Review Film We Couldn't Become Adults (2021)

 

Review Film We Couldn't Become Adults (2021)

We Couldn't Become Adults (Original title: Bokutachi wa minna otona ni narenakatta) | 2021 | 2h 4m
Genre : Drama/Romance | Negara: Japan
Director: Yoshihiro Mori | Writers: Moegara, Ryô Takada
Pemeran: Mirai Moriyama, Sairi Ito, Masahiro Higashide
IMDB: 6.5
My Rate : 10/10

Pertemuan Makoto Sato dengan teman lamanya membuat dirinya tenggelam dalam refleksi masa lalu dan kenangan kehidupan tentang karir dan kisah percintaan yang telah dilaluinya.

Peringatan:

Terdapat adegan seksual, sensual, ketelanjangan, kekerasan, alkohol, dan rokok

 

Sinopsis :

Makoto Sato (Mirai Moriyama) tidak sengaja bertemu kembali dengan teman lamanya, Nanase (Atsushi Shinohara). Saat itu Nanase merasa hidupnya sedang berada di bawah dan tertinggal jauh dari teman - temannya. Hal ini membuat Sato melihat kembali kehidupan yang dijalaninya.

Sato bekerja di sebuah perusahaan iklan. Saat pesta di kantornya dirinya bertemu dengan seorang wanita yang ternyata merupakan bintang film porno. Wanita tersebut merasa hidup yang dijalaninya bukan merupakan hidup yang diimpikannya. Sato pun menjadi berpikir tentang kehidupannya dan bagaimana teman - temannya yang telah menggapai impiannya.

Kenangan kembali muncul disaat Sato harus berurusan dengan kekasihnya yang menanti kepastian tentang hubungan mereka. Namun, Sato seakan masih belum bisa mengambil keputusan akan hidupnya dan akhirnya membuat hubungan mereka berakhir begitu saja. Wanita yang ternyata dikenalnya sudah cukup lama tersebut juga telah berubah menjadi lebih dewasa tidak seperti di awal dirinya bertemu.

Kisah kembali mundur hingga kenangan Sato tentang cinta sejatinya, Kaori (Sairi Ito). Bagaimana mereka bertemu dan hubungan yang mereka jalani. Hingga suatu ketika, Kaori pergi meninggalkan Sato dengan kesendiriannya.

Apakah semua kenangan tersebut menyadarkan Sato untuk menjadi dewasa?

 

Ulasan :

We Couldn't Become Adults merupakan film adaptasi dari novel berjudul "Bokutachi wa Minna Otona ni Narenakatta" karangan Moegara yang dipublikasikan pada tahun 2016. Ide cerita yang disajikan sebenarnya cukup sederhana yaitu tentang rasa kehilangan dan luka masa lalu yang belum usai. Namun, penonton dapat merasakan perasaan yang begitu mendalam dari kisah tersebut.

Cerita disajikan dengan gaya yang menarik menggunakan alur mundur yang sistematis dan tetap dapat dinikmati dengan baik. Uniknya adegan di akhir cerita merupakan adegan yang kita lihat di awal cerita. Inilah yang membuat penyajian cerita makin menarik dengan segala adegan yang masuk ke dalam logika.

Setiap tokoh yang muncul memiliki keterhubungannya tersendiri dalam kenangan masa lalu Sato. Penonton seperti diajak masuk ke dalam segala kenangan yang telah dilalui oleh tokoh Utama. Bahkan ketidakjelasan akan alasan kepergian Kaori membuat penonton jadi memahami perasaan dan luka yang dirasakan oleh Sato.

Akting dan chemistry dari para pemain amat baik. Terutama Mirai Moriyama yang memerankan Sato di berbagai timeline waktu. Mirai Moriyama dapat menampilkan berbagai macam karakter yang terlihat berbeda, sehingga membuat penonton dapat merasakan perkembangan dari karakter tersebut.

Wardrobe dan make up yang digunakan juga cukup baik. Kita dapat melihat perbedaan yang signifikan di tiap timeline waktunya. Meski tokoh Sato diperankan oleh orang yang sama di tiap waktunya.

Komposisi warna dan pergerakan kamera juga dilakukan dengan amat baik. Beberapa detail ekspresi ditangkap dengan baik di layar. Pemilihan musik dan sound effect juga sesuai di tiap adegannya.

Secara keseluruhan, film ini memiliki pesan yang mendalam. Cocok bagi kamu yang menyukai film dengan tema - tema drama yang menyentuh.

 

Adegan yang mengesankan:  

Sato dan Kaori berjalan - jalan dengan mobilnya tanpa arah dan tujuan yang jelas. Dalam adegan ini memperlihatkan besarnya perasaan cinta Sato kepada Kaori. Sehingga kemana pun dirinya pergi walaupun tanpa tujuan yang pasti, akan tetap dilakukan asal bersama dengan Kaori.

 

Dialog mengesankan:

"Everyone else keeps growing older, but we stay the same."

 

Ending:

Cliffhanger

 
Rekomendasi:

Must Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar