Review Film Perfect Stranger (2007)

 

Review Film Perfect Stranger (2007)

Perfect Stranger | 2007 | 1h 49m
Genre : Erotic Thriller/Psychological Thriller/Crime/Mystery/Thriller | Negara: US
Director: James Foley| Writers: Todd Komarnicki, Jon Bokenkamp
Pemeran: Halle Berry, Bruce Willis, Giovanni Ribisi
IMDB: 5.7
My Rate : 7/10

Rowena mencoba untuk mencari bukti atas pembunuhan teman masa kecilnya, Grace, yang diduga dilakukan oleh Harrison - teman kencan online Grace. Penyelidikan tersebut tidak begitu mudah mengingat status Harrison yang merupakan bos besar di sebuah perusahaan periklanan.

Peringatan:

Terdapat adegan sensual, alkohol, dan kekerasan.

 

Sinopsis :

Rowena (Halle Berry) bekerja sebagai jurnalis dengan nama samaran David Shane. Rowena bersama rekannya, Miles (Giovanni Ribisi) berhasil membuka rahasia skandal dari seorang senator. Namun, berita mereka batal terbit karena editor yang mendukung senator tersebut.

Rowena akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Dalam perjalanan pulang, Rowena bertemu dengan teman masa kecilnya, Grace (Nicki Aycox). Grace meminta bantuan Rowena untuk membuka skandal dari teman kencan onlinenya, Harrison (Bruce Willis), yang merupakan bos di perusahaan periklanan terkenal. Namun, Rowena mengabaikan hal tersebut hingga berita kematian Grace sampai padanya.

Rowena curiga bahwa Harrisonlah yang melakukan pembunuhan tersebut. Miles mencoba membantu Rowena dalam penyelidikan tersebut hingga bukti mengarah pada Harrison. Rowena pun mencoba menyusup ke dalam perusahaan Harrison dengan melakukan penyamaran.

Rowena pun berhasil masuk dalam perusahaan tersebut dan mendapatkan beberapa informasi penting mengenai Harrison. Namun, kecurigaan mulai muncul saat seseorang pegawai kedapatan menjadi mata - mata dari perusahaan lawan. Rowena pun dicurigai sebagai salah satunya.

Rowena berusaha untuk menghilangkan kecurigaan tersebut dengan menggoda Harrison. Selain itu, dirinya juga berusaha menggoda Harrison melalui aplikasi chat online yang digunakan oleh Grace. Hanya saja, skenario yang direncanakan ternyata tidak semudah yang dibayangkan untuk dilakukan.

Apakah Rowena berhasil mengungkap pembunuhan tersebut?

 

Ulasan :

Perfect Stranger memiliki ide cerita yang cukup menarik. Jalan cerita disajikan dengan sistematis dan mudah untuk dipahami. Terdapat beberapa twist yang tidak mudah ditebak dan diluar prediksi. Antar bagian dalam film terkoneksi dengan amat baik dan rapi.

Cerita dibuka dengan adegan yang cukup menarik dimana Rowena yang mengkonfrontasi Senator terkait dengan kasusnya. Di dalam adegan tersebut seperti menggambarkan betapa profesionalnya Rowena dalam menyelidiki suatu kasus. Meski hal tersebut tidak lagi terlihat dalam penyelidikannya terhadap Harrison.

Pembangunan karakter tokoh, latar belakang cerita, konflik cukup baik. Hanya saja dari segi penyelesaian seakan kurang mencengkram dan terburu - buru. Pergerakan kamera, pengambilan gambar, dan teknis lainnya dilakukan cukup baik.

Meski dieksekusi dengan cukup baik, tetapi masih ditemukan beberapa bagian yang bisa dioptimalkan. Terdapat beberapa adegan yang dirasa kurang masuk logika. Sehingga sedikit mengganjal saat menonton.

Ketidakmasukakalan pertama adalah saat Rowena menggunakan komputer kantor untuk berkomunikasi secara online dengan Harrison. Hal ini rasanya tidak masuk akal mengingat Rowena di kantor tersebut sedang melakukan penyelidikan dan tidak seharusnya menarik perhatian. Namun, dari awal dirinya telah dicurigai oleh supervisornya. Serta penggunaan komputer tersebut bukan suatu yang cerdas, karena pastinya dapat dilihat oleh semua orang.

Selanjutnya saat adegan penyelesaian #spoiler saat Miles mengkonfrontasi Rowena. Dengan dialog yang diucapkan Miles yang tidak terlalu panjang, adegan seakan berpindah - pindah tempat dan kondisi dalam waktu yang lama. Bahkan terdapat kondisi dimana Rowena seakan tidur di pangkuan Miles, yang rasanya membuat adegan tersebut terlihat aneh. Mungkin sutradara ingin menambah rasa dramatisir dari adegan tersebut, hanya saja rasanya tidak perlu.

#spoiler lagi. Tidak dijelaskan dengan pasti bagaimana cara Rowena membunuh Grace dan membawa mayatnya ke tempat dimana Grace ditemukan. Sebab, tidak terlihat bahwa Rowena memiliki kendaraan untuk dapat digunakan melaksanakan kejahatannya. Hal ini sebenarnya suatu hal yang simple, tetapi penting.

Akting dari para pemain cukup baik. Meski untuk aktor yang memerankan Rowena kecil masih kurang optimal. Mengingat bagaimana Rowena dewasa seakan memiliki trauma yang amat sangat dengan masa kecilnya. Namun, Rowena kecil tidak memperlihatkan hal tersebut baik dari sikap atau ekspresinya, saat kejadian yang membuatnya trauma itu terjadi.

Secara keseluruhan film ini masih cukup layak ditonton dan juga menarik. Terutama bagi para pencinta film misteri.

  

Adegan yang mengesankan:  

Komputer yang digunakan Rowena tiba - tiba berhenti bekerja dan tiba - tiba Harrison menghampiri mejanya. Rowena berusaha untuk mematikan komputer tersebut dengan memutus aliran listriknya. Rowena berusaha untuk mempertahankan ekspresinya agar tidak timbul kecurigaan dari Harrison.

Dalam adegan ini kita dapat merasakan adrenalin yang dirasakan oleh Rowena selama kejadian berlangsung. Mungkin penonton juga akan merasa sedikit gregetan dengan Rowena.

 

Dialog mengesankan:

"An invisible universe filled with strangers, interconnected online and disconnected in life."

 

Ending:

Cliffhanger

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar