Review Film Yolo (2024)

 


Yolo (Original Title: 热辣滚烫)  | 2024 | 2h 9m
Genre : Sport/Boxing/Drama/Comedy/Action | Negara: China
Director: Ling Jia | Writers: Shin Adachi, Yu Bu, Yupeng Guo
Pemeran: Ling Jia, Jiayin Lei, Xiaofei Zhang
IMDB: 6.9
My Rate : 8/10

Beberapa penghianatan yang dilakukan oleh orang terdekatnya dan selama ini dirasakan oleh Le Ying membuat dirinya mengambil keputusan yang membuat hidupnya berubah secara total, yaitu menang sekali saja dalam pertandingan boxing.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, sensual, dan bunuh diri

 

Sinopsis :

Le Ying (Ling Jia) menghabiskan waktunya bermalas - malasan di rumah setelah kelulusannya. Hal ini membuat keluarganya merasa sedikit kesal. Hingga sepupunya yang merupakan seorang jurnalis menawarkan untuk membantu mencari pekerjaan dengan cara tampil di dalam acara televisi yang dikelolanya.

Le Ying tidak ingin menjadi bagian dalam acara tersebut, hingga menimbulkan pertengkaran dalam keluarganya. Keadaan makin parah setelah Le Ying bertengkar dengan adiknya yang kembali tinggal di rumah ibunya setelah perceraian dengan suaminya. Mereka saling bertukar perkataan yang menyakitkan yang akhirnya membuat Le Ying memilih pergi dari rumah.

Le Ying mencoba untuk menjalani hidupnya secara mandiri dan bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Le Ying jatuh cinta dengan salah satu pelatih boxing di gym yang ada di dekat restoran tersebut. Hubungan mereka pun semakin dekat terutama setelah Le Ying ikut menjadi member dalam gym tersebut.

Namun, ternyata ketulusan perasaan yang diberikan Le Ying tidak terbalaskan. Pelatih tersebut seakan hanya memanfaatkannya. Beberapa kejadian tidak mengenakkan juga terjadi tanpa diduga. Le Ying pun akhirnya memutuskan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Akankah Le Ying berhasil mengubah hidupnya?

 
Ulasan :

Yolo merupakan sebuah adaptasi dari film jepang berjudul 100 Yen Love. Keduanya memiliki kesamaan cerita, tetapi tokoh utama dalam film Yolo terlihat lebih dramatis. Sebab terlihat perubahan yang sangat signifikan dalam tokoh utamanya. Ide cerita yang menarik tersebut berhasil disajikan dengan cukup menarik.

Penyajian cerita dilakukan dengan sistematis. Latar belakang cerita dan tokoh dibangun dengan cukup baik. Hanya saja, ekspektasi yang dibangun saat menonton trailer sedikit tidak terpenuhi.

Satu jam awal terasa sedikit membosankan. Sebab tokoh utama memiliki karakter yang terlihat lemah dan tidak bergairah. Terutama dengan volume vokal yang hampir tidak terdengar yang sebenarnya sesuai dengan karakter tokohnya. Hal ini membuat sedikit membosankan.

Ketegangan cerita mulai berasa pada satu jam berikutnya. Ketegangan yang dijual selama trailer terlihat di satu jam terakhir ini. Perkembangan karakter tokoh utama mulai berasa. Rasanya amat disayangkan perkembangan karakter tokoh ini tidak diperlihatkan secara mendetail. Meski demikian dapat dikatakan tetap berhasil menarik perhatian penonton.

Akting dari para pemain cukup baik, terutama Jia Ling yang memerankan tokoh utama. Dirinya benar - benar berusaha untuk menurunkan berat badannya hingga kehilangan berat badan sebanyak 50 kg dan berlatih boxing. Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Wajar jika Jia Ling mendapatkan beberapa penghargaan untuk effort yang ditunjukkannya demi memberikan akting yang maksimal.

Terdapat adegan yang sedikit kurang masuk akal saat tiba - tiba Le Ying melakukan latihan shadow boxing setelah bercengkrama dengan mantan pelatih boxingnya. Bahkan Le Ying meninggalkan box minuman yang dibawanya dari toko. Kejadian ini seperti kejadian yang tiba - tiba secara random dilakukan.

Secara keseluruhan, film ini merupakan film yang menarik untuk ditonton dan memberikan motivasi bagi para penonton. Kita juga dapat melihat behind the scene dari tokoh utama dan perjuangannya untuk memenuhi kebutuhan karakter di akhir cerita. Film yang direkomendasikan bagi kamu penyuka serial yang berhubungan dengan boxing.

 

Adegan yang mengesankan:  

Le Ying yang merasa kecewa dengan dirinya, mendatangi tempat gymnya dan mengutarakan keinginannya untuk bertarung di ring tinju. Pelatih gym awalnya memandang sebelah mata keinginannya dan menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang mustahil. Namun, Le Ying menunjukkan tekad kerasnya kepada pemilik gym.

Dalam adegan ini kita melihat perubahan akan terjadi dalam diri kita asalkan semangat dan tekad tersebut memang berasal dari dalam diri kita. Sebanyak apapun orang yang meminta kita berubah, itu tidak akan memberikan pengaruh apapun. Namun, saat kita yang ingin berubah, maka tidak ada hal tidak mungkin terjadi.

 

Dialog mengesankan:

"She said she wanted to win once."

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar