The Great
Hypnotist (Original Title: Cui mian da
shi) | 2014 | 1h 44m
Genre : Drama, Mystery,
Thriller| Negara: Chinese
Director: Leste Chen | Writers:
Leste Chen, Peng Ren
Pemeran:
Zheng Xu, Zhong Lü, Karen Mok, dll
IMDB : 6.9/10
My Rate : 9/10
Hipnotis adalah salah satu cara yang
lazim digunakan oleh psikolog untuk mengobati pasiennya. Dr. Xu Ruining (Zheng
Xu) adalah seorang psikolog terkenal yang menggunakan metode hipnotis dalam
pengobatannya. Dibuka dengan adegan dimana Ruining sedang melakukan pemaparan
dalam sebuah seminar kedokteran mengenai terapi hipnotis yang telah
dilakukannya terhadap seorang pasien.
"Yang terbaik dalam hipnoterapi adalah membuat pasien melupakan kalau kita adalah dokter semasa terapi"
Metode terapi yang dilakukan oleh
Ruining menimbulkan kontroversi, terutama metode hipnotis sadar. Dimana pasien
tidak sadar jika dirinya sedang dihipnotis. Hal ini sering kita temui di
Indonesia, tetapi beritanya kebanyakan negatif. Saat seseorang dapat menyerahkan
barang-barangnya tanpa sadar karena telah dihipnotis dalam keadaan sadar.
Prof. Yang bertemu dengan Ruining |
Meskipun metode yang digunakan cukup
kontroversi, Ruining masih menjadi seorang ahli di bidangnya. Saat itu lah
Prof. Fang (Zhong Lu : baca juga Red Amnesia) meminta bantuan Ruining untuk
mengobati seorang pasien dengan kasus yang rumit bernama Ren Xiao Yan (Karen
Mok).
Ren Xiao Yan
adalah seorang wanita yang merupakan anak adopsi dan dirinya mengaku bisa
melihat arwah orang mati. Saat merasakan gejalanya, Xiao Yan telah mendatangi
banyak psikiater dan psikolog. Namun, tidak menunjukkan hasil dan perkembangan
apapun.
Mencari penyebab sesungguhnya
Xiao Yan
mendatangi Ruining untuk sesi pengobatannya. Namun, Xiao yan sepertinya
bukanlah seorang yang mudah ditangani. Xiao Yan tidak langsung masuk ke dalam
ruangan terapi, tetapi menunggu Ruining untuk menghampirinya.
Ruining bertemu Xiaoyan di depan ruang konsultasi |
Saat itu
Xiao Yan berada di hadapan sebuah jam besar dan memunggungi Ruining. Xiao Yan
mempermasalahkan detik jam tersebut dan mengatakan jam tersebut telat sambil
memutar jarum jamnya.
Saat akan
memulai sesi konsultansi, Ruining pergi meninggalkan Xiao Yan untuk menghubungi
temannya, Shen Li. Shen Li merupakan psikolog yang sebelumnya menangani Xiao
Yan. Ruining menghubunginya untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai
Xiao Yan.
Sekembalinya
ke dalam ruangan, Ruining mendapati Xiaoyan sedang berdiri di dekat sofa di
ruangan tersebut. Xiao yan seperti melihat sesuatu di ruangan tersebut dan
terus menerus melihat ke arah yang sama di awal sesi konsultansi.
Xiao Yang
menceritakan kejadian yang pernah dialaminya. Semua kejadian tersebut entah
mengapa terus berkaitan dengan arwah orang mati. Namun, Ruining terus berpikir
logis dan memperlihatkan sikap tidak percaya pada cerita yang disampaikan oleh
Xiaoyan.
"Tidaklah penting apa yang aku lihat, pertanyaannya mengapa aku melihat mereka?"
Untuk
mengetahui penyebab sebenarnya dari permasalahan yang terjadi pada Xiao Yan,
Ruining melakukan hipnotis terhadap Xiao Yan. Saat itulah Xiao Yan masuk ke
dalam dunia bawah sadarnya.
Ruining
sibuk dan terlalu fokus mencatat informasi yang disampaikan oleh Xiao Yan,
mengenai apa yang dirasakan dan dilihat Xiao Yan dalam dunia bawah sadarnya.
Namun, tiba - tiba Ruining masuk dalam dunia bawah sadar Xiao Yan. Saat itu
Xiao Yan mendorongnya ke dalam sebuah danau.
Xiao Yan mendorong Ruining ke dalam kolam |
Ruining
tersadar dan mendapati Xiao Yan menatapnya dan mengatakan bahwa Ruining
tertidur saat sesi konsultansi. Ruining juga mendapati rekaman suara pada sesi
tersebut menghilang. Sehingga menjadi bukti pendukung bahwa Ruining tertidur
pada sesi tersebut.
Apa yang
sebenarnya terjadi dengan mereka? Apakah benar bahwa Xiaoyan hanya mengalami
delusi? Siapakah sebenarnya Xiao Yan?
Review:
Film ini
termasuk dalam kategori film yang saya rekomendasikan untuk di tonton dan saya
berikan nilai 9 dari 10 karena cerita yang ditampilkan di luar dari ekspektasi
saya.
Tiap adegan
ditampilkan secara mendetail. Pergerakan kamera yang menyorot secara rinci
hal-hal kecil yang akhirnya dapat membantu penonton untuk menyusun puzzle dari
cerita yang sedang ditonton. Menurut saya merupakan hasil eksekusi yang apik.
Setting
lokasi banyak berfokus pada ruang kerja Ruining sebagai tempat mereka melakukan
konsultasi dan berinteraksi. Namun, sesekali penonton akan dibawa ke setting
yang berbeda saat memasuki alam bawah sadar dari Xiao Yan. Perpindahan tersebut
tetap mengalir dengan rapi, bahkan penonton terasa dibawa oleh arus.
Sinematographi
dan pemilihan suara di dalam film ini juga amat baik. Tidak salah jika akhirnya
film ini mendapatkan penghargaan sebagai best screenplay dan best sound. Karena
kombinasi yang ditampilkan memang sebagus itu.
Interaksi
antar pemain juga terasa natural. Dialog yang dinamis membuat penonton dapat
merasakan naik turunnya konflik dari dialog antara para tokoh. Emosi yang
intens terasa dari setiap interaksi dialog yang dilakukan.
Terdapat
beberapa twist dan kejadian tidak terduga dalam film tersebut yang menjadi daya
tarik dari film ini. Twist tidak mudah untuk di tebak dan diluar dari perkiraan
penonton. Menurut saya film ini memiliki script yang baik dan pengeksekusian yang
baik pula.
Para pemain
dapat memainkan perannya secara baik dan akting yang natural. Sehingga penonton
dapat menikmati tiap adegan dengan baik.
Hanya saja
terdapat satu hal yang menurut saya dapat dioptimalkan. Saat menceritakan bahwa
Xiao Yan dibuang pada umur 4 tahun, pemeran dari Xiao Yan menurut saya terlihat
terlalu besar untuk anak usia 4 tahun. Jika dapat dipilih pemeran yang lebih
sesuai, mungkin penonton akan lebih relate dengan kejadian saat itu.
Selain itu
timbul sebuah pertanyaan dalam diri saya saat menonton film ini, yaitu apakah
kita bisa menghipnotis orang lain, sedangkan kita dalam keadaan terhipnotis
juga? Bagaimana menurut kalian?
Pelajaran
yang dapat kita ambil dari menonton film ini adalah kita menyadari bahwa setiap
manusia memiliki masalahnya masing - masing dalam diri mereka. Penting bagi
mereka menyadari masalah tersebut dan mencoba untuk memperbaikinya. Selain itu,
penting pula untuk dapat memaafkan. Bukan untuk orang lain, tetapi untuk
membuat diri kita merasa tenang. Lakukanlah meskipun sulit dan butuh
perjuangan.
(aluna)
0 Komentar