Review Daytime Shooting Star (2017) - Jatuh hati pada sang bintang

 


Daytime Shooting Star (Original Title: Hirunaka no ryûsei)| 2017 | 1h 59m

Genre : Family, Romance| Negara: Japanese

Director: Takehiko Shinjô | Writers: Mika Yamamori, Naoko Adachi

Pemeran: Mei Nagano, Shôhei Miura, Alan Shirahama, dll

IMDB : 6.7/10

My Rate : 9/10

 

Suzume Yasano merasakan perasaan yang kompleks saat jatuh cinta dengan Shisio, guru di sekolahnya, sedangkan Mamura, teman sekelasnya menyukai Suzume dan berharap bisa bersama Suzume.

 

Sinopsis

 

Suzume Yasano (Mei Nagano) harus pindah ke Tokyo karena orang tuanya harus pergi ke Bangladesh saat ayahnya dipindahkan kerja di sana. Sayangnya Suzume tidak ikut pindah ke Bangladesh, tetapi harus menetap di Tokyo bersama dengan pamannya. Sesampai di Tokyo, dirinya tersesat karena tidak terbiasa dengan lingkungan yang amat berbeda dengan kampungnya.


Daytime Shooting Star
Suzume yang baru sampai di Tokyo
 

Setelah lama berkeliling, dirinya memutuskan untuk beristirahat dan memakan bekal bawaannya. Suzume yang sedang menikmati makanannya tidak sengaja melihat bintang jatuh di tengah hari. Sebelumnya pada saat kecil hal itu pernah terjadi dan dengan situasi yang mirip sama yaitu dirinya tersesat.

 

Saat sedang melihat bintang tersebut, Suzume tiba - tiba pingsan dan jatuh ke pelukan seorang pria. Suzume tersadar dan dengan ajaib telah berada di rumah pamannya. Pria yang menolong Suzume, Satsuki Shishio (Shohei Miura), ternyata adalah teman dari pamannya. Shishio tidak sengaja melihat kertas alamat yang dibawa Suzume dan ternyata adalah alamat yang diketahuinya.

 

Percikan Perasaan Cinta

 

Saat masuk ke sekolah barunya, ternyata Shishio adalah wali kelas Suzume. Suzume harus duduk di sebelah Mamura (Alan Shirahama). Namun, Mamura tidak menunjukkan sikap yang ramah. Bahkan terlihat seperti menghindar saat Suzume tidak sengaja memegang tangannya.


Daytime Shooting Star
Shishio memberikan saran kepada Suzume di atap
 

Suzume kesulitan untuk mencari teman, karena pada dasarnya di sekolahnya yang dulu, kebanyakan teman - temannya adalah teman masa kecil. Sedangkan di lingkungan yang baru ini dirinya harus mencoba untuk mencari teman lagi. Suzume memutuskan untuk memakan makan siangnya sendirian di atas atap sekolah.

 

Shishio mengikutinya ke atap dan memberikan sedikit saran padanya. Shishio mengatakan jika Suzume ingin mendapatkan teman, maka dirinya harus mengatakannya secara langsung. Suzume pun mencobanya saat pulang sekolah dan meminta Mamura untuk menjadi temannya.


Daytime Shooting Star
Mamura yang kaget saat dipegang oleh Suzume
 

Mamura ternyata memiliki kelainan dimana saat dirinya bersentuhan dengan perempuan, pipinya akan langsung memerah. Suzume yang mengetahui hal tersebut berjanji akan merahasiakannya asal Mamura mau menjadi temannya. Hubungan pertemanan mereka ternyata menimbulkan masalah saat Yuyuka (Maika Yamamoto) cemburu dengan kedekatan mereka berdua.

 

Setelah bertengkar dan akhirnya menyelesaikan kesalahpahaman, Suzume dan Yuyuka malah menjadi teman baik. Suzume mengetahui bahwa Yuyuka menyukai Mamura. Yuyuka membantu Suzume untuk terlihat lebih modis di sekolah dengan mengajarinya berdandan. Shishio dan Mamura terpesona dengan penampilan Suzume, serta timbul rasa suka di hati mereka masing - masing. Namun, Suzume ternyata menyukai Shishio.

 

Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya?

 

Ulasan

 

Film Daytime Shooting Star ini diadaptasi dari sebuah manga berjudul Daytime Shooting Star (ひるなかの流星, Hirunaka no Ryūsei) karangan Mika Yamamori. Namun ulasan ini murni berdasarkan yang tertuang di dalam film tanpa perbandingan dengan cerita dalam manga itu sendiri. Pastinya akan ada sedikit perbedaan cerita antara manga dan film yang belum bisa dijabarkan ulasan ini karena keterbatasan informasi.

 

Ide cerita dari film ini cukup simple dan mudah untuk diikuti. Kisah percintaan yang sering terjadi dikalangan anak muda. Cerita mengalir secara runtun dan sistematis yang membuat mudah dipahami. Konflik yang timbul juga tidak terlalu berlebihan. Penonton dapat menikmati tiap adegannya dan bisa ikut menangis atau tersenyum bersama dengan tokoh di dalam cerita tersebut.

 

Kemampuan akting yang ditampilkan oleh para pemain cukup baik. Chemistry yang timbul di antara pemain juga terlihat natural. Terlebih lagi tokoh utama juga memiliki ekspresi wajah yang baik dan tidak berlebihan. Make up yang digunakan juga terkesan natural.

 

Pemilihan musik sebagai soundtrack dan musik latar belakang juga dilakukan dengan amat baik. Harmoni yang baik tercipta dengan scene dan suasana di tiap adegannya. Membuat nyaman saat menontonnya.

 

Film ini amat cocok bagi cineas yang menyukai kisah romantis simple yang tidak terlalu berlebihan. Memperlihatkan perasaan yang kompleks yang dirasakan seorang perempuan. Bagaimana dirinya memahami hatinya untuk menentukan cinta mana yang patut untuk diperjuangkan dan dipertahankan.

 

Pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini adalah sering kali kita dibutakan dengan perasaan cinta kita terhadap seseorang. Hal ini membuat kita tidak melihat segala sesuatunya dengan mata terbuka. Padahal bisa jadi perasaan yang kita pertahankan tersebut tidak berada di tempat yang tepat. Cintailah seorang yang benar - benar mencintaimu dan mau berjuang untukmu.

 

(Aluna)

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar