Psychic School Wars (
Original title: Nerawareta gakuen)| 2012 |1h 47m
Genre : Animation, Romance, Sci-Fi| Negara: Jepang
Director: Ryôsuke Nakamura, Lisa Ortiz | Writers:
Taku Mayumura, Ryosuke Nakamura, Yûko Naitô
Pemeran: Yûtarô Honjô,
Mayu Watanabe, Kana Hanazawa, dll
IMDB : 5.9/10
My Rate : 7/10
Perubahan terjadi di sekolah Kenji Seki
dan semakin parah saat seorang murid pindahan masuk ke sekolah mereka. Siapa
sebenarnya murid pindahan tersebut?
Sinopsis
Seorang laki-laki muncul di sebuah taman
bunga sakura di atas bukit dengan membawa sebuah batu misterius ditangannya.
Lelaki tersebut terlihat aneh dan terlihat seperti baru pertama kali melihat
bumi. Saat batu tersebut berputar, sebuah angin kencang muncul dan menerbangkan
kelopak bunga sakura. Kenji Seki yang saat itu sedang membawa anjingnya
berjalan - jalan, tidak sengaja melihat adegan tersebut dan mendengar perkataan
dari lelaki misterius tersebut.
Kiri ke kanan. Ryoichi dan Seki bertemu untuk pertama kali |
Seki adalah seorang anak SMP yang
memiliki teman masa kecil bernama Natsuki yang juga bersekolah di sekolah yang
sama. Selain itu, di sekolah tersebut, Seki menyukai seorang anggota OSIS yang
bernama Harukawa. Seki tidak menyangka akan berinteraksi dan menjadi teman
sekelas dengan Harukawa di tahun ajaran ini bersama juga dengan Natsuki.
Tahun ajaran baru telah dimulai. Sebuah
peraturan baru diterapkan di sekolah tersebut. Semua anak murid tidak boleh
membawa telepon genggam ke sekolah. Hal ini disebabkan sekolah menilai bahwa
telepon genggam mengganggu proses belajar dan fokus dari para murid. Selain itu
terdapat sebuah kasus juga yang terjadi akibat telepon genggam terhadap salah
satu murid yang tahun ini kembali mengulang dan berada di kelas yang sama
dengan Seki.
Meskipun peraturan ini diterapkan
langsung oleh sekolah dan mendapatkan persetujuan dari Ketua dan anggota OSIS,
banyak murid yang menolak hal tersebut. Para murid merasa OSIS telah
menghianati mereka, karena pada dasarnya ketua OSIS memang tidak memiliki
telepon genggam. Sehingga mereka merasa hal tersebut tidak akan berdampak
apapun pada OSIS. Sedangkan akan berdampak kepada para murid yang
ketergantungan dengan penggunaan telepon genggam untuk berkomunikasi atau
berselancar di dunia digital.
Seorang murid baru diperkenalkan di
kelas Seki. Ryoichi Kyogoku, seorang anak lelaki yang ternyata adalah lelaki
misterius yang ditemui oleh Seki pagi ini. Harukawa yang melihat Ryoichi
langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Kegantengan dari Ryoichi juga
menarik perhatian dari teman - teman kelasnya. Mereka meminta kontak Ryoichi,
tetapi Ryoichi tidak memiliki telepon genggam.
Kiri ke kanan. Harukawa, Ryoichi, Seki, dan Natsuki sedang berlatih drama |
Sebuah pentas drama akan dilaksanakan di
sekolah Seki. Hal ini membuat Seki, Natsuki, dan Harukawa menjadi dekat dengan
Ryoichi. Mereka berlatih drama bersama dan menghabiskan waktu bersama. Harukawa
juga semakin dekat dengan Ryoichi karena memiliki ketertarikan yang sama dengan
piano. Sebuah perasaan dan hubungan yang sulit muncul antara mereka. Natsuki
menyukai Seki sejak mereka kecil, Seki menyukai Harukawa, dan Harukawa menyukai
Ryoichi. Mereka memendam perasaan mereka masing - masing dan tidak berani untuk
mengutarakannya.
Membaca pikiran dan perasaan orang lain
Perasaan dan pikiran manusia adalah
suatu hal yang rumit. Seki bertengkar dengan Natsuki saat Seki mengatakan bahwa
Natsuki tidak mungkin mengerti perasaannya. Hal ini membuat Natsuki marah
kepada Seki. Seki berpikir jika dirinya bisa membaca pikiran dan perasaan orang
lain melalui media telepati, pastinya akan mempermudah dirinya untuk dapat
berinteraksi dan memahami orang lain.
Yamagiwa berdiri di pinggi jurang |
Yamagiwa adalah murid yang mengulang
karena kasus telepon genggam di sekolah yang merupakan teman sekelas Seki.
Yamagiwa tidak pernah masuk ke sekolah sejak kejadian tersebut. Yamagiwa
berdiri di pinggir jurang dan berencana untuk melompat. Saat itulah Ryoichi
muncul dan menolongnya. Yamagiwa merasa bahwa tidak ada orang yang bisa
memahami perasaannya dan menjadi putus asa karenanya. Ryoichi lalu memberikan
kekuatan paranorma untuk dapat membaca pikiran orang lain kepada Yamagiwa.
Ryoichi menjadikan Yamagiwa sebagai kaki
tangannya untuk mewujudkan tujuan kedatangannya ke bumi dengan memberikan
kekuatan tersebut kepadanya. Yamagiwa kembali muncul di sekolah dan menjadi
dekat dengan Ryoichi. Ryoichi dan Yamagiwa terus mencari anggota baru yang
dapat diberikan kekuatan tersebut. Hal ini menyebabkan keanehan terus
bermunculan di sekolah. Sikap dari para murid berubah dan banyak yang
menghilang atau tidak datang ke sekolah.
Ryoichi dan Yamagiwa makin dekat di sekolah |
Hal mengejutkan lainnya adalah ayah
Ryoichi menganggap Seki sebagai sebuah penghalang yang dapat merusak rencana
mereka. Seki dianggap memiliki kemampuan alami sebagai paranormal, hanya saja
saat ini kekuatan tersebut sedang disegel oleh kakek Seki. Kekuatan tersebut
merupakan kekuatan yang sangat besar, tetapi Seki masih belum mengetahui
kekuatan tersembunyi di dalam dirinya.
Akankah Ryoichi berhasil melaksanakan
rencanyanya dan mengubah dunia atau Seki akan menggagalkan rencana tersebut?
Ulasan
Film ini diadaptasi dari sebuah novel
sci-fi berjudul Nerawareta Gakuen oleh Taku Mayumura. Novel tersebut dibuat
pada tahun 1973 dan telah diadaptasi ke dalam empat serial televisi pada tahun
1977, 1982, 1987, dan 1997. Juga telah diadaptasi dalam dua live-action tahun
1981 dan 1997. Meskipun saya belum pernah membaca novel tersebut, tetapi jika
telah diadaptasi dalam beberapa waktu, pastinya dari segi cerita amat baik.
Melihat dari film yang telah dibuat dan
mengingat novel tersebut dibuat tahun 1973, saya merasa ide dari cerita yang
ditampilkan diluar perkiraan dan sangat futuristic. Bayangkan tahun 1973 telah
berpikir tentang ide lintas waktu dan masa depan bumi. Sehingga memang dari
segi ide cerita dapat disimpulkan amat baik.
Ditambah lagi dari sinematik yang
ditampilkan juga cukup baik. Sisi animasi, gambar, dan graphicnya tereksekusi
dengan cukup baik. Plot lokasi yang ditampilkan juga indah. Sound effect dan
soundtrack yang dipilih juga mendukung suasana di tiap adegannya tanpa
berlebihan. Sehingga dari segi mata dan telinga, penonton mendapatkan suguhan
yang komplit.
Namun, terdapat beberapa hal yang
menurut saya kurang. Penokohan dari tiap tokohnya cukup baik dan memiliki
karakter masing - masing yang cukup jelas. Hanya saja respon dari tiap tokoh
digambarkan secara berlebihan dari segi eskpresi dan sikap, tidak terlihat
alami. Sebagai contoh saat kebersamaan Harukawa bersama dengan Ryoichi, atau
sikap Natsuki kepada Seki.
Seki juga sebagai seorang tokoh utama,
terlalu tertutupi dengan Ryoichi. Pembangunan karakter Seki sebagai tokoh utama
sedikit lambat dan berkembang secara tiba-tiba.
Padahal Seki diperkirakan sebagai seorang yang akan menghalangi rencana
Ryoichi, tetapi potensi tersebut tidak terlihat. Hubungan Seki dan Natsuki
dengan kekuatan Seki juga sedikit buram dan membuat saya sedikit bingung.
Terdapat ketidakjelasan cerita yang
menurut saya menjadi point penting, yaitu mengenai Yamagiwa. Tidak dijelaskan
dengan jelas kasus yang menimpa Yamagiwa yang selanjutnya berdampak kepada
sekolah dengan mengeluarkan peraturan pelarangan membawa telepon genggam.
Padahal menurut saya hal itu adalah hal yang cukup penting karena menjadi titik
balik dari semua hal yang terjadi di sekolah. Serta menjadi salah satu kunci
Ryoichi memilihnya menjadi kaki tangannya.
Natsuki mencium Ryoichi |
Hal yang penting dan mengganggu saya
selama menonton film ini adalah dimana para tokohnya digambarkan sebagai
seorang anak SMP kelas 8. Hanya saja dari visualisasi masing - masing tokoh
tidak terlihat sebagai anak SMP terlebih saat Ryoichi pertama kali muncul, saya
kira ini kisah anak SMA atau mungkin kuliah. Terdapat beberapa adegan juga yang
menurut saya tidak cocok untuk anak SMP dimana terdapat adegan ciuman dan
dipenuhi dengan cerita percintaan yang terlalu intens.
Saya berpikir perbedaan waktu dan
budaya, bisa jadi menjadi salah satu penyebab yang membuat hal tersebut menjadi
wajar disana. Hanya saja saya merasa terganggu dengan adegan tersebut setiap
saya teringat bahwa mereka adalah murid SMP kelas 8 dengan perkiraan umur 13-14
tahun. Serta membayangkan jika hal tersebut terjadi di dunia nyata dengan
kondisi yang sama. Dimana seharusnya umur segitu harusnya lebih fokus kepada
belajar dari pada percintaan.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari
film ini adalah setiap manusia memiliki perasaan dan pikiran yang belum tentu
diketahui atau dipahami oleh orang lain. Terlebih jika perasaan dan pikiran
tersebut tidak diutarakan. Sehingga jika berharap orang lain memahami kita,
komunikasikan perasaan dan pikiran tersebut dengan baik. Penting pula bagi kita
untuk mencoba memahami dengan mendengarkan dan menghargai ungkapan perasaan
orang lain kepada kita.
Jika kita memiliki kemampuan untuk
membaca pikiran orang lain, menurut saya hal itu juga akan sia - sia. Karena
kita biasanya hanya akan memilih apa yang ingin kita dengar dan percayai.
Itulah pentingnya kita dapat menurunkan ego kita saat mendengar perasaan orang
lain. Agar kita bisa paham dan mengerti dengan baik.
"Bagaimana bisa orang lain mengetahui yang kau rasakan kalau kau tidak mengungkapkannya? Bagaimana bisa kau ingin memahami yang orang lain rasakan kalau kau sendiri tidak mau mengetahuinya?"
Nb: pastikan kamu menonton hingga
aftercredit selesai, karena kesimpulan cerita ada di benar - benar akhir film.
(Aluna)
0 Komentar