami sebelumnya harusnya
meninggalkan pelajaran berarti dalam hidupnya. Sebab dirinya telah mengambil
keputusan berani untuk berpisah karena hal yang dirasanya penting. Namun,
sepertinya Liz tidak benar - benar belajar tentang itu.
Liz
yang baru saja bercerai sudah kepincut dengan seorang aktor dan menjalin
hubungan. Selanjutnya saat di Bali dirinya juga dengan mudahnya tertarik dengan
Felipe. Bukan berarti tidak boleh merasakan cinta, tetapi sedikit tidak selaras
karena Liz seperti dengan gampangnya jatuh cinta. Bahkan mereka tidak ada
percakapan mendalam tentang tujuan hidup dan sebagainya, yang menjadi akar
permasalahan Liz dalam pernikahan sebelumnya.
Ide
cerita sebenarnya cukup menarik dan sederhana. Masalah tersebut juga relate
dengan kehidupan pernikahan pada umumnya. Dimana mungkin beberapa pasangan
merasa kehilangan jati dirinya saat berada dalam sebuah pernikahan. Beberapa
mengambil keputusan berani untuk meninggalkan segalanya dan memulai hidup baru,
tetapi beberapa juga mengambil keputusan yang mungkin telah penuh pertimbangan
untuk bertahan. Ide cerita ini yang coba untuk ditampilkan dalam film ini.
Meski saya tidak bisa membandingkan dengan bukunya karena saya pribadi belum
pernah membacanya.
Akting
dari para pemain cukup baik. Namun, secara keseluruhan, film ini kurang
meninggalkan kesan yang membekas. Entah rasanya selama 2 jam 13 menit film
berjalan, kurang dirasakannya kedalaman cerita dari film tersebut. Namun, kita
masih bisa menemukan pesan - pesan tentang kehidupan dalam film ini.
Adegan yang mengesankan:
Liz berdansa dengan bayangan
suaminya pada saat berada di atap. Dirinya mencoba untuk melepaskan segala
perasaan yang masih tertinggal dari pernikahan sebelumnya. Hingga akhirnya
membuat Liz menjadi lebih tenang dalam menjalani kehidupan.
Dalam adegan ini kita dapat belajar,
bahwa untuk menjalani kehidupan kita harus bisa melepaska luka, sakit, trauma,
dan perasaan lainnya yang tertinggal dari masa lalu. Hal ini tidaklah mudah.
Namun, saat kita melakukannya, maka perjalanan kita akan menjadi lebih nyaman.
Dialog
mengesankan:
"To have broken heart mean you have tried for something"
Ending:
Happy
Ending
Rekomendasi:
Worth
to Watch
(Aluna)
0 Komentar