Killer Toon
(Original title: Deo web-toon: Ye-go sal-in) | 2013 | 1h 44m
Genre :
Horror, Thriller| Negara: Korea|
Director:
Yong-gyun Kim | Writers: Sang-hak Lee, Hoo-Kyoung Lee, Sun-ho Cho
Pemeran: Lee
Si-young, Uhm Ki-hoon, Kim Ji-Young, dll
IMDB :
6.2/10
My Rate : 7/10
Bagaimana jika cerita yang kita baca
di dalam sebuah komik menjadi sebuah kenyataan? Kang Jiyoon (Lee si-young)
adalah seorang komikus yang membuat komik dengan tema misteri/thriller. Bukan
hanya gambarnya yang bagus, tetapi alur cerita yang dibuatnya terasa nyata.
Film dibuka dengan sebuah adegan
dimana kepala penerbit mendapatkan kiriman komik dari Kang Jiyoon untuk dapat
direview sebelum diterbitkan. Namun, sebuah kejadian tidak terduga terjadi.
Cerita yang ada dalam komik tersebut adalah sebuah rahasia kelam dari kehidupan
kepala penerbit dan tidak ada satu pun orang yang mengetahuinya.
Kepala penerbit merasa kaget karena
cerita komik tersebut sama persis dengan kejadian dalam hidupnya. Terutama saat
dirinya membiarkan ibunya yang bunuh diri, mati begitu saja. Dengan rasa panik
dan ketakutan, dirinya pun mencoba menghubungi Kang Jiyoon untuk mengonfirmasi
cerita yang dituliskannya. Namun, sebuah kejadian mengerikan terjadi dan menyebabkan
kepala penerbit mati dalam keadaan tragis.
Kepolisian mendatangi lokasi perkara
dan melakukan penyidikan di tempat tersebut. Young-su Kim (Hyun woo) yang telah
terlebih dahulu datang ke lokasi, melaporkan hasil temuannya kepada Ki-cheol
Lee (Uhm Ki-Joon) seniornya di kepolisian yang datang kemudian. Hasil temuan
menyimpulkan bahwa kejadian tersebut besar kemungkinan merupakan bunuh diri.
Hal ini disebabkan korban berada di kantornya sendiri dan sidik jari yang ada
di pisau hanya ada sidik jari korban.
Ki cheol melihat gambar komik pada computer di TKP |
Namun, sebuah temuan lain membuka
misteri baru. Saat mereka memeriksa komputer milik korban, terlihat komik yang
sedang di review oleh korban. Keadaan korban di lokasi perkara sama persis
dengan yang digambarkan di dalam komik tersebut. Hal ini menimbulkan kecurigaan
dan keraguan dari Ki-cheol Lee dan mencoba untuk menyelidiki kasus tersebut
lebih lanjut. Terlebih log telepon terakhir adalah Kang Jiyoon menguatkan
keraguan dari Ki-cheol.
Di lain tempat, Kang Jiyoon setelah
mengirimkan naskah komiknya, pergi untuk bisa menenangkan diri. Dalam
perjalanannya, dirinya di ikuti dan diganggu oleh penampakan seorang gadis
kecil mengerikan yang terus mengikutinya. Dirinya terbangun di sebuah jalanan.
Ji yoon yang diikuti oleh hantu anak kecil |
Kejadian aneh yang dialaminya terus
menerus terjadi, sehingga Kang Jiyoon memutuskan untuk berkonsultasi dengan
seorang psikolog demi mengatasi ketakutannya. Psikolog menduga bahwa Kang
jiyoon mengidap sindrom 'alice in wonderland' yang biasa dialami oleh para
penulis. Sindrom tersebut terjadi saat dirinya tidak dapat membedakan antara
dunia nyata dan dunia imajinani mereka.
Setelah melakukan analisis lebih
lanjut pada komik Kang Jiyoon, Ki-cheol dan Yong-su mendatangi Kang Jiyoon
untuk mendapatkan keterangan. Namun tidak menemukan informasi apapun. Komik
yang dibuat hanya Kang Jiyoon dan kepala penerbit yang dapat melihat dan
membacanya sebelum diterbitkan. Sehingga menutup kemungkinan ada orang lain
yang tahu dan mencoba untuk meniru kejadian dalam komik tersebut.
Saat mereka meneliti komiknya,
sebuah kejadian lain akan terjadi. Saat ini mengenai seorang pria yang bekerja
untuk melakukan pembalseman pada mayat. Dimana dirinya akan terbakar secara
hidup-hidup di tempatnya bekerja. Mengetahui hal buruk akan terjadi, Kang
Jiyoon bersama dengan kedua polisi tersebut berkejaran dengan waktu untuk
mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terjadi.
Kang Jiyoon terlebih dahulu datang
ke lokasi tersebut, tetapi saat dirinya hampir saja berhasil menyelamatkan.
Pria tersebut mati dihadapannya bersamaan dengan kedatangan Ki cheol dan Yong
su yang menyebabkan Jiyoon menjadi tersangka. Desakan terus ditujukan kepada
dirinya dan memojokkan dirinya sebagai pelaku pembunuhan berantai. Akhirnya
Jiyoon mengatakan bahwa cerita dalam komik tersebut bukan murni karangannya,
dirinya hanya membuat ulang dari sebuah cerita yang dikirimkannya melalui
email.
Jiyoon tidak mengetahui siapa yang
mengirimkan email kepadanya, dirinya awal mengira bahwa email tersebut hanya
sebuah email spam belaka. Namun, karena ambisinya untuk dapat menghasilkan
cerita - cerita yang menarik akhirnya dirinya melakukan plagiat dari karya
tersebut.
Saat Ki cheol sibuk mengintrogasi
Jiyoon, Yongsu bersama rekan lainnya melakukan pemeriksaan di rumah Jiyoon.
Namun, Yongsu menemukan sebuah gambar anak kecil yang membuat dirinya terlihat
panik dan ketakutan. Berdasarkan informasi tersebut, polisi kemudian melacak IP
dari pengirim email tersebut hingga berujung pada sebuah bangunan tua yang
terlantar "Happy Mansion".
Rahasia gelap dari setiap manusia
Cerita yang dituliskan dan
digambarkan dalam komik merupakan sebuah rahasia gelap yang hanya tokoh dalam
komik itu yang mengetahuinya. Seperti sebuah quote yang tertulis dalam buku
tersebut
"Masa lalu dan kebenaran yang mengejutkan! Hantu yang pendendam datang membawa cerita"
Cerita dalam komik itu seperti
sebuah media pada hantu untuk menceritakan kisah mereka dan melakukan
pembalasan dendam.
Kejadian tragis yang terjadi pada
masing - masing tokoh dalam film tersebut, merupakan hasil dari kejahatan
mereka di masa lalu. Sebuah cerita selalu menjadi latar belakang dari setiap
kejadian. Sehingga tidak hanya menjadi sebuah pembunuhan sadis belaka, tetapi
juga memberikan nilai dan cerita yang dapat dinikmati oleh para penonton.
Penonton akan dapat memahami cerita dibalik semua kejadian.
Setiap orang pastinya memiliki
sebuah rahasia kelam yang mungkin ingin dirinya sembunyikan. Bisa jadi
berhubungan pada rasa bersalahnya pada seseorang di masa lalu. Melalui film
ini, Kim Young Gun mencoba untuk memvisualisasikan ide cerita tersebut. Saya
akui ide dari film ini cukup baru dan patut untuk dicoba ditonton. Penonton
akan dibawa untuk menebak apakah kejadian yang ada dalam film tersebut
merupakan sebuah kejadian supernatural atau sebuah pembunuhan berantai.
Alur cerita mudah untuk diikuti dan
dipahami, karena disajikan secara beruntun. Meskipun menggunakan alur maju
mundur, dimana adanya cuplikan - cuplikasi masa lalu dalam film tersebut,
tetapi tidak membuat para penonton kebingungan. Malah memperjelas kejadian yang
sedang di tonton. Permainan psikologi dan pembentukan narasi yang baik ke
penonton. Selain itu, sebuah plotwist yang tidak dapat ditebak dari awal cerita
menjadi suatu daya tarik sendiri bagi para penonton.
Lee Si-young tidak usah diragukan
lagi untuk aktingnya. Pada film ini dirinya berhasil untuk menunjukkan sebuah
performa yang baik dalam memerankan seorang komikus terkenal dan
merepresentasikan dengan baik karakter dari komikus tersebut. Kang dan Ki-joon
juga melakukan akting yang baik saat dirinya menjadi seorang polisi. Terlihat
juga di alur cerita bahwa mereka tidak menganggap kasus tersebut hanya sebagai
sebuah kasus remeh. Ekspresi dari pemain utama dan pemain pendukung semua
terlihat amat baik
Selain itu, gaya penggambaran dalam
komiknya tereksekusi dengan sangat baik. Animasi yang ada di sela - sela film
juga bisa dibilang amat baik. Selain itu efek visual dan make up dari para
pemainnya juga amat baik dan terlihat nyata. Sehingga mendukung dari visual
karakter dan ceritanya.
Meskipun menurut saya, cerita yang
telah dibangun dengan sangat baik di pertengahan awal, terlihat mulai membosankan
dan plotwist pada akhir film masih memberikan sebuah tanda tanya di pikiran
saya. Kejadian tersebut masih diluar dari logika saya. Saya pun sulit mencari
makna dari film ini.
Namun, disamping itu semua, film ini
masih merupakan film yang layak untuk dinikmati dan saya berikan nilai 7 dari
10. Pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini adalah bahwa setiap manusia
memiliki masa lalu dan kesalahan yang dilakukan. Jangan sampai sebuah kesalahan
tersebut menjadi suatu penyesalan dan menghantui kehidupan kita. Berusahalah
untuk selalu memberikan yang terbaik dan selalu bertanggung jawab atas apa yang
kita lakukan di dunia ini.
(aluna)
0 Komentar