Review Film The Lost Patient (2022)

 

Review Film The Lost Patient (2022)

The Lost Patient (Original title: Le patient) | 2022 | 1h 32m
Genre : Drama/Mystery/Thriller | Negara: France
Director: Christophe Charrier| Writers: Élodie Namer, Christophe Charrier, Timothé Le Boucher
Pemeran: Txomin Vergez, Clotilde Hesme, Rebecca Williams
IMDB: 5.3
My Rate : 7/10

Thomas terbangun dari 3 tahun komanya dengan serpihan ingatan yang kabur tentang pembunuhan yang menewaskan seluruh keluarganya dan membuat saudara perempuannya menghilang tanpa jejak. Dengan bantuan Anna, psikiaternya, mencoba untuk mengumpulkan kembali serpihan tersebut demi mengungkap rahasia tersembunyi.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, kata - kata kasar, dan bunuh diri

 
Sinopsis :

Sebuah keluarga ditemukan dalam keadaan tewas oleh seorang anak yang sedang mengambil bola di perkarangan rumah mereka. Thomas (Txomin Vergez), anak laki - laki dalam keluarga tersebut, satu - satunya yang selamat dari kejadian tersebut. Namun, dirinya tidak sadarkan diri - koma - selama lebih kurang 3 tahun lamanya.

Saat Thomas terbangun, ingatan tentang kejadian malam tersebut hilang dari ingatannya. Anna (Clotilde Hesme), psikiater, mencoba membantu Thomas untuk mengingat semua kejadian tersebut. Hingga tiba - tiba Thomas teringat dengan Laura (Rebecca Williams), saudara perempuannya yang tidak diketahui keberadaannya.

Kepingan ingatan mulai muncul dalam dirinya, tentang hubungan Thomas dan keluarganya. Mengenai perlakukan keluarganya terhadap Thomas dan Laura, mengenai perselingkuhan ibunya, dan mengenai sosok hitam yang dipercaya merupakan pembunuh sebenarnya. Thomas pun sering dihantui oleh penampakan sosok hitam tersebut  di rumah sakit yang mencoba untuk menghabisi dirinya.

Thomas menjalani terapi untuk memulihkan kembali kekuatan fisiknya. Namun, pandangan suster di rumah sakit tersebut terlihat mencurigakan. Seakan menyimpan misteri tersendiri yang membuat Thomas menjadi curiga. Timbul keraguan pada dirinya, ketidakpercayaan pada petugas di rumah sakit tersebut, dan juga ketidakpercayaan dengan psikiaternya.

Thomas merasa semua orang memanipulasi dirinya dan membuat mereka percaya bahwa Laura yang menjadi pembunuh misteri yang sedang mereka cari. Sebab tidak ada seorang pun yang memberitahukan keberadaan Laura kepadanya. Rumah sakit juga seakan membatasi interaksinya dengan pasien lain.

Akankah misteri yang tersembunyi akan terungkap?

 

Ulasan :

The Last Patient memiliki ide cerita yang cukup baik dan menarik. Penyajian cerita yang dipenuhi dengan twist yang tidak mudah tertebak. Meski demikian, cerita dapat dimengerti dengan baik. Terlebih dengan penyajian yang sistematis membuat penonton dapat memahami jalan cerita dengan baik.

Latar belakang cerita dan tokoh dibangun dengan baik. Konflik juga dibangun secara perlahan hingga mencapai klimaksnya. Penyelesaian dilakukan dengan cukup baik pula, dengan semua misteri yang diungkap secara perlahan.

Akting dari para pemain juga cukup baik terutama Txomin Vergez yang memerankan Thomas. Kita dapat melihat perubahan signifikan dari ekspresi dirinya yang menunjukkan perubahan karakternya. Pemain pendukung lain juga melakukan aktingnya dengan cukup baik.

Namun, terdapat beberapa hal yang masih bisa diperbaiki untuk mengoptimalkan cerita yang disajikan. Salah satunya tentang beberapa tokoh tambahan yang ditampilkan dalam film. Sebagai contoh, Suster Laki - Laki yang seakan memiliki 'kebencian' personal terhadap Thomas.

Keberadaan Suster ini mungkin dijadikan sebuah petunjut tentang twist yang ingin ditampilkan. Namun, rasanya tidak masuk akal dengan sikap dan kebencian yang ditunjukkannya, terutama saat dirinya berani memarahi Anna - Psikiater, hanya karena ingin memberikan treatment kepada Thomas. Jabatan dari suster tersebut perlu dipertanyakan, sebab rasanya seperti melewati batasan yang harusnya dilakukan di dunia profesional. Hubungan suster tersebut dan Anna pun perlu dipertanyakan.

Anna sebagai psikiater juga memperlihatkan karakter yang sedikit kurang jelas. Treatment yang diberikan juga tidak diperlihatkan dengan baik. Dialog yang diucapkan juga sedikit tidak jelas. Dimana dirinya seakan menyimpan misteri dan terus menerus mengatakan bahwa mereka tidak memiliki waktu yang cukup. Tidak dijelaskan dengan pasti makna dari dialog tersebut, alasan mereka tidak memiliki cukup waktu, dll.

Tidak dijelaskan dengan pasti dimana letak luka tusuk yang dialami oleh Thomas hingga membuatnya koma selama 3 tahun. Terdapat adegan dimana dirinya menunjukkan luka tusuk pada perutnya. Namun, rasanya mungkin kurang bisa dimengerti mengapa dirinya bisa mengalami koma hanya dari satu luka tusukan. Harusnya dapat diperlihatkan hal itu bisa terjadi, misal pendarahan yang hebat dibuktikan dalam kondisi saat dia ditemukan, atau mungkin tusukan terjadi tepat di jantung. Kondisi - kondisi yang bisa memperkuat keadaan dan membuatnya menjadi lebih masuk akal.

Secara keseluruhan film ini masih cukup menarik untuk ditonton. Jalan cerita yang jelas dan penyelesaian yang baik. Musik dan sound yang digunakan juga sesuai. Pergerakan kamera, pengambilan gambar, dan komposisi warna juga dilakukan dengan cukup baik.

Cocok ditonton bagi kamu yang menyukai cerita thriller yang penuh misteri dan twist.

 

Adegan yang mengesankan:  

Ibunya sedang melihat kembali album kenangan yang diberikan oleh saudara perempuannya. Saat melihat foto - foto yang berada di dalamnya, Thomas menyadari bahwa tidak ada satupun foto dirinya. Dirinya pun mempertanyakan hal tersebut pada Ibunya dengan perasaan yang campur aduk dan tidak terkendali.

Dalam adegan ini kita dapat melihat rasa frustasi yang dirasakan oleh Thomas. Sebagai anggota keluarga dirinya pastinya mempertanyakan ketidakhadiran dirinya dalam kenangan keluarga tersebut. Sebuah foto mungkin menjadi suatu hal yang 'tidak penting' bagi sebagian orang. Namun, foto menjadi suatu hal yang penting sebagai validasi atas keberadaan kita dalam memori seseorang. Terutama dalam ingatan orang yang kita sayang.

 

Dialog mengesankan:

"You're manipulating your memories"

 

Ending:

Twist Ending

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar