Review Film Megan (2023)

 

Review Film Megan (2023)

Megan| 2023 | 1h 42m
Genre : AI/Cyber Thriller/Dark Comdey/Slasher Horror/Horror/Sci-Fi/Thriller | Negara: US
Director: Gerard Johnstone | Writers: Akela Cooper, James Wan
Pemeran: Allison Williams, Violet McGraw, Ronny Chieng
IMDB: 6.3
My Rate : 7/10

Gemma membuat robot AI yang dapat menjadi teman bagi anak - anak dan Cady, keponakan yang baru saja kehilangan orang tuanya, menjadi orang pertama yang menggunakannya. Namun, robot bernama Megan tersebut demi melindungi Cady dari bahaya, menunjukkan kebiasaan yang diluar perkiraan yang mengejutkan semua orang.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, pembunuhan, dan kata - kata kasar

 

Sinopsis :

Cady (Violet McGraw) mengalami kecelakaan yang menyebabkan kedua orang tuanya meninggal. Oleh karena itu, dirinya harus tinggal bersama dengan Tantenya, Gemma (Allison Williams). Cady mengalami trauma yang mendalam akibat kejadian tersebut.

Gemma yang secara tiba - tiba dihadapkan dengan tanggung jawab untuk merawat Cady merasa belum siap dengan hal tersebut. Gemma bekerja di sebuah perusahaan mainan robotic dan saat ini sedang sibuk dengan proyek pribadinya dan tuntutan dari perusahaan. Namun, ternyata keberadaan Cady memberikan ide cemerlang padanya.

Dari pada membuat model mainan yang diinginkan perusahaan. Gemma fokus untuk mengembangkan proyeknya untuk membuat boneka yang menyerupai manusia. Meski hal tersebut nantinya tidak dapat dijual dengan harga murah tetapi cukup menjanjikan. Hal ini dilakukannya setelah mendengarkan pendapat dari Cady yang mengatakan jika dirinya memiliki mainan seperti itu, dirinya tidak membutuhkan mainan lainnya.

Gemma pun berhasil mengembangkan dan membangun M3GAN. Mainan robotic yang memiliki bentuk seperti anak perempuan dan memiliki kemampuan untuk belajar dengan cepat. M3GAN dipasangkan dengan Cady dan terbangun koneksi perasaan antara keduanya.

Saat M3GAN pertama kali ditampilkan dihadapan CEO perusahaan tersebut, Cady pun hadir sebagai objek yang membantu uji coba. Awalnya Cady merasa takut saat pertama kali melihat M3GAN karena merupakan sesuatu yang baru baginya dan terlihat begitu canggih untuk ukuran robot. Namun, Cady terpesona dengan kemampuan sosial M3GAN dan membuat hubungan mereka menjadi dekat.

Sebelum peluncuran M3GAN ke publik, Gemma perlu membuat Cady dan M3GAN semakin dekat. Sehingga, mereka pun hidup bersama di rumah Gemma. Awalnya terlihat semuanya baik saja. Cady tidak lagi terlihat sedih, Gemma pun tidak perlu bingung mengurus Cady karena M3GAN telah melakukan segalanya. Namun, kejadian aneh mulai bermunculan, M3GAN mulai menunjukkan kebiasaan yang agresif. Bahkan terjadi kasus pembunuhan di sekolah alam tempat Cady belajar. Gemma pun mulai curiga dengan hal tersebut.

Apakah M3GAN yang menjadi dalang semua kasus pembunuhan?

 

Ulasan :

Megan memiliki ide cerita yang sebenarnya tidak terlalu unik. Banyak film mengenai 'boneka jahat' yang sebelumnya pernah disajikan di layar teater seperti Chucky, Annabel, dan beberapa lainnya. Ide tentang robot yang kemudian membunuh orang-orang juga pernah dilihat dalam film Terminator. Film ini menjadi gabungan antara dua hal tersebut. Meski demikian disajikan dengan cukup baik.

Cerita disajikan dengan sistematis. Pembangunan latar belakang cerita dan tokoh dilakukan dengan baik, sehingga penonton dapat memahami latar belakang masalah yang timbul dalam cerita. Konflik disajikan secara bertahap dan mencapai klimaks di waktu yang tepat. Penyelesaian cerita juga cukup baik dengan beberapa aksi action yang menegangkan.

Menampilkan Megan di dalam film bukan perkara gampang. Beberapa animator dipekerjakan untuk menghasilkan 'Megan' yang terlihat begitu nyata di dalam film. Amie Donald yang berperan sebagai 'tubuh' Megan juga memberikan penampilan yang menarik. Bahkan aksinya saat menunjukkan beberapa teknik tarian yang mengejutkan membuat Megan terlihat nyata.

Pemilihan musik dan sound effect dalam film tersebut juga sesuai dengan adegan yang ditampilkan. Pergerakan kamera dan detailing beberapa bagian menjadikan sajian benar - benar memukau. Dari segi penyajian benar - benar dilakukan dengan cukup baik.

Hanya saja dari segi cerita ditemukan beberapa bagian yang mungkin sedikit kurang masuk di logika dan bisa dioptimalkan kembali. Sebagai contoh saat David, CEO tempat Gemma bekerja, secara gegabah langsung menyetujui untuk mempresentasikan Megan dihadapan para investor hanya setelah sekali melihat demo uji coba yang ditampilkan padanya. Padahal sebagai perusahaan yang cukup besar, Quality Assurance dan Quality Control harusnya diutamakan. Tidak wajar jika langsung dipresentasikan tanpa adanya uji coba tambahan yang mendalam dan menyeluruh.

Selain itu, Gemma yang bekerja di perusahaan tersebut dapat melakukan pembangunan proyek sendiri di luar dari yang diperintahkan oleh perusahaan dan menggunakan uang perusahaan. Rasanya sedikit janggal. Sebab jika kita melihat secara operasional perusahaan, pastinya tidak akan mudah untuk mengeluarkan dana yang cukup besar tanpa sebuah proposal ke bagian keuangan dan persetujuan atasan. Sehingga hal ini menjadi sedikit kurang masuk akal.

Hal lainnya saat Gemma mengabaikan pendapat rekan kerjanya yang mengatakan bahwa Megan seharusnya tidak menggantikan tugas orang tua secara menyeluruh. Terdapat dialog dimana Gemma menggunakan sudut pandanganya dan mengatakan bahwa dirinya tidak peduli dengan hal tersebut karena Cady bukanlah anaknya. Namun, sebagai seorang profesional yang bekerja di perusahaan mainan dengan pengalaman bertahun - tahun. Harusnya pola pikir tersebut tidak ditunjukkan oleh seorang Gemma. Sebab Gemma sebagai kreator harusnya memikirkan hal - hal itu yang nanti berkaitan dengan pangsa pasarnya.

Secara keseluruhan, film ini cukup menarik untuk ditonton. Namun, mohon perhatian bahwa film ini bukan untuk anak - anak meski tokoh utamanya adalah boneka. Sebab banyak sekali unsur kekerasan di dalamnya. Jadi mohon bijak dalam menonton.

 

Adegan yang mengesankan:  

Saat melakukan demo dihadapan pimpinan Gemma, tiba - tiba Cady terlihat sedih dan menangis. Megan pun berusaha menghiburnya dengan cara mendengarkan Cady bercerita. Megan pun menyimpan cerita tersebut di dalam memorinya.

Dalam adegan ini kita dapat menyaksikan interaksi yang menyentuh hati. Dimana Cady yang kehilangan orang tuanya dan terlihat baik - baik saja, ternyata menyembunyikan luka dan kesedihannya. Keberadaan Megan membuat kita sadar, bahwa kita membutuhkan seseorang untuk memvalidasi perasaan tersebut dan mendengarkan tanpa menghakimi.

 

Dialog mengesankan:

"I won't let anything harm you ever again"

 

Ending:

Cliffhanger

 

Rekomendasi:

Worth to watch

 

(Aluna)


Posting Komentar

0 Komentar