Bird Box | 2018 | 2h 4m
Genre
: Psychological Horror/Supernatural Horror/Horror/Mystery/Sci-Fi | Negara:
US
Director:
Susanne Bier |
Writers: Eric
Heisserer, Josh Malerman
Pemeran: Sandra Bullock, Trevante
Rhodes, John Malkovich
IMDB: 6.6
My
Rate : 8/10
Malorie dan kedua anaknya berusaha untuk pergi ke tempat yang dikatakan aman dari gangguan monster dimana dapat membuat yang melihatnya mengakhiri hidup mereka. Perjalanan yang ditempuh bukan perjalanan yang mudah, mereka harus melalui derasnya sungai dan menghadapi para unblindfolded serta manipulasi monster tersebut.
Peringatan:
Terdapat
adegan kekerasan, kata - kata kasar, bunuh diri, seksual, alkohol, dan
ketelanjangan
Sinopsis :
Malorie
(Sandra Bullock) bersama dengan kedua anaknya berusaha untuk pergi ke tempat
yang dianggap aman dari gangguan monster. Namun, tempat tersebut hanya dapat
dicapai dengan menggunakan perahu dan melalui sungai. Permasalahannya semua itu
harus dilakukannya dengan mata tertutup.
Lima
tahun sebelumnya, Malorie bersama dengan kakaknya, Jessica, mengunjungi dokter
kandungan untuk memeriksakan kandungan Malorie. Kejadian mengerikan dan tidak
terduga terjadi saat mereka akan pulang. Kasus bunuh diri masal yang tadinya
terjadi di Rusia dan beberapa negara lainnya akhirnya terjadi pula di Amerika.
Malorie
dan Jessica berusaha segera mungkin pergi dari kericuhan tersebut. Namun,
Jessica tidak sengaja melihat sosok misterius tersebut yang membuat dirinya
seakan hilang kendali. Mobil yang mereka kendarai pun akhirnya mengalami
kecelakaan. Keduanya selamat, hanya saja tiba - tiba Jessica berjalan ke tengah
jalan dan membuat dirinya tertabrak mobil.
Malorie
yang masih sedih dan terkejut belum bisa memproses kejadian yang terjadi di
hadapannya. Orang - orang mulai berlarian kesana kemari dengan panik. Malorie
yang terseret arus tidak sengaja terjatuh dan sulit untuk bangkit.
Seorang
wanita berlari ke arahnya dan mencoba untuk menyelamatkannya. Namun, wanita
tersebut melihat makhluk itu dan mengakhiri hidupnya dengan masuk dalam mobil
yang terbakar. Malorie pun ditolong oleh Tom yang membawanya ke sebuah rumah.
Dirinya
pun akhirnya menetap di dalam rumah tersebut bersama dengan Douglas (suami
wanita yang terbakar), Greg (pemilik rumah), Cheryl, Felix, Lucy, Charlie, dan
Tom (pria yang menolongnya). Charlie yang sedang menulis buku dengan cerita
yang serupa, menyampaikan pengetahuannya tentang makhluk tersebut. Mereka pun
berusaha berlindung dengan menutup semua jendela dan pintu berharap bahwa
makhluk tersebut tidak dapat 'melihat' mereka.
Mereka
bertahan dengan cukup baik hingga dimana mereka harus dihadapkan pada
persediaan yang menipis, kematian Charlie, dan juga Gary dari kelompok
unblindfolded yang berusaha membuat mereka untuk melihat makluk tersebut.
Kelompok Unblindfolded percaya bahwa entitas tersebut merupakan sosok indah
yang menawan dan semua orang harus melihatnya.
Akankah
Malorie dapat bertahan dari entitas tersebut?
Ulasan :
Bird
Box merupakan film yang diadaptasi dari debut novel karya Josh Malerman
berjudul sama tahun 2014. Memiliki ide cerita yang cukup menarik dengan
mengangkat makhluk tak kasat mata sebagai tokoh jahat di dalamnya. Makhluk
tersebut direpresentasikan dalam bentuk angin dan tidak ditunjukkan bentuk
aslinya karena perwujudannya akan berbeda di tiap mata yang melihat.
Film
ini mengingatkan pada film Smile (2022). Memiliki ide cerita yang hampir sama
dimana terdapat monster tak kasat mata yang dapat berubah sesuai dengan
pandangan dari yang melihatnya dan menyebabkan mereka mengakhiri hidupnya.
Perbedaannya dalam film ini efeknya secara instan tidak membutuhkan waktu yang
lama.
Cerita
disajikan dengan alur maju mundur, dengan penyajian adegan yang bergantian
antara masa lalu dan masa kini. Namun, cerita tetap dapat diikuti dengan baik.
Transisi antar waktu pun terlihat cukup jelas dengan perbedaan suasana dan
penampilan tokohnya.
Pondasi
cerita dibangun dengan cukup baik. Dibuka dengan adegan masa kini yang
menegangkan dimana menunjukkan Malorei yang memberikan arahan kepada anak -
anaknya. Kemudian disusul dengan adegan di masa lalu yang menjelaskan mengenai
latar belakang dari cerita yang mereka hadapi saat ini. Asal usul kehadiran
makhluk tersebut dijelaskan dengan tersurat dalam dialog yang disampaikan.
Meski tidak ada penjelasan yang jelas atas latar belakang dari tokohnya masing
- masing.
Konflik
disajikan dengan cukup baik. Meski tidak ada interaksi yang cukup menegangkan
dengan makhluk tersebut. Namun, konflik internal cukup yang ditampilkan cukup
memberikan ketegangan tersendiri. Terlebih setelah kedatangan Gary yang
akhirnya mengubah segalanya. Serta konflik - konflik yang timbul selama
perjalanan yang ditempuh Malorie dan kedua anaknya.
Penyelesaian
cerita cukup baik dengan segala ketegangan yang mulai mereda. Serta bagaimana
ekspresi lega terlihat dari wajah tokoh utama. Hal ini menjadi ending yang
cukup memuaskan.
Akting
dari para pemain, baik pemain utama maupun pendukung amat baik. Dengan
penggunaan riasan dan pakaian yang juga sesuai dengan keadaan. Pemilihan musik
dan sound effect juga sesuai dengan tiap adegan. Pergerakan kamera dan
pengambilan gambar juga dilakukan dengan cukup baik.
Mungkin
awalnya penonton akan sedikit bingung karena ada beberapa orang yang tidak
terpengaruh setelah melihat monster tersebut. Namun, penonton juga dapat
menemukan jawabannya dalam film tersebut. Hal itu dijelaskan tersirat oleh
dialog yang diutarakan oleh Gary dimana dirinya merujuk pada 'orang gangguan
mental atau psiko' yang bebas dari tempat rehabilitasi.
Kebingungan
lainnya yang mungkin muncul adalah pembawaan Malorie dan Olympia yang sama -
sama hamil 9 bulan. Namun, Malorie tidak seperti sedang hamil karena masih bisa
dengan lincah berlari kesana kemari sedangkan Olympia terlihat seperti ibu
hamil pada umumnya. Ternyata hal ini juga terjawab dari dialog yang diucapkan
dalam percakapan Olympia dan Malorie tentang cara mereka dibesarkan yang
membuat kepribadian mereka terlihat bertolak belakang.
Dalam
adegan awal Malorie memberikan arahan pada anaknya, jika kita perhatikan,
pandangan Malorie saat mengatakan 'Do you understand?' selalu mengarah pada
anak perempuannya. Hal ini bukan terjadi tanpa sebab. #spoiler. Ternyata anak
perempuan tersebut bukan merupakan anak kandungnya.
Dari
beberapa contoh cuplikan adegan tersebut kita dapat melihat bahwa sutradara
benar - benar memikirkan tiap detail adegan dengan cukup baik. Secara
keseluruhan film ini cukup menarik untuk ditonton. Hanya saja memang masih
dapat dioptimalkan dalam logika cerita. Sebab sedikit membingungkan saat
beberapa tokoh melihat sosok tersebut sebagai suatu sosok yang 'indah' tetapi
malah membuat mereka bunuh diri.
Adegan yang mengesankan:
Malorie yang berusaha untuk menahan
tangis dan kesedihannya setelah terbunuhnya Tom. Dalam adegan ini, penonton
dapat melihat rasa kehilangan yang berusaha disembunyikan oleh Malorie. Hal ini
dilakukannya demi tidak membuat anak - anaknya merasa ketakutan atau sedih.
Sebagian besar ibu mungkin pernah melakukan hal yang sama, saat mereka harus
menahan kesedihannya hanya untuk tidak membuat anak - anak mereka merasa
khawatir.
Dialog mengesankan:
"I have so much I want to show you"
Ending:
Happy
Ending
Rekomendasi:
Worth
to Watch
(Aluna)
0 Komentar