Review Film Bubble (2022)

Review Film Bubble (2022)

Bubble (Original title: Baburu) | 2022 | 1h 40m
Genre : Anime/Fantasy Epic/Sci-fi Epic/Animation/Drama/Adventure/Action/Romance | Negara: Japan
Director: Tetsurô Araki | Writers: Gen Urobuchi, Renji Ooki, Naoko Satou
Pemeran: Jun Shison, Riria, Mamoru Miyano
IMDB: 6.4
My Rate : 7/10

Pertemuan Hibiki dan Uta membawa fase baru dalam gelombang gelembung misterius yang sebelumnya pernah meledak di Tokyo dan membuat Tokyo menjadi terisolasi, hingga sekumpulan anak tinggal secara ilegal dan berkompetisi untuk bertahan hidup.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, kata kasar, dan sensual

 

Sinopsis :

Tokyo mendapatkan serangan dari gelembung misterius yang membuat Tokyo menjadi terisolasi. Gedung - gedung terendam air dan kota diselimuti oleh gelembung. Hal ini membuat Tokyo menjadi kota yang ditinggalkan. Namun, beberapa anak secara ilegal memilih tinggal di Tokyo dan melakukan pertandingan parkour dimana setiap pemenang akan mendapatkan suplai makanan untuk bertahan hidup.

Hibiki merupakan anggota dari Blue Blazes dan salah satu pemain parkour yang handal. Tidak hanya melakukan jalurnya melalui bangunan gedung, tetapi juga dapat menggunakan gelembung sebagai pijakan. Anggota timnya yang lain pun tidak dapat melakukan hal tersebut. Hanya saja, hubungannya dengan anggota lainnya tidak terlalu baik, sebab Hibiki yang sensitif dengan suara selalu menyendiri.

Suatu hari, Hibiki mendengarkan sebuah nyanyian yang familiar berasal dari Tokyo Tower. Dirinya pun bergegas untuk pergi ke tempat tersebut. Namun, Hibiki hanya bisa mencapai titik tertentu dan tidak dapat sampai ke puncaknya.

Hibiki mencoba untuk mencapai titik yang lebih tinggi, tetapi gagal dan terjatuh ke dalam air. Hantaman keras terjadi dan membuat dirinya tidak sadarkan diri. Namun, tiba - tiba sebuah gelembung berubah menjadi seorang gadis yang akhirnya menyelamatkan Hibiki.

Oleh Hibiki, gadis tersebut diberi nama Uta dan menjadi anggota Blue Blazes. Tidak ada satupun yang mengetahui asal usul Uta yang sebenarnya. Uta pun mencoba menyembunyikan identitasnya dan menghindari bersentuhan dengan Hibiki karena hal tersebut akan mengubahnya kembali menjadi gelembung.

Semua berjalan dengan baik, hingga tiba - tiba gelombang dahsyat dari Tokyo Tower kembali terdeteksi seperti pada awal mula semua kekacauan ini terjadi. Semua orang mencoba menyelamatkan diri. Menyadari ketidakberadaan Uta, Hibiki mencoba untuk menyelamatkannya.

Akankah Hibiki berhasil menyelamatkan Uta?

 

Ulasan :

Bubble merupakan film animasi dengan gambar yang bagus dan rapi. Komposisi warna yang digunakan juga membuat film ini terlihat indah dan dinamis. Pergerakan animasi juga tidak terlihat kaku, semua mengalir dengan cukup baik. Ditambah lagi dengan pemilihan musik yang menambah keindahan dari film ini.

Film ini memiliki potensi yang besar untuk dapat di optimalkan lebih lagi. Penyajian cerita dilakukan secara sistematis dan mudah untuk dipahami. Namun, kekurangannya adalah dari pembangunan pondasi cerita seperti latar belakang tokoh dan latar belakang cerita itu sendiri.

Sebagai contoh, tidak adanya kejelasan hingga akhir cerita mengenai asal usul dari gelembung yang menyerang Tokyo dan kenapa Tokyo bukan kota lainnya. Kejelasan mengenai asal usul tokoh lainnya dan bagaimana Hibiki bisa bergabung dengan Blue Blazes bukan tim yang lain. Sedangkan rasanya tim mereka juga tidak terlalu menyukai Hibiki yang penyendiri.

Selain itu, sebenarnya tidak menjadi masalah saat menjadikan The Little Mermaid sebagai inspirasi bahkan dijadikan narasi dalam cerita itu sendiri. Namun, entah mengapa rasanya cerita kurang dalam kedalaman emosi. Hal ini bisa jadi kendala pondasi cerita yang kurang kuat tersebut.

Konflik yang timbul cukup menarik. Penyelesaian juga dilakukan dengan cukup baik. Pengisi suara melakukan tugasnya dengan baik dengan menyampaikan emosi dan perasaan dari tiap tokoh melalui tiap dialognya.

Secara keseluruhan, penonton akan dimanjakan dari segi mata dan telinga karena harmonisasi gambar dan lagu yang memukau. Meski banyak yang dapat dioptimalkan kembali dari segi cerita, tetapi tetap dapat dinikmati dengan baik.

 

Adegan yang mengesankan:  

Hibiki hampir kehabisan nafas karena terjebak dalam gelembung merah. Uta mencoba menyelamatkan Hibiki meski dirinya mengetahui bahwa nyawanya sendiri akan terancam. Dalam adegan ini, kita dapat melihat bagaimana konflik yang terjadi dalam diri Uta antara pilihan menyelamatkan orang yang disayang atau mengorbankan dirinya sendiri.

 

Dialog mengesankan:

"Because I met you, I became me"

 

Ending:

Happy Ending

 
Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 



Posting Komentar

0 Komentar