Review Film Cells at Work! (2024)

Review Film Cells at Work! (2024)

 

Cells at Work! (Original title: Hataraku saibou) | 2024 | 1h 49m
Genre : Action/Adventure/Comedy/Fantasy | Negara: Japan
Director: Hideki Takeuchi| Writers: Akane Shimizu, Yûichi Tokunaga
Pemeran: Mei Nagano, Takeru Satoh, Mana Ashida
IMDB: 6.7
My Rate : 10/10

Setiap sel dalam tubuh bekerja keras menjaga tubuh agar berfungsi dengan baik, hingga sebuah sel darah putih yang kecewa berubah menjadi sosok yang menghancurkan segalanya. AE3803 (darah merah) dan U-1146 (Darah Putih) serta sel lainnya harus berhadapan untuk melawannya.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan

 

Sinopsis :

Di dalam tubuh Niko Urushizaki terdapat sebuah kota yang berisikan para sel. Setiap sel yang lahir akan dididik untuk mempersiapkan tugas mereka di dalam tubuh. Suatu ketika, seorang sel darah merah kecil yang tersesat diserang oleh virus jahat. Beruntungnya seorang sel darah putih kecil muncul dan berusaha menolongnya. Pertemuan tersebut amat membekas dalam ingatan sel darah merah kecil. Dirinya berjanji akan menjadi sel darah merah yang berguna di masa depan.

Sel darah merah - AE3803 (Mei Nagano) kini telah tumbuh dewasa dan berusaha untuk menjalankan tugasnya. Namun, ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Dirinya tersesat saat mengantarkan oksigen ke paru - paru. Hal makin parah saat serangan virus flu terjadi.

Sel darah putih - U1146 (Takeru Satoh) muncul untuk menghajar virus tersebut. U1146 mengingatkan AE3803 pada sel darah putih kecil yang menolongnya. Pertemuan tidak sengaja terus terjadi di antara mereka.

Di sisi lain, Shigeru Urushizaki, ayah Niko, tidak menjaga gaya hidupnya dengan baik. Dirinya banyak minum alkohol, makan tidak sehat, dan merokok. Hal ini membuat sel di dalam tubuhnya hidup dalam kesulitan. Bahkan harus menghadapi kehidupan yang mengancam nyawa mereka.

Tantangan apakah yang akan dihadapi para sel ini selanjutnya?

 

Ulasan :

Cells of Work! Merupakan film yang didasarkan pada serial manga berjudul Hataraku Sibou karya Akane Shimizu. Ide cerita yang diangkat begitu sederhana, unik, tetapi juga penting. Melalui film ini kita akan menyadari betapa pentingnya kita untuk hidup sehat, sebab terdapat 37 trilliun yang ternyata juga menggantungkan nasibnya dari cara kita memperlakukan tubuh kita. Tidak hanya pesan tersebut yang kita dapat, kita juga akan menemukan berbagai adegan yang menghibur dan juga menyentuh hati.

Live action ini bisa dibilang cukup berhasil membawa cerita dan tiap adegan tanpa terlihat begitu aneh malah menjadi menarik. Sebab jika kita melihat versi anime dengan segala keunikan karakter dari tokohnya, kita tidak akan melihat itu sebagai hal aneh. Namun, menjadi tricky saat harus menampilkannya dalam bentuk live-action. Bahkan hal tidak disangka saat melihat Takeru Satoh yang biasanya terlihat kharismatik, terutama seperti karakternya dalam Samurai-X, harus mau mukanya di cat full berwarna putih.

Pembangunan latar belakang cerita dan tokoh dilakukan dengan amat baik. Cerita disajikan secara sistematis sehingga mudah dipahami. Tiap konflik yang timbul juga dibangun dengan amat baik, hingga sampai ke konflik utama yang menegangkan. Penyelesaian dilakukan dengan amat baik dengan adegan yang menyayat hati.

Menariknya cerita tidak hanya disajikan dari sudut pandang para sel di dalam tubuh, tetapi juga dari sudut pandang pemilik tubuh itu sendiri. Sehingga kita dapat melihat cerita dari segala sisi dan kita dapat memahami perasaan dari masing - masing tokohnya. Perasaan menjadi tersampaikan dengan lebih baik.

Banyak pengetahuan yang didapat dari cerita ini. Kita menjadi tahu tentang beberapa nama sel dalam tubuh kita dan fungsinya, bahkan sel yang mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya. Tiap tokoh juga tidak dibuat secara asal - asalan. Semuanya sesuai dengan fungsi yang asli dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan.

Akting dari para pemain pastinya tidak diragukan lagi. Banyak nama - nama pemain senior yang dapat kita temukan. Baik pemain utama maupun pemain pendukung, semuanya memberikan totalitas yang luar biasa.

Film ini mungkin cocok untuk menjadi tontonan anak - anak, tetapi dengan bimbingan orang tua. Pastinya juga cocok untuk ditonton orang dewasa. Apalagi yang menyukai kisah unik dan menghibur.

 

Adegan yang mengesankan:  


AE3803 merasa iri melihat sel lainnya yang bekerja untuk melawan bakteri/virus yang jahat. Sedangkan dirinya hanya bertugas mengantarkan oksigen dan itu pun masih seringkali tersesat. U1146 pun memberikan nasihat bahwa peran darah merah dalam tubuh sama pentingnya dengan sel lain. Sebab tanpa oksigen tersebut sel lain pun tidak akan berfungsi.

Dalam adegan ini kita melihat, seringkali kita merasa rendah diri hanya karena melihat orang lain terasa lebih hebat dari kita. Padahal tiap kita memiliki tugasnya masing - masing yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sehingga kita tidak boleh berkecil hati atas apa yang kita lakukan saat ini.

 

Dialog mengesankan:

"If anyone, thank your own body"

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Must Watch

 

(Aluna)

 

Posting Komentar

0 Komentar