Review Film Cinderella (2021)

 

Cinderella 2021

Cinderella | 2021| 1h 52m

Genre : Comedy, Family, Fantasy | Negara: US, UK

Director: Kay Cannon | Writers: Kay Cannon

Pemeran: Camila Cabello, Billy Porter, Nicholas Galitzine, dll

IMDB: 4.4/10

Tomatometer : 41%

My Rate : 8/10

 

Ella, wanita ambisius yang sedang berjuang untuk mandiri, tanpa sengaja bertemu dengan Pangeran Robert yang mencari pasangan hidup, membuat Ella terjebak dalam dilema antara impian dan cinta.

 

Peringatan:

-

 

Sinopsis:

Ella (Camila Cabello), wanita ambisius dan berbakat dalam mendesain sebuah gaun mencoba peruntungannya untuk menjadi mandiri dan membuka tokonya sendiri. Hal tersebut bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Apalagi dirinya harus menentang stigma yang ada di masyarakat mengenai tugas seorang wanita dimana seorang wanita dipandang rendah dan tidak boleh melakukan hal diluar yang seharusnya. Apalagi menjadi seorang pengusaha.

 

Di sisi lain, Pangeran Robert (Nicholas Galitzine) terus mendapatkan desakan dari ayahnya untuk segera menikah. Seluruh putri yang ada di sekitar kerajaan telah datang untuk menemui Robert. Namun, tidak ada satupun di antara mereka yang menjadi pilihan Robert. Robert sangat ingin menikah dengan wanita yang dicintainya. Sedangkan ayahnya hanya peduli dengan kekuasaan dan politik.

 

Suatu hari, Robert tidak sengaja melihat Ella di acara kerajaan. Robert jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Ella. Namun, memilih rakyat biasa menjadi seorang istri adalah hal yang mustahil. Demi bisa memilih Ella sebagai istrinya, Robert meminta agar diadakan sebuah pesta dansa pun yang dihadiri oleh semua wanita hadir yang ada di wilayah kerajaan tersebut.

 

Robert menyamar menjadi rakyat biasa demi bisa bertemu dengan Ella dan meyakinkan hatinya. Robert yang mengetahui Ella tidak tertarik untuk datang ke pesta dansa tersebut mencari cara agar Ella hadir. Dirinya menjanjikan untuk memperkenalkan Ella dengan bangsawan lainnya dan memperlihatkan hasil karyanya. Mendengar hal tersebut, Ella merasa tertarik dan berniat untuk hadir di pesta dansa tersebut.

 

Ella tidak mengetahui bahwa dirinya telah mendapatkan pinangan dari seorang pria. Dengan alasan tersebut, Ibu Tirinya (Indina Menzel) melarang Ella untuk hadir dalam pesta dansa. Namun, sebuah keajaiban muncul. Seorang peri membantu Ella untuk dapat hadir di acara tersebut. Dengan syarat, Ella harus pulang saat jam 12 malam sebelum semua sihirnya menghilang.

 

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Ella berhasil mewujudkan mimpinya?

 

Ulasan:

Film ini terinspirasi dari dongeng Cinderella. Meski memiliki nama dan tokoh yang serupa. Namun, daripada mengikuti cerita aslinya, film ini memiliki banyak perbedaan di dalamnya. Dalam film ini, permasalahan yang diangkat telah disesuaikan dengan permasalahan pada jaman modern yaitu mengenai emansipasi wanita atau kesetaraan gender.

 

Berbeda dengan Cinderella yang menyedihkan dan selalu disiksa oleh Ibu Tiri dan kedua saudaranya. Ella digambarkan sebagai seorang wanita yang mandiri dan juga ambisius. Ibu Tirinya pun walau bersikap kasar, tetapi terlihat perhatian dan juga menyayangi Ella. Tidak ada adegan menyedihkan bagi Ella atau perundungan dari kedua kakaknya. Melainkan, perjuangan Ella untuk bisa menjadi seorang pengusaha dan menepis stigma yang ada di masyarakat.

 

Permasalahan ini pun terlihat di keluarga kerajaan. Pangeran Robert tidak digambarkan sebagai seorang pangeran yang sempurna seperti di dalam cerita. Selain itu, dirinya juga memiliki seorang adik perempuan yang lebih memiliki kemampuan dalam memimpin. Hanya saja, adiknya tidak diberikan kesempatan yang sama hanya karena dirinya perempuan dan membuat Robert mau tidak mau harus menjadi raja.

 

Hal ini yang menjadi topik utama dalam film Cinderella ini. Begitu banyak adegan dan tokoh lainnya yang menguatkan topik utama tersebut. Selain itu, jangan bayangkan seorang Ibu peri yang hangat akan muncul. Menariknya, tokoh peri yang identik dengan perempuan diperankan oleh seorang pria.

 

Banyak penonton yang kecewa akan film ini karena perbedaan cerita tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah karya yang gagal. Pemilihan musik juga dianggap terlalu asal-asalan dan tidak sesuai. Meski saya menganggap pemilihan lagu telah cukup sesuai dengan adegan dan jalan cerita yang disajikan.

 

Mengesampingkan fakta bahwa film ini terinspirasi dari sebuah dongeng dan segala perbedaannya. Film ini masih cukup menarik dan layak untuk ditonton. Meski mungkin tidak diperuntukkan bagi anak-anak, selain topiknya yang cukup berat juga akan menimbulkan rasa bingung pada anak-anak dengan semua perbedaan yang ditampilkan. Namun, saya memahami ekspektasi para penonton yang kecewa dan memberikan nilai yang cukup rendah pada film ini.

 

Pemikiran yang harus ditanamkan saat menonton film ini adalah 'ini tentang Ella bukan Cinderella'. Dengan demikian, kita bisa menikmati ceritanya dan tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan yang muncul.

 

Adegan yang mengesankan:


Cinderella 2021

Setelah pesta dansa berlangsung, Ibu Tirinya menghampiri Ella yang sedang berpura-pura sakit. Dirinya menjelaskan kepada Ella mengapa Ella dilarang datang ke pesta dansa tersebut. Ibu Tirinya pun membuka diri dan menceritakan mengenai masa lalunya yang kelam. Masa lalu tersebut yang membuat Ibu Tirinya menjadi keras kepada Ella yang terlalu berambisi dengan impiannya. Ibu tirinya tidak ingin Ella dikecewakan dengan mimpinya sendiri.

 

Dialog mengesankan:

"Aku memiliki mimpi yang ingin ku kejar dan jika harus memilih, aku memilih mimpiku."

Robert mengutarakan perasaannya kepada Ella dan meminta Ella untuk menjadi pasangan hidupnya. Meskipun Ella memiliki rasa suka yang sama kepada Robert, Ella tidak ingin menjadi anggota kerajaan dan terjebak dalam stigma mengenai seorang perempuan. Dirinya tetap ingin meraih impiannya dan menjadi wanita yang mandiri. Bukan hanya menjadi hiasan dan pajangan seperti pada umumnya.

 
Ending:

Happy Ending.

 

Rekomendasi:

Worth to Watch! Mengesampingkan perbedaan dengan cerita dongengnya, film ini masih layak untuk ditonton.

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar