The Autopsy of Jane Doe | 2016
| 1h 26m
Genre
: Body Horror/Witch Horror/Horror/Mystery/Thriller | Negara: UK-US
Director:
André Øvredal |
Writers: Ian Goldberg,
Richard Naing
Pemeran: Brian Cox, Emile Hirsch,
Ophelia Lovibond
IMDB: 6.8
My
Rate : 7/10
Tommy dan Austin melakukan otopsi pada tubuh seorang wanita tanpa identitas yang ditemukan terkubur di lokasi terjadinya pembantaian sebuah keluarga, hingga kejadian aneh dan membahayakan mengancam nyawa keduanya.
Peringatan:
Terdapat
disturbing picture, ketelanjangan, dan kekerasan.
Sinopsis :
Sebuah
pembunuhan sadis terjadi di sebuah rumah yang mengakibatkan seluruh penghuninya
meninggal. Namun, tidak ada tanda - tanda rumah tersebut dibobol atau lainnya.
Selain itu, tiba - tiba ditemukan mayat wanita tanpa identitas yang terkubur di
basement rumah tersebut. Hal ini menjadi misteri karena kondisi mayat yang
terlihat tanpa luka.
Tommy
mengelola tempat otopsi dan kremasi yang telah diwariskan secara turun temurun.
Austin, putranya, ikut membantu dalam mengelola tempat tersebut. Walaupun
sebenarnya Austin tidak menyukai hal tersebut dan berencana untuk pergi bersama
kekasihnya.
Setelah
selesai melakukan otopsi terhadap salah satu mayat. Austin berencana untuk
pergi menonton bersama dengan pacarnya, Emma. Namun, seorang polisi datang
dengan ekspresi wajah yang cukup serius membawa mayat baru. Polisi tersebut
meminta Tommy untuk melakukan otopsi atas mayat misterius yang ditemukannya.
Tommy pun memilih untuk membantu ayahnya untuk melakukan otopsi tersebut.
Mayat
wanita yang disebut Jane Doe tersebut, terlihat begitu mulus tanpa luka sama
sekali. Hal ini membuat mereka kebingungan, terlebih saat mengetahui bahwa
tulang pergelangan tangan dan kaki dari mayat tersebut patah. Mereka juga
menemukan hal - hal lain yang janggal dari tubuh wanita tersebut. Tiba - tiba
hal aneh terjadi, dari terdengar suara langkah kaki, pintu mayat yang terbuka
sendiri, bahkan lagu di radio yang tiba - tiba berubah.
Austin
mengetahui bahwa ada suatu yang aneh dari mayat tersebut. Namun, Tommy masih
bersikeras untuk melanjutkan otopsi tersebut. Hingga kejadian membahayakan
tidak terelakkan.
Ulasan :
The Autopsy
of Jane Doe memiliki ide cerita yang sebenarnya menarik. Namun, untuk eksekusi
rasanya kurang maksimal. Masih banyak bagian yang dapat dioptimalkan kembali
untuk membuat cerita lebih mengesankan.
Adegan
intro disajikan dengan baik dengan efek blur pada adegan yang disajikan. Hal
ini membangun perasaan misteri yang kuat. Ditambah dengan pemilihan musik,
lagu, dan sound yang cukup mendukung.
Ketegangan
dan teror yang ditampilkan cukup baik. Beberapa jump scare diperlihatkan, meski
penonton telah dapat memprediksi jumpscare yang akan muncul. Meski demikian,
rasanya kurang memberikan sensasi menakutkan yang melekat. Cerita dan adegan
yang disajikan tidak terlalu dalam.
Akting
dari para pemain cukup baik walau tidak ada yang begitu spesial. Terasa sedikit
kosong dari ekspresi dan dialog yang digunakan. Terdapat beberapa detail yang
juga kurang diperhatikan.
Detail
yang sedikit terlewatkan sebagai contoh saat Tommy meminta Austin untuk
menusukkan pisau ke dadanya. Pada adegan awal, pisau tersebut berada jauh dari
jangkauan Tommy dan Austin berada di tempat yang sama dengan Tommy. Namun, tiba
- tiba Austin telah memegang pisau tersebut dan siap menusukkannya. Tidak ada
adegan yang memperlihatkan kapan Austin mengambil pisau tersebut.
Spoiler.
Adegan lainnya, saat polisi membawa mayat keluar dari tempat otopsi. Hanya dua
kantong mayat yang dibawa keluar, sedangkan harusnya ada 3 mayat. Kemana mayat
Emma? Kenapa tidak ada dalam mayat yang dibawa polisi?
Adegan
tidak masuk akal lainnya dimana polisinya tidak peka sama sekali. Padahal Tommy
menghubunginya malam itu. Dengan keadaan hubungan yang tidak jelas, harusnya
polisi tahu bahwa terjadi suatu yang tidak wajar.
Cerita
tentang konspirasi mengenai penyihir harusnya dapat dituangkan dengan lebih
baik. Daripada hanya menggunakan penjelasan melalui dialog yang diucapkan oleh
Tommy, lebih baik jika hal itu di visualisasikan. Hal ini juga dapat
mengoptimalkan akting dari 'Jane Doe' sendiri. Tidak hanya menjadi mayat yang
tergeletak saja. Bisa divisualisasikan dengan mungkin menunjukkan adegan di
masa lalu, saat kejadian sadis yang menimpanya terjadi. Sehingga penonton juga
bisa merasakan perasaan dari tokoh utama.
Secara
keseluruhan, film ini cukup menarik, tetapi mungkin perlu diperjelas bahwa
banyak disturbing picture seperti organ dalam tubuh yang diperlihatkan secara
detail dan close up. Sehingga untuk yang tidak bisa melihat hal demikian, film
ini mungkin kurang disarankan.
Adegan yang mengesankan:
Kucing milik mereka ditemukan dalam
keadaan sekarat di dalam ventilasi udara. Tommy yang melihat hal tersebut,
merasa tidak tega melihatnya dalam kesakitan. Tommy mematahkan kepala kucing
itu untuk mempercepat kematiannya dan segera mengkremasinya.
Dalam adegan ini kita melihat
bagaimana Tommy tidak ingin melihat hal yang disayanginya dalam kesulitan dan
kesakitan. Tommy memilih 'membantunya' untuk mati dengan cepat tanpa kesakitan.
Kita juga dapat melihat bagaimana Tommy harus berdamai dengan rasa
kehilangannya.
Dialog
mengesankan:
"All these mistakses, my mistakes."
Ending:
Cliffhanger
Rekomendasi:
Worth
to Watch
(Aluna)
0 Komentar