Daftar 10 Film Box Office Teratas Tahun 1940-an: Kisah-Kisah yang Membentuk Satu Dekade




 Tahun 1940-an menjadi awal kemunculan para pembuat film independen yang mulai mencoba untuk mengeksplorasi tema - tema baru dan juga menantang sistem tradisional yang telah ada. Pengakuan yang diberikan kepada para produser independen ini membuka ruang kreatif yang lebih luas pada pembuat film. Tema - tema yang membahas mengenai isu sosial yang pelik mulai bermunculan yang memperlihatkan perubahan pada masyarakat.

 

Berikut adalah 10 film yang masuk dalam daftar Box Office tahun 1940-an:

1.      Bambi (David Hand, US, 1942)

Bambi (David Hand, US, 1942)


Bambi merupakan film yang diadaptasi dari Novel tahun 1923 dengan judul Bambi, a Life in the Woods karya Felix Salten. Berawal dari kesulitan untuk mengeksekusi rencana pembuatan versi Live Action, akhirnya diputuskan untuk dibuat dalam versi animasi dan membuat film ini dikenal luas karena animasi yang cukup realistis. Rusa hidup yang dibawa ke studio menjadi referensi bagi para animator. Novelnya sendiri ditujukan untuk pembaca dewasa, tetapi dapat diubah menjadi animasi yang emosional dan penuh dengan pesan yang melampaui zaman.

Film ini bercerita tentang Bambi, rusa muda yang lahir di hutan yang damai dengan berbagai keajaiban di dalamnya. Di bawah pengawasan ibunya, Bambi muda mulai menjelajahi sekitar dengan riang gembira. Dengan bertambahnya waktu, Bambi menyadari bahwa terdapat bahaya yang juga mengancam mereka, terutama dengan ancaman manusia.

Ibunya secara tragis dibunuh oleh pemburu yang membuat dunia Bambi seketika hancur dan memaksa dirinya untuk menghadapi kenyataan hidup yang mengerikan serta perasaannya sendiri. Bambi akhirnya dirawat oleh ayahnya hingga dewasa. Fase baru pun dijalaninya seperti jatuh cinta, persaingan, dan tanggung jawab untuk melindungi.

Bambi berhasil menunjukkan perkembangan dirinya dengan menyelamatkan Faline dari kawanan anjing pemburu dan lolos dari kebakaran hutan. Bambi dan Faline memulai siklus kehidupan baru seiring dengan hutan yang perlahan kembali pulih. Film berakhir dengan Bambi berdiri tegak sebagai Pangeran Agung Hutan yang baru, melambangkan pertumbuhan, kehilangan, dan pembaruan.

 

2.      Pinocchio (Hamilton Luske and Ben Sharpsteen, US, 1940)

Pinocchio (Hamilton Luske and Ben Sharpsteen, US, 1940)


Pinocchio diadaptasi dari novel anak berjudul The Adventures of Pinocchio, tahun 1883 karya Carlo Collidi. Film ini merupakan film animasi kedua Disney dan menggunakan teknik animasi yang canggih. Awalnya film ini tidak sukses di box office karena distribusi internasional yang terbatas selama Perang Dunia II. Namun, film ini menjadi film yang banyak dinikmati dan dianggap sebagai salah satu film animasi terhebat yang pernah dibuat.

Film ini berawal saat Geppeto, pemahat kayu baik hati, berdoa kepada bintang agar boneka kayu yang dibuatnya menjadi anak laki - laki sungguhan. Peri Biru pun mengabulkan permintaan Geppeto dan membuat Pinocchio hidup, serta menjadikan Jiminy Cricket sebagai hati nuraninya. Pinocchio berniat untuk membuktikan bahwa dirinya layak untuk hidup, tetapi malah membawa dirinya ke berbagai masalah baru.

Pinocchio yang naif pun dimanipulasi oleh rubah licik dan tampil dalam pertunjukan boneka. Setelah melarikan diri, Pinocchio malah terjebak di Pulau Kesenangan dimana para anak akan diubah menjadi keledai karena perilaku yang buruk. Akhirnya Pinocchio pun menyadari perbedaan yang benar dan salah, serta konsekuensi atas semua tindakannya.

Geppeto ditelan oleh seekor paus saat mencari keberadaan Pinocchio. Pinocchio yang mengetahui hal tersebut mencoba untuk menyelamatkan ayahnya, meski risiko yang amat besar. Pengorbanan yang dilakukan Pinocchio membuat Peri Biru menghadiahinya dengan membuat dirinya menjadi manusia seutuhnya sesuai permintaan ayahnya.

 

3.      Fantasia (11 Directores, US, 1940)

Fantasia (11 Directores, US, 1940)


Fantasia merupakan film musik antalogi yang diproduksi oleh Disney. Film ini merupakan film pertama yang menggunakan suara stereo dengan proses yang disebut Fantasound, yang dikembangkan oleh Disney dan RCA. Film ini menjadi film klasik kultus dan mempengaruhi berbagai generasi animator, musisi, dan pembuat film. Reputasi film ini terus berkembang selama bertahun - tahun hingga diakui secara luas sebagai salah satu film animasi terhebat sepanjang masa.

Film ini memiliki beberapa segmen. Segmen pertama, seperti Toccata dan Fugue dalam D Minor dan The Nutcracker Suite, menampilkan visual abstrak dan penceritaan berbasis alam, yang membangun perpaduan ambisius antara suara dan gambar dalam film ini. Film ikonis The Sorcerer’s Apprentice, yang dibintangi Mickey Mouse, memperkenalkan ketegangan naratif saat sihir berputar di luar kendali—mewakili tema kekuasaan tanpa tanggung jawab.

Segmen lainnya, seperti The Rite of Spring, menggambarkan momen-momen dramatis dan bahkan kelam dalam sejarah, termasuk pembentukan Bumi dan kepunahan dinosaurus. Bagian tengah ini menguji batas-batas animasi dan penceritaan, dengan visual yang berani dan bobot emosional yang jarang terlihat dalam animasi awal.

Dua bagian terakhir—Malam di Gunung Gundul dan Ave Maria—membentuk konklusi dramatis, mengontraskan kegelapan dan penebusan.Chernabog, sang iblis, melepaskan roh-roh dalam rangkaian adegan yang menghantui, namun ditenangkan oleh matahari terbit yang tenang dan spiritual dalam Ave Maria. Film ini ditutup dengan nada yang tenang dan transenden, meneguhkan kekuatan musik dan imajinasi untuk mengeksplorasi kekacauan sekaligus keindahan.

 

4.      Song of the South (Harve Foster and Wilfred Jackson, US, 1946)

Song of the South (Harve Foster and Wilfred Jackson, US, 1946)

Film ini berdasarkan cerita Paman Remus yang diadaptasi oleh Joel Chandler Harris. Film ini menjadi salah satu film Disney yang kontroversial karena kritik atas penggambaran yang terlalu romantis tentang wilayah Selatan era Rekonstruksi dan stereotip rasialnya. Hal ini memicu diskusi panjang tentang ras, representasi, dan sejarah media. Penghargaan dimenangkan dalam Academy Award untuk lagu "Zip-a-Dee-Doo-Dah".

Film ini bercerita tentang Johnny yang pergi bersama Ibunya ke perkebunan milik neneknya di wilayah Selatan pasca-Perang Sipil, sedangkan ayahnya tetap tinggal di Atlanta. Johnny yang sedih karena perpisahan tersebut, terhibur dengan keberadaan Paman Remus, pendongeng kulit hitam yang baik hati. Remus menceritakan berbagai macam kisah untuk mengajarkan pelajaran hidup.

Kesedihan atas perpisahan diperparah dengan perundungan anak - anak sekitar. Kisah Br' er Rabbit yang diceritakan oleh Remus seakan mencerminkan keinginan terpendam Johnny untuk mengendalikan masalahnya. Ibu Johnny tidak menyukai pengaruh yang disebabkan oleh Remus dan meminta Johnny memutus segala hubungan dengannya.

Johnny yang mencoba melarikan diri, terluka. Hal ini membuat semua keluarganya berkumpul kembali termasuk dengan kehadiran Remus. Johnny pun akhirnya tidak lagi terisolasi dan dikelilini oleh cinta.

 

5.      Mom and Dad (William Beaudine, US, 1945)

Mom and Dad (William Beaudine, US, 1945)


Mom and Dad merupakan film dengan penuh kontroversi. Film ini menjadi terkenal karena memuat rekaman persalinan yang vulgar, yang sangat mengejutkan pada saat itu dan digunakan untuk menghindari sensor dengan kedok kesehatan masyarakat.

Joan Blake, remaja putri yang tinggal bersama dengan orang tua yang konservatif. Tidak ada pembahasan tentang seks atau reproduksi di dalam rumah tersebut dan membuat Joan menjadi kurang terdidik dalam hal tersebut. Ini menjadi potensi masalah saat Joan jatuh cinta dengan Jack dan memulai hubungan romantis.

Joan hamil di luar nikah. Rasa malu, ketakutan, dan stigma sosial membuat orang tuanya terpukul. Kebisuan orang tuanya mengenai pendidikan seks menjadi salah satu penyebab hal itu terjadi. Joan pun menghadapi konsekuensi atas tindakannya termasuk dengan dikirim ke rumah bersalin dan kehilangan kontak dengan keluarganya.

 

6.      Samson and Delilah (Cecil B. DeMille, US, 1949)

Samson and Delilah (Cecil B. DeMille, US, 1949)


Film ini mengambil kisah dari Alkitab tentang Samson yang jatuh cinta kepada Delilah. Film ini merupakan film box office yang cukup sukses dan menjadi film terlaris tahun 1949. Ciri khas berupa set panggung mewah, visual yang berani dan cerita yang dramatis menjadi gelombang epik untuk film bertemakan Alkitab selanjutnya.

Samson ditakdirkan untuk membebaskan bangsanya dari penindasan Filistin dengan kekuatan luar biasa dari Tuhan. Samson tertarik dengan Selilah, wanita Filistin cantik yang setia pada bangsanya. Samson mengabaikan peringatan yang diberikan padanya dan menjalin hubungan dengan Delilah.

Atas permintaan Penguasa Filistin, Delilah berhasil mengungkap rahasia kekuatan Samson, yaitu rambutnya. Delilah pun memotong rambut tersebut yang membuat Samson akhirnya kehilangan kekuatannya, ditangkap dan dipenjara. Delila merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya.

Samson berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan kembali kekuatannya. Dirinya pun meruntuhkan kuil orang Filistin saat mereka melakukan perayaan. Delilah binasa bersamanya dan Samson pun menghembuskan nafas terakhirnya setelah memenuhi takdirnya.
 

7.      The Best Years of Our Lives (William Wyler, US, 1946)

The Best Years of Our Lives (William Wyler, US, 1946)

Film ini menjadi salah satu film yang mengangkat realitas psikologis dan sosial yang dihadapi oleh apra tentara yang kembali dari medan perang. Harold Russell, yang merupakan veteran di dunia nyata yang diamputasi dua kali, mendapatkan dua Oscar. Film ini juga memenangkan tujuh Academy Awards.

Tiga prajurit Amerika-- Fred, AI, dan Homer -- kembali ke kota kecil yang sama setelah Perang dunia II. Masing - masing dari mereka memiliki kecemasannya sendiri untuk melanjutkan hidup setelah kembali dari berperang. Meskipun sambutan hangat yang mereka terima, tetapi mereka harus berjuang untuk menemukan tempat mereka di masyarakat.

AI yang mengalami tekanan dalam pekerjaan dan perannya sebagai ayah, menjadi seorang alkoholik. Pernikahan Fred mulai goyah, terutama saat Fred dekat dengan anak Al, Peggy. Sedangkan Homer, terus menerus merasa tidak aman karena cidera fisik yang dialaminya.

Al akhirnya memutuskan untuk mengembalikan nilai - nilai hidupnya. Fred meninggalkan pernikahannya yang toksik. Homer pun menerima cinta Wilma, tunangannya, yang tak bersyarat. Masing - masing mereka mulai berdamai dengan kehidupan. Ketiganya kembali bertemu dalam pernikahan Homer dan Wilma.

 

8.      The Bells of St. Mary's (Leo MacCarey, US, 1945)

The Bells of St. Mary's (Leo MacCarey, US, 1945)


Tokoh Father O'Malley sebelumnya telah muncul dalam film Going My Way (1944). Film The Bells of St. Mary's merupakan film terlaris tahun 1945 dan mendapatkan delapan nominasi Academy Award. Penampilan Ingrid Bergman membuat para penonton mengira bahwa dirinya memenangkan Oscar karena penampilannya yang begitu ikonik.

Film ini bercerita tentang Pastor Chuck O'Malley yang ditugaskan ke St. Mary's, sebuah sekolah Katolik yang sedang berjuang dan dikelola oleh para biarawati, dimana dirinya bertemu dengan Suster Benedict. Mereka berdua memiliki metode pembelajaran yang sering berbenturan. Kelangsungan sekolah terancam karena kondisi yang memburuk dan berharap Tuan Bogardus, pengusaha yang ada di dekat sekolah tersebut, bersedia menyumbangkan gedung barunya.

Pastor O'Malley dan Suster Benedict mencoba untuk bekerja sama untuk menjaga agar sekolah tetap buka. O'Malley diam - diam mengatur agar Bogardus menyumbangkan gedung tersebut. Masalah lain muncul saat Suster Benedict tiba - tiba dijadwalkan untuk dipindahkan karena sakit.

Borgadus akhirnya bersedia untuk menyumbangkan gedung tersebut karena tersentuh dengan kebaikan pihak sekolah. Suster Benedict, menerima kepindahannya dengan lapang dada. Begitu pula dengan O'Malley yang memutuskan untuk pergi dan meninggalkan sekolah tersebut.

 

9.      Duel in the Sun (King Vidor, US, 1946)

Duel in the Sun (King Vidor, US, 1946)


Film ini diadaptasi dari novel tahun 1944 dengan judul yang sama karya Niven Busch. Film ini dikenal juga dengan julukan "Lust in the Dust" karena adegan yang erotis dan berani. Meski sangat kontroversial (drama yang berlebihan, tema rasial, dan nada sensual), tetapi film ini berhasil masuk dalam box office.

Film ini bercerita tentang Pearl Chaves, perempuan birasial, dikirim untuk tinggal bersama dengan Keluarga McCanles yang merupakan kulit putih setelah ayahnya dieksekusi atas tuduhan pembunuhan. Pearl bertemu dengan kedua putra McCanles, Jesse dan Lewt. Meski Jesse memperlakukannya dengan baik, Pearl malah terjebak dengan perasaan dan hubungan toksik dengan Lewt.

Pearl pun terjerat dalam cinta segitiga. Ketegangan keluaga mereka pun meningkat seiring dengan konflik yang makin meluas. Konflik yang juga berkaitan dengan politik dan juga budaya yang makin memudar. Lewt memanipulasi Pearl dan menyiksanya secara emosional selama bertahun tahun. Pearl akhirnya menembak Lewt dan keduanya tewas bersama dalam pelukan terakhir yang berliku.

 

10.  This is the Army (Michael Curtiz, US, 1943)

This is the Army (Michael Curtiz, US, 1943)


Film ini didasarkan pada pertunjukan panggung Irving Berlin di dunia nyata dengan judul yang sama. Irving Berlin pun muncul dalam film ini dengan membawakan lagu klasiknya "Oh! How I Hate to Get Up in the Morning.". Film ini juga menampilkan Ronald Reagan dalam peran penting, bertahun-tahun sebelum karier politiknya.

Jerry Jones menggelar pertunjukan musik untuk meningkatkan moral pasukan Amerika pada Perang Dunia I. Bertahun - tahun kemudian, putranya, Johnny Jones, mendaftar di Angkatan Darat pada Perang Dunia II dan mencoba menghidupkan kembali gagasan pertunjukan tentara. Gagasan tersebut pun disetujui dan "This Is the Army" menjadi tontonan patriotik besar yang bertujuan untuk menggalang dana dan semangat.

Konflik muncul dalam kehidupan Johnny dimana kehidupannya menjadi terbagi antara tugas dan kehidupan pribadinya. Para pemain pertunjukan menggunakan menggunakan humor, musik, dan tarian untuk menyoroti kehidupan militer dan persatuan Amerika. Johnny menunda pernikahannya dan memilih untuk terus mengabdi pada negara melalui pertunjukkannya. Pertunjukan tersebut meraih sukses yang besar dan membangkitkan kembali semangat di seluruh negeri.

 

Berikut 10 film Box Office pada tahun 1940-an. Adakah yang kamu ketahui kisahnya? Tuliskan komentarmu di kolom komentar ya!

 

Posting Komentar

0 Komentar