The
Limit of Sleeping Beauty (Original title: Rimitto obu suripingu byuti /リミット・オブ・スリーピング・ビューティー )| 2017| 1h 30m
Genre : Drama | Negara: Japan
Director: Ken
Ninomiya | Writers: Ken
Ninomiya
Pemeran:
Yuki Sakurai, Nino Furuhata, Issei Takahashi, dll
IMDB:
5.7/10
Tomatometer : -%
My Rate : 10/10
Oria Aki yang bercita - cita menjadi seorang aktor dalam pelariannya bertemu dengan Kaito, fotografer melankolis yang mengubah kehidupannya.
Peringatan:
Terdapat adegan dengan flash, kehidupan
dunia malam, minuman keras, kekerasan, bunuh diri, ketelanjangan, dan seks.
Mohon bijak dalam menonton.
Sinopsis:
Oria Aki (Yuki Sakurai) melarikan diri
dari rumahnya dan pergi ke Tokyo untuk mengejar cita-citanya sebagai seorang
aktor. Dirinya bertemu dengan Kaito (Issei Takahashi) yang merupakan seorang
fotografer dan pemilik sebuah sirkus bernama Aurora. Kaito menawarkan pada Aki
untuk tinggal di Aurora bersama dengan performer lainnya. Saat itu, untuk
membalas kebaikan Kaito dirinya bersedia bekerja sebagai seorang asisten sulap.
Namun, pekerjaan itu ternyata digelutinya lebih lama dari bayangannya dan
dirinya belum juga semakin dekat dengan mimpinya untuk menjadi seorang aktor.
Aki selalu bersama dengan seorang badut
bernama Butch (Nino Furuhata) yang tidak lain adalah kepribadian lain yang
dibuat oleh Aki untuk melindungi perasaannya. Butch muncul setelah kematian
Kaito. Beberapa waktu berlalu, Aki berhasil menjadi seorang aktor terkenal
karena berhasil mendapatkan peran sebagai Ophelia. Namun, kebahagiaan itu tidak
berjalan lama, sebuah skandal muncul ke permukaan dan merusak reputasi Aki.
Beberapa bayangan di masa lalu kembali
muncul, salah satunya mengenai kebahagiaannya saat bersama dengan Kaito. Butch
selalu bersama dengannya untuk mendengarkan segala pemikiran yang disampaikan
oleh Aki. Aki tidak dapat membedakan antara masa lalu, realita, dan
khayalannya. Semuanya terasa nyata bagi dirinya yang membuat Aki kesulitan.
Ditambah lagi saat mengetahui Ophelia akan diperankan oleh orang lain, dirinya
merasa kacau dan hancur.
Apa yang akan terjadi pada Aki
selanjutnya?
Film ini mengingatkanmu pada:
Cara film ini disajikan mengingatkanku
pada Film The World of Kanako. Cerita ditampilkan secara tumpang tindih antara
masa lalu, masa kini, dan khayalan yang membuat kita harus fokus untuk
menontonnya.
Ulasan:
Film The Limit of Sleeping Beauty benar
- benar disajikan melebihi ekspektasi. Cerita yang begitu misterius ditampilkan
di awal film ini berlangsung. Tokoh Aki muncul bersama dengan tokoh Butch yang
pastinya akan membuat penonton sedikit kebingungan terutama mengenai tokoh
Butch tersebut. Terlebih set lokasi yang dilakukan di rooftop lengkap dengan
kasur dan perlengkapan lainnya seperti sebuah kamar. Hal yang terlintas pertama
kali saat melihat set ini adalah bagaimana jika turun hujan pastinya kasurnya
akan basah. Hehe
Cerita disajikan dengan cara yang cukup
menarik dengan menggunakan alur maju mundur. Penonton harus benar - benar fokus
untuk menonton film ini dan tidak meninggalkan layar sedetik pun agar memahami
cerita secara keseluruhan. Sebab antara masa lalu, masa kini, dan khayalan
benar - benar amat tipis. Penonton harus bisa cermat untuk bisa mengetahui mana
kejadian yang benar - benar nyata. Sulit untuk menebak akhir cerita bahkan alur
cerita itu sendiri. Banyak sekali kejutan yang didapat saat menonton film ini.
Tema gangguan mental diangkat dan dicoba
untuk di representasikan melalui tokoh Aki. #spoiler. Adegan dimana Aki
berbicara dengan Butch yang ternyata merupakan sebuah kepribabdian buatan dari
Aki sendiri mengingatkan pada gangguan mental seperti kepribadian ganda. Namun,
ternyata tidak semudah itu. Aki ternyata juga mengidap Skizofernia yang
diperlihatkan bagaimana dirinya merasa bahwa realita dan khayalannya bersatu.
Hal ini yang membuat Aki begitu kesulitan dalam hidupnya.
Akting dari Yuki Sakurai amat baik dan
patut untuk diberikan standing ovation. Yuki dapat merepresentasikan
banyak tingkatan psikologis dan juga perasaan seperti bahagia, jatuh cinta,
putus asa, kemarahan, dll yang ditunjukkan melalui ekspresi dan sikapnya.
Perasaan itu tersampaikan dengan baik kepada penonton. Hal ini yang membuat
akting Yuki memang cukup mempesona.
Metode pengambilan gambar, komposisi
warna, editing, dan juga pemilihan lagu sebagai soundtrack benar - benar
memainkan peran penting untuk membuat film ini menjadi sebuah karya seni yang
menawan. Banyak adegan seks yang ditampilkan dan terkadang secara eksplisit
dalam film ini. Namun, entah mengapa tidak terkesan murah malah seperti sebuah
karya seni yang memotrait berbagai macam emosi di dalam tiap adegannya. Sebuah
kekacauan yang dirasakan tokoh utama terlihat dari setiap adegannya.
Adegan yang mengesankan:
Aki benar - benar terpukul dengan
skandal yang mengenainya. Hal ini membuat dirinya terkenang Kaito dan
kebersamaannya. Kematian Kaito benar - benar memberikan pukulan besar dalam
hidupnya. Selaras dengan tiap adegan ingatan tersebut, Aki yang duduk sendiri
dan mematung di atas rooftop dihujani begitu banyak foto yang berjatuhan dari
langit. Hal ini seperti simbol semua ingatan yang dimilikinya. Lagu yang
diputar untuk mengiringi adegan ini dan sekelibatan ingatan seperti sebuah
music video yang estetik. Penonton benar benar bisa merasakan sakit yang
dirasakan Aki melalui adegan tersebut.
Dialog mengesankan:
"Jika aku berada dalam mimpi selamanya, aku ingin bersamamu."
#spoiler. Aki bertemu kembali dengan
Kaito dalam pikirannya dan berusaha untuk tinggal bersama dengan Kaito. Dirinya
mengatakan bahwa rela selamanya tinggal di dalam mimpi selama tetap bisa
bersamannya. Aki memperlihatkan bagaimana dirinya masih belum bisa menerima
kepergian Kaito yang tiba-tiba.
Ending:
Shocking Ending.
Rekomendasi:
Must Watch! Penyajian yang benar - benar menarik dan
estetik, memotrait berbagai macam perasaan manusia yang kompleks. Hanya saja
jangan tonton film ini ditempat umum ya.
(Aluna)
0 Komentar