Review Film The Rope Curse (2018)

 

Review Film The Rope Curse (2018)

The Rope Curse (Original title: Zong xie) | 2018 | 1h 46m
Genre : Horror | Negara: Taiwan
Director: Shih-Han Liao| Writers: Keng-Ming Chang
Pemeran: Kimi Hsia, Jason Tsou, Bor-Jeng Chen
IMDB: 5.2
My Rate : 7/10

Live Streaming prosesi penghapusan kutukan tali berakhir menjadi petaka bagi A-Gwai, Jia Wei, dan Shu Yi. Shu Yi pun harus menggali kembali masa lalunya demi menemukan alasan kemarahan roh tersebut dan cara memutuskan kutukan.

Peringatan:

Terdapat adegan bunuh diri, kekerasan, dan kata - kata kasar

 

Sinopsis The Rope Curse (2018):

Shu Yi (Kimi Hsia) bersahabat dengan Li Yan pada masa sekolah. Kedekatan mereka begitu terlihat dengan intensitas interaksi antara mereka. Namun, tiba - tiba Li Yan melakukan bunuh diri yang mengejutkan seluruh sekolah. Sepuluh tahun kemudian Shu Yi pun telah menjalani hidupnya dengan baik dan akan segera menikah.

Di sisi lain, Jia Wei (Jason Tsou), kekasih Shu Yi, bersama dengan rekannya A-Gwai bekerja sebagai konten kreator. Demi untuk mendapatkan uang persiapan pernikahan, dirinya berusaha untuk mendapatkan view yang tinggi. Mereka pun memutuskan untuk melakukan live streaming pada prosesi ritual penghapusan kutukan tali yang ternyata berlokasi di kampung halaman Shu Yi.

Proses berjalan dengan tidak baik dan meninggalkan teror yang membahayakan. Dimana teror tersebut menyebabkan kematian presenter mereka dan gangguan juga dirasakan oleh Shu Yi. Jia Wei dan A-Gwai tidak sengaja mengetahui bahwa para korban memiliki keterhubungan dengan Shu Yi yang merupakan teman satu sekolah.

Paranormal sekaligus paman A-Gwai mengatakan bahwa terdapat kutukan yang terus mengikuti Shu Yi dan harus segera diketahui sumbernya. Mereka pun mencoba untuk mencari teman Shu Yi yang lainnya. Masa lalu Shu Yi pun akhirnya terbongkar sedikit demi sedikit.

Akankah mereka berhasil memutuskan kutukan tersebut?

 

Ulasan The Rope Curse (2018):

The Rope Curse mengangkat tema yang unik yaitu legenda atau tradisi yang ada di Taiwan. Tradisi tersebut berkaitan dengan orang yang melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri. Konon tali yang digunakan untuk bunuh diri tersebut harus dibakar untuk menghilangkan kutukan yang ada padanya.

Film ini meski banyak yang merasa kurang puas saat menontonnya karena kurang dirasa kurang memberikan unsur horror yang maksimal. Namun, sebenarnya representasi dari cerita dilakukan dengan cukup baik dan masih bisa dinikmati. Kita tetap dapat melihat dengan jelas benang merah cerita walau mungkin mudah diprediksi. Memang tidak menutup mata bahwa masih banyak hal dari segi cerita dan plot yang masih bisa dioptimalkan.

Film dibuka dengan suasana yang penuh misteri dan hal ini berhasil membuat penonton tertarik untuk melanjutkan. Sebab yang terpenting dari sebuah film adalah bagaimana film dapat menarik perhatian penonton sejak awal film di mulai. Pembangunan pondasi cerita juga dilakukan dengan cukup baik.

Berawal dengan perkenalan para karakter utama yang menjadi bagian penting dari cerita, serta sekilas tentang kejadian bunuh diri yang terjadi. Selanjutnya, ditunjukkan pula mengenai ritual penghilang kutukan tali yang juga menjadi hal penting dalam cerita. Dijelaskan pula bagaimana awal mula kutukan tersebut timbul yang bermula dari proses yang tidak berjalan dengan baik. Kita juga dapat melihat keterhubungan antar para korban. Pembangunan pondasi ini bisa dibilang amat baik dan membuat penonton dapat memahami alur cerita dengan baik.

Selanjutnya konflik demi konflik bermunculan diawali dengan terbukanya berbagai tabir rahasia yang menyelimuti sosok Li Yan, arwah yang menjadi sumber kutukan. Berbagai macam teror yang cukup menegangkan juga disajikan dengan baik. Tidak banyak adegan jumpscare atau penampakan arwah yang dibuat menyeramkan. Rasa seram lebih diwujudkan dalam pembangunan suasana yang dibuat gloomy dan menegangkan. Meski ini membuat film sedikit sulit terlihat karena suasana yang terkadang terlalu gelap.

Penyelesaian cerita cukup baik dengan penjelasan secara rinci yang membuat penonton menjadi paham. Terdapat twist yang sebenarnya dapat tertebak tetapi masih bisa dinikmati. Penonton dapat merasakan dendam yang dirasakan oleh arwah tersebut. Dijelaskan juga hubungan antara semua tokoh dengan Li Yan.

Akting pemain cukup baik terutama Kimi Hsia yang berhasil membuat film terlihat menegangkan, bisa dibilang dirinya menjadi backbone dari film ini. Namun, untuk penggambaran karakter tokoh banyak yang dirasa kurang seperti Jia Wei yang terlihat amat menyebalkan dan tidak cepat tanggap. Padahal sebelumnya dirinya diperkenalkan sebagai asistan pengajar. Tidak dijelaskan pula kenapa dirinya malah memilih untuk menjadi streamer.

Terdapat beberapa adegan dan dialog yang juga sia - sia atau tidak konsisten. Sebagai contoh saat A-Gwai bertemu dengan pembawa acaranya dan mematikan senter di kepalanya, tetapi saat adegan berpindah ke view jalanan dari POV A-Gwai, tampilannya seperti masih disinari oleh senter. Tokoh paranormal juga seakan menjadi kebingungan saat arwah tersebut memasuki tubuh Shu Yi padahal awalnya diperlihatkan bahwa dirinya merupakan paranormal yang ahli. Adegan yang paling menyebalkan saat Jia Wei yang diminta untuk membakar tali malah sibuk memanggil - manggil Shu Yi padahal tahu bahwa membakar tali merupakan cara mengalahkan sang arwah. Serta beberapa adegan lain yang mungkin ingin menambah dramatisir cerita tetapi malah membuat kesal saat menonton. Haha

Pemilihan musik dan sound efek cukup baik dan berhasil membantu dalam membangun suasana horor dalam cerita. Pengambilan gambar tidak terlalu buruk meski masih bisa dioptimalkan kembali. Continuity juga perlu menjadi perhatian untuk keberlangsungan cerita.

Secara keseluruhan, film ini masih cukup layak untuk ditonton. Terutama para pencinta horor taiwan.

 

Adegan yang mengesankan:  

Shu yi menemukan kotak berisikan barang - barang kenangannya bersama dengan Li Yan. Adegan - adegan masa lalu kembali muncul baik kebahagiaan yang mereka lalui maupun kesedihan yang mereka alami. Adegan ini memperlihatkan bagaimana kedekatan mereka dan perubahan yang terjadi dengan hubungan mereka.

Sering kali kita memiliki sahabat yang amat dekat dengan kita. Satu dan lain hal yang terjadi mungkin membuat hubungan di antaranya menjauh. Namun, sebenarnya kenangan tersebut masih tersimpan rapi di dalam ingatan.

 

Dialog mengesankan:

"All bad deeds can come back to affect us"

 

Ending:

Twist Ending

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar