Rurouni Kenshin Part II : Kyoto
Inferno (Original title: Rurôni Kenshin: Kyôto taika-hen) | 2014 | 2h 18m
Genre
: Martial Arts/Samurai/Action/Adventure/Drama/Fantasy | Negara: Jepang
Director:
Keishi Otomo |
Writers: Nobuhiro
Watsuki, Sean Whitley, Kiyomi Fujii
Pemeran: Takeru Satoh, Emi Takei,
Tatsuya Fujiwara
IMDB: 7.5
My
Rate : 9/10
Kenshin harus kembali bertarung dan meninggalkan kehidupan damainya setelah kehadiran Makoto Shishio yang ingin meruntuhkan pemerintahan Meiji. Namun, Kenshin tidak menyadari pertarungan tersebut harus mengorbankan pedang Sakabato miliknya dan juga Kaoru.
Peringatan:
Terdapat
adegan kekerasan, rokok, dan alkohol
Sinopsis :
Saito
(Yōsuke Eguchi) memiliki tugas
untuk menangkap para pemberontak di Kyoto. Namun, ternyata pemberontak tersebut
bukanlah pemberontak biasa. Saito dihadapkan pada kelompok yang dipimpin oleh
Makoto Shishio (Tatsuya Fujiwara). Seluruh pasukannya pun habis dibantai oleh
kelompok tersebut.
Shishio adalah salah satu assasin,
sama seperti Kenshin (Takeru Satoh), yang berjuang dalam perperangan
sebelumnya. Namun dirinya menaruh dendam terhadap pemerintah yang
mengkhianatinya. Setelah dirinya berhasil membunuh banyak musuh dalam
peperangan tersebut, Shishio harus dihadapkan pada kenyataan pahit. Assasin
lainnya yang ditugaskan pemerintah, membunuh dan membakarnya. Beruntungnya
Shishio berhasil selamat dengan kondisi tubuh yang mengenaskan.
Okubo (Miyazawa Kazufumi), salah
satu petinggi di era baru, meminta bantuan Kenshin untuk melawan Shishio dan
menggagalkan tujuannya. Kenshin tidak langsung menerima permintaan tersebut.
Hanya saja, setelah melihat kematian Okubo dan beberapa orang yang tidak
bersalah. Akhirnya Kenshin dengan berat hati memutuskan untuk berangkat ke
Kyoto.
Di sisi lain, seorang pria misterius
muncul dan mencarinya. Pria tersebut membuat Sanosuke kewalahan, untungnya
Megumi datang dan menolongnya. Kaoru yang merasa tidak tenang, memutuskan untuk
menyusul Kenshin ke Kyoto bersama dengan Sanosuke dan Yahiko.
Kenshin dalam perjalanannya bertemu
dengan Misao yang ingin merebut pedang miliknya. Mereka pun tidak sengaja
bertemu dengan anak kecil yang keluarganya dibunuh oleh anak buah Shishio, yang
dilakukan sebagai 'acara penyambutan' atas kedatangannya. Sojiro Seta (Ryunosuke Kamiki) muncul
dan membawa Kenshin menemui Shishio.
Kenshin mencoba untuk menantang
Shishio untuk bertarung. Shishio meminta Kenshin terlebih dahulu melawan Sojiro
Seta. Pertarungan mereka cukup sengit karena teknik kecepatan yang dimiliki
Sojiro hampir mirip dengan Kenshin. Pertarungan pun berakhir dengan Sakabato,
pedang milik Kenshin, patah menjadi dua.
Kenshin berusaha mencari pembuat
pedangnya yang dahulu, Arai Shakku, yang ternyata telah lama meninggal dunia.
Arai Seiku, anak dari Shakku, menolak untuk memberikan pedang baru pada
Kenshin. Kenshin pun tidak memaksakan hal tersebut kepada Seiku. Namun, semua
berubah saat anak Seiku diculik oleh Cho.
Kenshin berusaha untuk menyelamatkan
anak Seiku dan bertarung dengan pedangnya yang patah. Hingga akhirnya Seiku
memberikan pedang terakhir yang dibuat oleh ayahnya kepada Kenshin. Pedang
tersebut merupakan versi asli dari Sakabato yang akhirnya diberikan pula kepada
Kenshin.
Cho memberikan informasi kepada
polisi tentang rencana Shishio yang akan membakar Kyoto. Kenshin, Saito, Kaoru
dan Yahiko, serta para Watcher bersiap menggagalkan rencana tersebut. Namun,
ternyata rencana tersebut adalah rencana palsu yang digunakan untuk menutupi
rencana besar sesungguhnya.
Akankah Kenshin berhasil
menggagalkan rencana besar tersebut?
Ulasan :
Rurouni
Kenshin Part II: Kyoto Inferno tidak memiliki keterkaitan cerita langsung
dengan Rurouni Kenshin pertama. Sehingga penonton dapat menonton film ini tanpa
harus menonton film pertama. Namun, untuk pengalaman yang lebih baik,
disarankan untuk terlebih dahulu menonton film pertama.
Cerita
disajikan dengan sistematis sehingga mudah untuk dipahami. Latar belakang
cerita dan tokoh dijelaskan dengan amat baik. Tokoh baru yang muncul yaitu
Shishio ditampilkan dengan amat baik di awal film yang menimbulkan rasa
penasaran pada penonton.
Konflik
pun terbangun dengan baik di awali dengan konflik - konflik kecil sebagai
pembuka. Hingga konflik besar muncul. Penyelesaian pun dilakukan dengan cukup
baik dan meninggalkan jejak misteri yang mengesankan.
Ditambah
dengan pemilihan musik dan sound effect yang juga sesuai di tiap adegan.
Semuanya menjadi satu kesatuan yang membuat adrenalin penonton ikut terpacu.
Action dan pertarungan yang disajikan juga cukup intens. Kemampuan Kenshin
lebih terlihat dari pada film pertama dengan pertarungannya dengan musuh -
musuh baru yang lebih kuat dari musuhnya di film pertama.
Akting
dari para pemain juga amat baik dari pemeran utama hingga pemeran pendukung.
Sebagai contoh dimana anak kecil yang ditemuinya diperjalanan dapat
memperlihatkan akting yang memukau saat meluapkan kesedihan atas kehilangan
ayah dan ibunya. Hal ini membuat tidak adanya gap antar kemampuan akting
pemain.
Secara
keseluruhan, film ini benar - benar wajib untuk ditonton terutama bagi para
penggemar Rurouni Kenshin series.
Adegan yang mengesankan:
Kenshin menerima pedang baru yang
diberikan oleh Seiku di tengah pertarungannya dengan Sawagejo Cho. Kenshin
tidak mengetahui jenis pedang apa yang diberikan oleh Seiku dan merasakan
dilema dalam dirinya. Namun, akhirnya Kenshin menarik pedangnya dan mengalahkan
Cho dengan sekali tebasan.
Dalam adegan ini, kita dapat melihat
perasaan yang campur aduk dalam diri Kenshin. Terutama setelah dirinya
menyadari bahwa pedang tersebut adalah pedang bilah terbalik. Kita dapat
melihat antara perasaan lega dan juga rasa bersalah, karena merasa sisi gelapnya
sebagai pembunuh sempat muncul dalam permukaan.
Dialog
mengesankan:
"Kill first … before they kill you"
Ending:
Cliffhanger
Rekomendasi:
Must
Watch
(Aluna)
0 Komentar