The
Inerasable (Original
title: Zan'e: Sunde wa ikenai heya)
| 2015 | 1h 47m
Genre : Horror| Negara:
Japan|
Director: Yoshihiro Nakamura |
Writer : Fuyumi Ono (based on the novel by), Kenichi Suzuki (Screenplay)
Pemeran:
Yûko Takeuchi, Ai Hashimoto, Kentarô Sakaguchi, dll
IMDB : 6.0/10
The
Inerasable adalah sebuah film adaptasi dari sebuah novel misteri karangan
Fuyumi Ono dengan Judul Zan'e yang diterbitkan pada tahun 2012. Film ini masuk
dalam beberapa nominasi yaitu, Tokyo International Film Festival (2015 - Tokyo
Grand Prix), Nippon Connection Japanese Film Festival (2016 - Nippon Cinema
Award, Best Film), dan Asian Film Awards (2016 - Asian Film Award, Best Sound).
![]() |
I, menerima surat dari Editornya |
I
(Yûko Takeuchi), merupakan seorang novelis yang berubah haluan menjadi penulis
cerita horor di sebuah majalah yang menuliskan ceritanya berdasar surat dari
penggemarnya. Surat-surat tersebut biasanya disampaikan oleh Editor majalah saat pertemuan membahas cerita yang akan
diterbitkan dan menceritakan pengalaman supernatural menyeramkan yang dialami
oleh penggemarnya. Suaminya adalah
seorang penulis novel horor terkenal. Tokoh ini mirip dengan Fuyumi Ono yang
juga merupakan seorang penulis novel yang menikahi seorang penulis horor novel
yaitu Yukito Ayatsuji.
Dari
sekian banyak surat yang masuk, I tertarik dengan surat yang dikirimkan oleh
Kubo (Ai Hashimoto). Kubo adalah seorang mahasiswa jurusan arsitektur di Tokyo
dan kebetulan adalah ketua klub misteri di kampusnya. Setelah 2 tahun menetap
di asrama kampus, dirinya memutuskan untuk pindah ke sebuah apartement. Okaya
Apartemen nomor kamar 202, bangunan yang terdiri dari 5 lantai dan berumur 10
tahun ini yang menjadi pilihan Kubo untuk tinggal. Namun, beberapa waktu
kemudian, dirinya merasakan kehadiran makhluk lain di kamar tersebut. Bermula
dari suara gesekan pada tatami yang ada di dalam kamarnya.
Kamar
apartemen tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian pertama adalah kamar
dan bagian kedua merupakan dapur merangkap ruang makan dan ruang belajar. Suara
itu mulai terdengar saat Kubo belajar dengan membelakangi kamarnya. Suara itu
pun akan menghilang saat Kubo menatap ke arah kamar tersebut. Berdasarkan
pengalamannya tersebut Kubo mengirimkan ceritanya kepada I beserta dengan foto
dari ruangan tersebut.
![]() |
Kubo bekerja menghadap ruang kamarnya |
I,
tidak terlalu menanggapi cerita Kubo, hingga saat Kubo mengirimi kembali surat kepadanya. Dalam surat kedua,
Kubo yang menyadari bahwa suara tersebut muncul saat dirinya membelakangi
ruangan tersebut akhirnya mengubah posisi duduknya dengan menghadap rauangan
tersebut. Hanya saja posisi ini membuatnya makin merasa tidak nyaman. Lalu Kubo
memilih untuk menutup pintu ruangan tersebut dan suara itu kembali muncul. Dengan
mengumpulkan keberaniannya Kubo mencoba membuka pintu dan mendapati penampakan
sebuah kimono yang bergesekan dengan tatami.
Perbincangan
antar keduanya berlanjut melalui email, sehingga keduanya dapat berinteraksi
lebih intens. Dari perbincangan tersebut, I menarik kesimpulan bahwa bunyi
suara tersebut berasal dari Obi seorang wanita yang bunuh diri dan bergantungan
di ruangan tersebut.
I
menyadari bahwa terdapat surat dari penggemar dengan cerita yang serupa yang
dikirimkan penggemar 2 tahun yang lalu. Surat tersebut berasal dari orang yang
berbeda dan nomor kamar yang berbeda, tetapi mengisahkan kisah yang sama. Kisah
tersebut adalah tentang seorang yang bergelantungan di plafon ruang apartemen
mereka. Berdasarkan hal tersebut, I meminta Kubo untuk mencari tahu lebih
lanjut terkait pengalaman tersebut ke orang - orang di apartemen dan
sekitarnya.
Berdasarkan
info dari agen apartemen, Kubo tidak menemukan ada yang ganjal di apartemennya.
Hanya saja, penghuni sebelumnya ternyata mengalami kejadian aneh yang
menyebabkan dirinya pindah dan memutuskan untuk melakukan bunuh diri.
Pengalaman penghuni sebelumnya adalah mendengar suara tangisan anak bayi tiada
henti di apartemen tersebut. Kejadian lainnya terjadi pada tetangga kamarnya,
201, yang baru pindah ke apartemen tersebut. Keluarga tersebut di teror telpon
gelap dan ancaman pembakaran di rumah tersebut. Akhirnya mereka memutuskan
untuk pindah dari apartement tersebut.
Penyelidikan
terus dilakukan oleh Kubo dan menarik kesimpulan bahwa kejadian tidak terjadi
di salah satu kamar saja, tetapi di seluruh apartemen. Hal ini membuat I
berpikir mengenai kemungkinan bahwa terjadinya kejadian tersebut karena memang
hal - hal jahat yang melekat pada tanah tempat membangun apartemen tersebut.
Berdasarkan
ketertarikan dan rasa penasarannya pada kasus tersebut, I bergabung dengan Kubo
dalam penyelidikannya. Mereka mencari
informasi terkait tanah tempat membangun apartemen tersebut dan sejarah di
balik tanah tersebut. Banyak informasi yang akhirnya membuat misteri tersebut
sedikit demi sedikit terkuak.
Kebencian dan Kegetiran Hidup menguasai Fisik
Terdapat
sebuah pernyataan dalam film tersebut yang diutarakan oleh I,
" Pasti ada yang tinggal di sana sebelum kita dan yang lainnya sebelum mereka. Beberapa generasi penghuni, menghuni tempat ini dan masing-masing dengan pengalaman hidup yang berbeda. Nasib buruk, duka, dendam, ketidakpuasan semuanya menumpuk di tanah ini."
Saat
kita menetap di suatu tempat tertentu, memang mungkin ada hal - hal jahat yang
terjadi di tempat tersebut. Mengingat tempat tersebut telah dihuni berpuluh -
puluh bahkan beratus-ratus tahun yang lalu dari generasi ke generasi. Dari
mungkin bisa jadi jaman perang hingga saat ini. Bayangkan jika hal - hal jahat
tersebut melekat, maka akan sulit bagi generasi berikutnya untuk dapat memiliki
tempat tinggal yang aman dan nyaman. Hingga pentingnya bagi kita untuk
melakukan pembersihan, kalau di Indonesia sering kita lakukan adalah selamatan,
yaitu untuk memberikan doa dan membersihkan tempat tersebut dari hal - hal
buruk.
Pencarian
yang dilakukan Kubo dan I membuka tabir-tabir sejarah tersembunyi yang terjadi
di tempat tersebut, secara tidak langsung kejadian tersebut terhubung satu sama
lain. Hasil pencarian menemukan sebuah
kejadian yang amat sadis dan tragis terjadi di tempat tersebut. Kejadian yang
menumpuk dan mempengaruhi generasi setelahnya, yang membuat hal jahat tersebut
terus menumpuk dan menjadi sebuah kutukan.
![]() |
Teror telpon di kamar 201 |
Film
Inerasable ini bukan merupakan tipe film horor yang menampilkan rasa takut dari
jumpscare atau suara yang menggelegar. Namun, lebih menekankan pada
membangun rasa takut pada penonton melalui pengalaman supranatural dari
tokohnya, seperti suara yang lirih dan ilustrasi yang membuat sugesti kuat pada
pikiran melalui setiap cerita atau kisah masa lalu. Beberapa ilustrasi yang
muncul seperti suara gesekan tatami, suara lirih di telepon, bayangan pada
jendela, dll yang membuat rasa takut itu terbangun secara tidak sengaja, tetapi
melekat di pikiran.
Proses
penyelidikan yang dilakukan oleh Kubo dan I untuk memecahkan misteri adalah hal
utama yang ditunjukkan dalam film ini. Hanya saja, menurut saya penyelidikan
tersebut mulai kehilangan arah di akhir - akhir cerita. Disebabkan penyelidikan
tersebut membuka misteri ke beberapa generasi dan terasa dipaksakan untuk dapat
terhubung ke cerita awal yang dimunculkan pada pembukaan film.
Pada
awal penyelidikan, semua masih terlihat masuk akal, karena hal itu terjadi di
tempat yang sama. Sehingga jika kejadian buruk terjadi terus menerus di tempat
yang sama, maka besar kemungkinan hal buruk akan menumpuk dan menjadi sebuah
kutukan. Namun, di akhir cerita, kejadian tersebut dikisahkan berawal dari
tempat yang berbeda. Hal ini yang belum bisa saya pahami, bagaimana kutukan
tempat tersebut akhirnya mempengaruhi apartemen Okaya.
![]() |
Kubo dan I bersama menyelidiki rumah berhantu |
Selain
itu, ada kejadian lainnya yang tidak masuk logika saya dan biasanya ini terjadi
di film - film horor pada umumnya, seperti saat terjadi hal aneh pada suatu
ruangan gelap, ruangan itu tetap dibiarkan gelap, mengapa tidak menghidupkan
lampunya agar sedikit terang. Atau jika pada film ini, mereka melakukan
penyelidikan ke rumah berhantu dan dilakukan di malam hari dengan senter dan
pencahayaan yang buruk, kenapa tidak dilakukan dipagi hari dengan cahaya yang
terang. Namun, hal - hal ini yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan
rasa takut dari penonton.
Terdapat
beberapa pertanyaan lain yang timbul selama menonton film ini dan belum
mendapatkan jawaban yang pasti karena tidak adanya penjelasan lebih tentang hal
tersebut. Beberapa pertanyaan seperti kriteria seperti apa yang menyebabkan
seseorang diganggu dan diteror oleh kutukan tersebut, karena tidak semua penghuni
di apartemen tersebut mengalami hal aneh, bahkan banyak yang tinggal dengan
nyaman. Kutukan itu juga mengikuti penghuninya saat pindah, tetapi tidak semua
penghuni yang pindah mengalami hal tersebut. Dan beberapa pertanyaan lainnya.
Secara
garis besar, film ini saya berikan nilai 6/10. Cerita yang disampaikan cukup
menarik, dengan alur yang runtun dan mudah dipahami. Namun, beberapa hal yang
telah saya sebutkan sebelumnya membuat film ini kurang memberikan makna dan
belum dapat meninggalkan rasa takut yang membekas saat menonton. Dimana
beberapa film horor yang saya tonton, berhasil mewujudkan hal tersebut meski
tanpa jumpscare dan suara musik yang menggelegar.
(Aluna)
0 Komentar