Review Coming Home (2014) - Sebuah Penantian tanpa Akhir

 

Coming Home (Original title: Gui lai) | 2014 | 1h 49m

Genre : Romance, Drama | Negara: Chinese

Director: Yimou Zhang | Writers: Geling Yan, Jingzhi Zou, Xiaofeng Zhou

Pemeran: Gong Li, Daoming Chen, Huiwen Zhang, dll

IMDB : 7.2/10

My Rate : 10/10

 

Coming Home adalah sebuah film adaptasi dari Novel berjudul The Criminal Lu Yanshi yang ditulis oleh Geling Yan.

 

Mengisahkan tentang Feng Wangyu (Gong Li) dan suaminya, Lu Yanshi (Daoming Chen), yang terpisah selama 10 tahun akibat dari Revolusi Kebudayaan yang terjadi di Cina. Lu ditangkap dan ditahan hingga harus terpisah dari keluarganya dan meninggalkan anaknya, Dandan (Huiwen Zhang) yang saat itu masih berumur 3 tahun.

 

Wangyu dan Dandan saat itu diberitahukan bahwa Lu melarikan diri dan dilarang untuk menemuinya. Selain itu, mereka diminta untuk melaporkan kepada polisi jika melihat Lu di sekitar mereka. Dandan dengan yakin menjawab bahwa dirinya tidak akan mungkin menemui ayahnya, sedangkan Wangyu yang sangat rindu dengan Lu terlihat sedikit ragu.


Dandan saat itu sedang berkompetisi untuk mendapatkan peran utama dalam pertunjukan balet di sekolahnya. Dandan berlatih dengan keras dan amat berharap dapat menjadi pemeran utama tersebut. Namun, saat audisi dilakukan, meskipun Dandan memiliki kemampuan yang paling baik dibandingkan dengan nominasi pemeran utama lainnya, Dandan gagal untuk menjadi pemeran utama. Alasan tidak dipilihnya tidak lain karena latar belakang ayahnya yang dianggap sebagai pemberontak dan saat itu sedang melarikan diri. Dandan sedih dan kecewa hingga dirinya makin membenci ayahnya.


Coming Home
Lu yang dating ke rumahnya


Lu mencoba untuk mendatangi rumahnya dan bertemu dengan keluarganya. Namun, polisi menjaga pintu masuk rumah mereka. Di tengah hujan yang deras, Lu menyelinap untuk masuk melalui atap. Namun, Wangyu tidak berani membuka pintu rumah mereka. Lu yang sedang menunggu terlihat oleh Dandan. Saat itu Dandan terlihat marah mengetahui keberadaan Lu. Lu menitip pesan agar Wangyu dapat menemuinya di stasiun esok harinya. Bukan memberitahukan kepada ibunya, Dandan malah membocorkan informasi tersebut kepada polisi.

 

Esok harinya, saat Lu dan Wangyu akan bertemu di stasiun. Polisi datang dan menangkap kembali Wangyu. Sedangkan Lu mengalami luka di kepalanya. Sejak saat itu, hubungan antara Wangyu dan Dandan tidak baik. Dandan juga tetap tidak mendapatkan peran yang diinginkannya. Semuanya hancur berantakan.

 

Menunggu kepulangan

 

3 tahun kemudian, saat revolusi budaya berakhir, Lu dibebaskan dari penjara dan dapat kembali pulang. Dandan yang saat itu tidak lagi menari dan menjadi seorang pekerja pabrik, menjemput Lu di stasiun dan membawanya ke asrama tempat dia tinggal. Namun, Lu memilih untuk kembali ke rumahnya.


Coming Home
Lu dan Wangyu bertemu

 

Lu menunggu di dalam rumahnya dengan rasa rindu yang amat kuat terhadap Wangyu. Namun, sikap aneh ditunjukkan oleh Wangyu. Wangyu awalnya bersikap biasa saja, tetapi tiba - tiba mengusir Lu dari rumahnya. Ternyata Wangyu mengalami amnesia dan tidak dapat mengenali Lu. Meskipun pihak partai turun tangan untuk meyakinkan bahwa lelaki yang ada di hadapannya adalah Lu, Wangyu tetap tidak percaya.  Akhirnya pihak partai memberikan tempat tinggal di sebuah gudang tidak jauh dari rumahnya agar Lu tetap bisa dekat dengan Wangyu.

 

Selama dirinya tinggal di gudang tersebut, Lu melakukan segala cara untuk dapat membuat Wangyu ingat kembali kepadanya. Dirinya pun mencoba untuk memperbaiki hubungan anaknya dengan istrinya, serta mencoba untuk menjadi ayah yang baik bagi anaknya. Akankah usaha yang dilakukan Lu membuat Wangyu kembali ingat padanya? Bagaimana hubungan Dandan dengan orang tuanya?

 

Film ini memiliki ritme yang lambat, tetapi tidak membuat penonton menjadi bosan. Hal tersebut membuat para penonton ikut merasakan setiap emosi dan chemistry yang terbangun antar pemainnya. Selain itu, para pemain juga memberikan akting yang natural dan apik. Bahkan para pemainnya berhasil meraih penghargaan atas akting yang ditunjukkan: Gong Li (Best Actress), Daoming Chen (Best Actor), dan Huiwen Zhang (Best New Comer). Meski Huiwen sebagai pendatang baru, tetapi aktingnya cukup bisa diperhitungkan.

 

Cerita cukup padat dan berfokus pada satu masalah yaitu usaha yang dilakukan oleh Lu untuk membuat istrinya mengingatnya kembali dan bagaimana Wangyu yang terus menunggu suaminya. Menurut saya setiap adegan memiliki makna yang dalam dan menjadi bagian penting dari cerita, tidak ada adegan yang sia - sia atau tidak penting. Beberapa adegan bahkan menguras air mata dan menimbulkan rasa empati di hati penonton.

 

Adegan yang saya sukai adalah dimana dalam cerita ini, Lu dalam usahanya membuat Wangyu ingat kepadanya bersedia untuk berpura - pura menjadi orang lain. Dengan segala penolakan yang diterimanya, Lu tetap bertahan dan berada di sisi Wangyu.

 

Namun, tentunya ada adegan yang menurut saya kurang bisa masuk ke dalam logika. Saat Wangyu dan Lu akan bertemu di stasiun pada awal film, Wangyu telah pergi terlebih dahulu dan datang menggunakan bis. Sedangkan Dandan yang saat itu terbangun dan mendapati rumah telah kosong, bergegas akan menyusul dan berangkat menggunakan sepeda. Namun, keduanya datang dengan waktu yang hampir bersamaan. Dandan datang tidak lama setelah Wangyu datang dan berhasil menyusulnya. Menurut saya hal ini masih kurang dapat di logika.

 

Selain itu, saya tidak dapat membayangkan bagaimana perasaaan seorang Wangyu. Ada rasa prihatin dan sedih jika kita melihat Wangyu yang terus menerus menunggu suaminya. Padahal suaminya sudah ada disisinya. Dalam hati Wangyu tetap dipenuhi rasa rindu yang tidak berujung dan penantian tanpa akhir. Bayangkan jika hal tersebut terjadi dalam dunia nyata. Dirinya akan terus bersandar pada sebuah harapan kosong.

 

Pelajaran yang dapat kita ambil dalam film ini adalah rasa cinta dan ketulusan akan membuat orang bertahan dan memilih untuk setia kepada pasangannya. Meski sebuah hambatan muncul dalam hubungan mereka. Dalam konteks ini, Wangyu yang bertahan saat Lu ditangkap dan dipenjara berpuluh - puluh tahun. Sedangkan Lu yang memilih tetap berada disisi Wangyu meski Wangyu tidak mengingatnya. Ketulusan dan kesetiaan bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan pula tidak dapat dilakukan. Semua itu bergantung dari masing - masing orang dan cara mereka menghargai suatu hubungan.

 

Film ini saya rekomendasikan untuk kalian yang menyukai film drama dengan ritme lambat. Film ini juga cukup memberikan kesan yang mendalam hingga saya berikan nilai 10 dari 10. Setiap adegan amat membekas dalam ingatan dan membuat saya berkeinginan untuk menontonnya lagi dan lagi. Bagaimana dengan kamu?

 

(aluna)

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar