No
Mercy (Original
title: Eonni)
| 2019 | 1h 34m
Genre : Action| Negara:
Korea|
Director: Kyeong-Taek Lim | Writer :
Min Kim; Kyeong-Taek Lim
Pemeran: Lee Si-Young, Park Se-wan, Lee Jun-hyuk, dll
IMDB : 5.7/10
No Mercy mengisahkan tentang seorang
kakak, In-ae (Lee Si-young) yang baru saja keluar dari penjara setelah mendekam
dipenjara selama 1 tahun 6 bulan. Dikisahkan In-ae pernah bekerja sebagai bodyguard
dan keahliannya dalam bela diri bisa mengalahkan pria-pria yang berada di
levelnya. Setelah keluar dari penjara, In-ae langsung menemui adiknya Eun-hye
(Park se-wan).
In-ae yang baru keluar dari penjara |
Eun-hye adalah seorang remaja yang
mengalami keterbelakangan mental, tetapi bersekolah di sekolah biasa. Hal ini
menyebabkan Eun-hye menjadi bahan perundungan di sekolahnya. In-ae tidak
mengetahui kehidupan yang dialami oleh Eun-hye selama 1,5 tahun ini dan
menganggap keinginan Eun-hye untuk tidak masuk sekolah hanya sebagai alasan anak-anak
yang malas. Namun, ternyata pembulian tersebut terus terjadi kepada Eun-hye.
Sepulang In-ae dari mencari
pekerjaan, di dapatinya rumah masih dalam keadaan kosong, telpon genggam
Eun-hye juga tidak dapat dihubungi. Saat itu In-ae yang dibawa oleh pembulinya
ke sebuah karaoke, ternyata dijebak dan diminta untuk menjadi pancingan bagi
para hidung belang. Eun-hye diminta untuk menjebak mereka dan berpura-pura
menjadi seorang psk. Teman - temannya kemudian akan mendatangi kamar tempat
Eun-hye berada setelah mendapatkan sms dari Eun-hye dan mengancam hidung belang
tersebut.
Eun-hye yang tertangkap oleh mafia |
Keberuntungan tidak selalu bersama
mereka, Eun-hye jatuh ke tangan seorang mafia atau lebih tepatnya loan
shark. Teman- temannya tidak berani untuk menghadapinya dan malah
mendapatkan ancaman. Eun-hye dibawa oleh mafia tersebut dan dapat ditebus jika
teman-temannya membayarkan uang.
In-ae yang mencari semalaman dengan
berkeliling kota tetap tidak menemukan adiknya dan akhirnya tertidur di
rumahnya. Hingga keesokan paginya, tidak ada informasi apapun mengenai adiknya.
Dirinya pun mencoba pergi ke sekolah adiknya untuk mencari informasi keberadaan
adiknya. Terbongkarlah bahwa adiknya telah menjadi bahan bulian dan diculik
oleh orang yang tidak dikenal.
Petualangan In-ae mencari Eun-hye
pun dimulai, hingga berujung dimana terkuaklah segala hal yang pernah dialami
Eun-hye yang tidak pernah diketahuinya.
Seorang kakak yang akan melakukan
apapun demi adiknya
Diawali dengan sebuah adegan yang
menegangkan dimana In-ae dengan gaun merahnya membawa sebuah palu besar dan
berencana menghantamkan palu tersebut ke kepala seorang pria yang ada di
hadapannya. Kemudian dilanjutkan dengan scene dimana In-ae keluar dari penjara.
Pastinya di awal menonton penonton akan berpikir bahwa In-ae berada di penjara
karena kejadian tersebut, tetapi ternyata salah besar.
Terdapat scene lainnya saat dirinya
mencari pekerjaan sebagai bodyguard, In-ae bertemu dengan bosnya terdahulu.
Saat itu terkuak sedikit alasan dimana dirinya dihukum penjara selama 1 tahun 6
bulan karena telah melakukan penyerangan secara membabi buta dengan sebuah
pisau. Siapa yang diserang? Hal ini masih menjadi rahasia yang akan terkuak di
akhir cerita. Akan tetapi saya rasa terdapat kekurangan plot cerita yang dapat
menghubungkan antara awal dengan akhir cerita tersebut.
Eun-hye sempat mengalami kejadian
tidak mengenakkan dimana dirinya diperkosa dan menjadi budak sex bagi seorang
politikus. In-ae mengetahuinya setelah merasa curiga dengan gerak-gerik adiknya
saat pulang dari sekolah. In-ae mencoba untuk memantau adiknya saat pulang
sekolah dan terkuak bahwa dirinya dijemput oleh sebuah mobil hitam yang
ternyata adalah mobil seorang politikus tersebut.
Demi menyelamatkan adiknya, In-ae
masuk ke dalam rumah politikus tersebut dan mendapati adiknya dalam keadaan
mabuk karena diberikan obat. Kemarahannya memuncah dan In-ae pun menyerang
politikus tersebut secara membabi buta dengan sebuah pisau. Hingga pisau tersebut
menusuk mata politikus tersebut dan mereka berhasil kabur dari rumah tersebut.
Politikus tersebut meminta ajudannya
untuk mencari mereka. Ajudan politikus tersebut pernah berhasil menemukan
keberadaan mereka, tetapi saat itu tidak melaporkannya karena melihat
kebahagiaan dan keharmonisan di antar mereka. Namun, pada cerita itu pula
dikisahkan In-ae mendekam di penjara setelah melakukan penusukan tersebut.
Terdapat beberapa kejanggalan cerita yang ditemukan
pada film ini. Bagaimana akhirnya In-ae tertangkap dan terpenjara? Bagaimana
adiknya yang keterbelakangan mental dapat hidup seorang diri selama 1,5 tahun
lamanya tanpa sebuah kejadian besar terjadi? Bagaimana kejadian mengerikan itu
terjadi tepat saat In-ae keluar dari penjara? Bagaimana In-ae tetap membiarkan
Eun-hye pulang sendiri dari sekolahnya setelah kejadian yang pernah dialami di
masa lalunya? Hal - hal ini yang masih menjadi sebuah pertanyaan.
Film ini menampilkan banyak adegan
perkelahian yang intens, baik secara tangan kosong atau dengan senjata. In-ae
yang diperankan oleh Lee Si-young dimana merupakan mantan atlit MMA, memberikan
sebuah ekspektasi tinggi terhadap adegan perkelahian tersebut. Diceritakan pula
pada film ini dimana In-ae memiliki kemampuan yang di atas rata-rata. Namun,
menurut saya penampilan yang ditampilkan kurang maksimal, karena kurang
memperlihatkan kelebihan tersebut. Pada beberapa adegan, In-ae seperti
kewalahan dan terlihat mudah untuk dikalahkan. Selain itu, tatapan mata In-ae
kurang terlihat tajam dan tidak menunjukkan intimidasi terhadap lawannya.
Film ini dari segi ide tema yang
diangkat cukup baik. Banyak permasalahan sosial yang diangkat dalam film ini
seperti bullying, human traficking, penyalahgunaan kekuasaan politik,
pemerkosaan anak dibawah umur, dsb yang secara tidak sadar banyak terjadi di
sekitar kita. Seringkali kita tidak terlalu menyadari bahwa hal-hal berbahaya
itu memang ada dan terjadi di masyarakat. Terlebih lagi kepada orang-orang yang
mengalami keterbelakangan mental, karena dianggap sosok yang lemah dan tidak
berdaya.
Memang terdapat beberapa kekurangan
dari film ini, tetapi tidak membuat film ini menjadi film yang jelek. Akting
dari Park se-wan patut diancungi jempol karena telah memerankan tokohnya dengan
baik. Mengingat ini adalah debut pertama park se-wan sebagai tokoh utama di
sebuah film. Lee si-young juga menunjukkan keahliannya dengan memberikan sajian
tampilan action yang terbilang baik dan perkelahian yang dilakukannya tanpa
menggunakan peran pengganti. Film ini patut untuk diberi nilai 7/10 dan
direkomendasikan bagi penonton yang menyukai film action, thriller, dan drama.
Meskipun ending dari film ini agak
kurang memuaskan tapi patut untuk dicoba untuk di tonton. Berikan pendapatmu
apakah film ini memang worth untuk ditonton?
=============
(Aluna)
0 Komentar