Review Film Apostle (2018)

 

Review Film Apostle (2018)

Apostle | 2018 | 2h 10m
Genre :Body Horror/Dark Fantasy/Folk Horror/Psychological Drama/Psychological Thriller/Drama/Fantasy/Horror/Mystery | Negara: US-UK
Director: Gareth Evans | Writers: Gareth Evans
Pemeran: Dan Stevens, Richard Elfyn, Paul Higgins
IMDB: 6.3
My Rate : 8/10

Thomas harus pergi ke pulau terpencil tempat para penganut aliran sesat misterius berada untuk menyelamatkan adik perempuannya yang diculik demi mendapatkan uang tebusan, tetapi dirinya malah menemukan rahasia kelam yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, seks, narkoba, alkohol, dan merokok

 

Sinopsis :

Thomas (Dan Stevens) menerima surat dari adiknya, Jenifer (Elen Rhys) yang diculik oleh sekelompok penganut aliran sesat dari pulau Erisden. Pulau terpencil yang hanya dihuni oleh para pengikut aliran sesat tersebut. Mereka meminta ayah Jenifer datang ke pulau tersebut dengan membawa tebusan jika ingin Jenifer di bebaskan. Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan karena kondisi ayah Jenifer yang buruk. Sehingga Thomas berencana untuk pergi ke pulau tersebut demi menyelamatkan Jenifer.

Thomas tidak berencana untuk membayar tebusan tersebut, sehingga dirinya datang tanpa membawanya. Thomas menyusup ke pulau tersebut dengan menyamar dan berpura - pura menjadi salah satu pengikut aliran tersebut, sambil mencari informasi tentang keberadaan Jenifer. Namun, Thomas melihat hal - hal yang menurutnya tidak wajar termasuk kitab yang digunakan dan keberadaan 'nabi' bernama Malcom (Michael Sheen) dan dua kaki tangannya, Frank dan Quinn. Selain itu, tiap pengikut diwajibkan untuk mengorbankan darah mereka yang diberikan kepada sosok misterius yang mengerikan.

Thomas tidak sengaja melihat Jeremy, anak dari Frank yang sedang bersama dengan Ffion, anak Quinn yang menjalin asmara secara sembunyi - sembunyi. Thomas menjadikan hal tersebut sebagai ancaman kepada Jeremy dan membuat Jeremy memberikan bantuan untuk menyelesaikan tujuannya. Hanya saja, Malcom dan para kaki tangannya menyadari bahwa orang yang akan menyelamatkan Jenifer, bersembunyi di antara para pengikut yang baru datang ke pulau.

Demi membongkar identitas dari penyusup, Malcom membawa Jenifer dan memperlihatkannya di tengah desa. Mereka pun memberikan ancaman untuk membunuh Jenifer jika orang tersebut tidak menampakkan diri. Thomas merasa tertekan, tetapi harus mencoba untuk menahan diri sambil menyusun strategi demi membebaskan Jenifer.

Apakah Thomas dapat berhasil membebaskan Jenifer?

 

Ulasan :

Apostle merupakan film dengan tema yang menarik meski mungkin terasa sedikit berat. Disajikan dengan banyaknya kejutan di dalamnya. Membuat film yang berdurasi 2 jam 10 menit ini tidak membosankan. Meski pada pertengahan awal film terasa sedikit lambat. Namun, hal ini menjadi pondasi awal yang cukup kuat untuk membangun latar belakang cerita dan para tokohnya.

Cerita disajikan dengan sistematis dengan menggunakan alur maju. Konflik yang timbul secara perlahan, tersajikan dengan baik sebab latar belakang yang kuat telah terbentuk. Ketegangan pun terasa dari para tokohnya. Penonton akan menyaksikan beberapa adegan perkelahian dan bahkan adegan yang mengerikan.

Penyelesaian konflik juga dilakukan dengan amat baik. Misteri yang ada sedikit demi sedikit terungkap dan membuat penonton menjadi memahami cerita yang tersembunyi di dalamnya. Bahkan memberikan akhir cerita yang sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, tetapi tetap menarik.

Hanya saja terdapat beberapa pertanyaan yang belum terungkap seperti asal usul The Goddess, identitas The Grinder, dan cara kerja dari pulau itu sendiri. Meski menjelang akhir cerita hal itu sedikit demi sedikit terungkap seperti melalui gambar yang ada di goa dan penjelasan dari Quinn. Namun, rasanya masih kurang cukup jelas mengenai hal tersebut. Serta tata cara mereka merekrut pengikut dan bagaimana mereka bisa menculik Jenifer.

Akting dari para pemain utama ataupun pendukung amat baik. Akting terlihat natural dan tidak kaku. Interaksi antar pemain juga terbangun dengan baik. Tidak ada dialog atau adegan yang sia - sia atau tanpa makna. Semuanya menjadi satu kesatuan yang membangun cerita menjadi sajian yang menarik.

Dari segi teknis, seperti pergerakan kamera dilakukan dengan amat baik. Setiap detail adegan disajikan dengan porsi yang pas. Pemilihan musik dan sound effect juga dilakukan dengan baik, menambah ketegangan dari adegan yang disajikan.

Secara keseluruhan, film ini menarik untuk ditonton terutama bagi kamu yang menyukai film dengan tema psychology thriller dan dark fantasy.

 

Adegan yang mengesankan:  

Malcom dan para kawanannya mencoba untuk membuat Thomas keluar dari persembunyian dengan membawa Jenifer berkeliling desa. Saat itu Thomas harus menyaksikan penyiksaan yang diterima oleh Jenifer tanpa bisa berbuat apapun. Sebab jika statusnya terbongkar maka kesempatan untuk menyelamatkan Jenifer akan menghilang.

Dalam adegan ini kita dapat melihat bagaimana Thomas bertarung dengan pikiran dan perasaannya. Kebimbangan yang dirasakannya dimana ingin segera menyelamatkan Jenifer tetapi juga harus bersabar dengan waktu. Pelajaran yang didapat adalah kita harus tetap tenang dalam menghadapi tekanan yang diterima, agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan.

 
Dialog mengesankan:

"I swore it would never take you"

 

Ending:

Cliffhanger

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar